EP 21

325 31 4
                                    

Sebelum baca saya menyarankan kalian untuk berpikir dua kali sebelum membaca story ini, karna di dalam nya terkandung banyak sekali unsur negatif, seperti.
Murder, violence, sexual.
Dan saya harap kalian (para pembaca bisa memahaminya).

******

    Aku beranjak dari tempat tidur, membenarkan selimut pada tubuh si manis yang tertidur.
    Aku segera ke luar,ku lihat ruangan ku sudah seperti pesawat pecah, serpihan kaca di mana mana, mengingat  kembali  duduk permasalah yang membuatku menghancurkan ruang kerjaku.
"Kau bisa ke ruangan ku" ucapku ketika sambungan telepon terhubung.
    Tak lama pintu pun ada yang mengetuk dan aku segera mempersilahkan untuk masuk.
"Astaga apa yang terjadi yibo?" Yangyang segera menghampiri ku.
"Apa kau terluka?" Tanyanya membalikan tubuhku mengecek keadaan ku.
"Aku baik-baik saja ge" ucapku.
"Apa yang terjadi?" Tanyanya lagi menatap ke sekitar.
"Angin topan" jawabku membuatnya memutar matanya malas
"Apa seseorang membuat masalah dengan?" Tanyanya.
"Mn" jawabku.
"Kau memanggilku untuk memberi pelajaran?" Tanyanya lagi
"Mn"
"Katakan apa yang harus aku lakukan?" Tanyanya.
"Beri pelajaran ringan saja," jawab ku.
"Kepada?"
"Arthur chen dan lou yunxi!" Ucapku
"Yunxi? M-maksudmu kekasihmu?" Tanyanya.
"Siapa lagi jika bukan dia, aku ingin dia sadar apa yang dia lakukan" ucapku.
"Kau yakin?" Tanyanya.
"Terlalu yakin bukan dengan bukti ruangan ini!" Ucapku.
"Baiklah," akhirnya dia mengangguk.
"Bagaimana dengan ini?" Tanyanya menunjuk ruangan ku yang masih berantakan.
"Aku akan menyuruh yuchen untuk membersihkan nya,aku akan beristirahat di dalam,jangan ada yang menggangguku sebelum aku menelpon" ucapku lagi lagi di angguki pria berumur 29 tahun itu.

    Aku kembali masuk ke dalam kamar, xiao zhan masih tertidur.aku melirik jam sudah menunjukan jam 2 siang.
"Dia melewatkan makan siangnya" ucapku segera berjalan ke meja.
    Ku buka aplikasi makan online untuk memesan makanan, aku sengaja memesan makan yang tidak memakai kuah kaldu babi,ikan,dan sapi. Mengingat xiao zhan masih suka mual mual karna kandungannya.

       Sekitar 30 menit seseorang mengetuk pintu ruang kerjaku,aku segera bangkit untuk mengambil makanan yang ku pesan, ku perhatikan langkah kakiku agar tidak menginjak serpihan kaca di lantai.
Setelah mengambil makanan aku segera kembali ke ruangan,meletakan kantong makanan di meja.
"Zhan, bangun ayo makan" ucapku mengelus wajah manis pria ini.
"Eunghhh...jam berapa?" Tanyanya membalikan posisi tidurnya, tangannya memeluk lenganku,dengan mata yang masih tertutup.
" Sudah lewat jam makan siang" ucapku mengelus pipinya.
"Benarkah" dia langsung bangun.
"Zhan jangan bangun seperti itu, badanmu akan sakit jika kau bangun seperti itu" ucapku.
"Um maaf" dia menunduk.
"Sudahlah ayo makan" aku bangkit menuju meja,dan mengeluarkan satu persatu makana yang ku pesan tadi.
" Aku memesankan mu bubur,kau bisa memakan ini?" Tanya ku.
"Um tentu" ucapnya masih duduk di kasur.
"Ingin ku suapi?" Tanyaku berjalan mendekatinya.
"Mmm" dia mengangguk.
    Ku ambil sedikit bubur dengan sendok, ku tiup agar sedikit lebih dingin,lalu menyuapi pada pria yang langung menyambutnya dengan mulut terbuka.
"Bagai mana?" Tanyaku.
"Enak" ucapnya.
   Aku kembali menyuapi nya.

"Bagai mana, apa masih sakit?" Dia menatapku,
"Sudah tidak" jawabku sambil melirik lengan ku yang terbungkus perban.
"Syukurlah kalau begitu" ucapnya.
    Hening, aku masih pokus menyuapi xiao zhan, mungkin dia jug tak ada topik untuk di bahas,atau mungkin karna dia masih takut karna ku tadi?
" Zhan"
"Mn?"
"Apa kau ingin tinggal dengan ku?"
"Uhukkk..." Dia tersedak saat aku mengajukan pertanyaan itu.
"Ck ..pelan pelan" ucapku mengambil sebotol air mineral dan memberikan kepadanya.
"K-kau mengajak ku tinggal bersama?" Tanyanya menatapku.
"Ya" jawab ku.
"Kau tak salah,?"
"Memangnya kenapa?" Tanyaku.
"Ma-maksudku bagai mana kau bisa mengajakku tinggal bersama, bagai mana jika lou yunxi mengetahuinya?" Tanya nya.
  Ku taruh mangkuk bubur itu di tempat tidur.
"Kau pikir dia akan peduli?" Tanya ku
"Yibo! Apa yang kau katakan? Bagaimanapun dia masih kekasihmu" jawabnya.
   Aku tidak menjawab, aku tak tahu apa lou yunxi masih menganggap ku sebagai kekasihnya atau tidak? Aku tak tahu harus menilainya seperti apa nanti? Jika aku boleh jujur, aku sudah kecewa padanya!
"Hufff...jika kau belum siap,aku tidak akan memaksa" ucapku mengambil kembali mangkuk bubur dan menyuapinya lagi....

about grudges and you ((XHWhere stories live. Discover now