#23 Please ...

51 6 306
                                    

Taehyung berdecak saat beberapa wartawan memenuhi jalan menuju tempat parkir apartemennya. Alhasil, dengan terpaksa Taehyung memutar kembali mobilnya.

Ia melihat Ara melalui rear-view mirror. Gadis kecil itu tengah tertidur pulas meski sesekali mencari posisi nyaman.

Maaf, Appa membuatmu berada dalam banyak masalah, batin Taehyung. Ia putuskan untuk pergi ke rumah Yoongi saja. Malam ini sepertinya ia takkan bisa ke apartemennya begitu pun dengan beberapa hari ke depan. Mungkin hingga masalah ini benar-benar berakhir.






Tzuyu tersenyum sambil menatap beberapa potret lucunya dengan Ara. Ia sungguh merindukan gadis kecil itu. Namun, karena kondisinya saat ini, ia tak bisa menemui Ara untuk sementara waktu.

Tzuyu menatap Jungkook saat ponselnya direbut begitu saja. Namun, pria Jeon itu justru memberikan kode tanpa bicara.

"Aku belum mengantuk."

"Kau tetap harus tidur, Tzuyu." Jungkook memasukan ponsel Tzuyu ke saku jaketnya. Ia kemudian menurunkan ranjang Tzuyu lalu menyelimutinya.

"Kau bisa menemuinya."

Jungkook menghentikan aktivitasnya lalu menatap Tzuyu. "Maksudmu?"

"Maksudku, Aera."

Jungkook menghela napas lalu duduk di samping ranjang Tzuyu. Ia menyesal karena di saat seperti ini pun, hatinya benar-benar tak bisa dikendalikan. Namun, ia akan tetap berusaha untuk melupakan perasaannya pada Syifa. Kalau pun ia tak bisa. Setidaknya ia harus berpura-pura lupa demi Tzuyu.

Tzuyu meraih tangan Jungkook, membuat lamunan pria itu terhenti.

"Ada apa? Kau ingin sesuatu?" tanya Jungkook. Namun, Tzuyu justru tersenyum dan menggeleng.

"Aku hanya ingin menggenggam tanganmu sampai aku tidur."

Setidaknya aku bisa menggenggam tanganmu, saat aku kesulitan menggenggam hatimu, batin Tzuyu. Ia tak menyalahkan kedatangan Syifa ke Korea. Lagi pula, pada awalnya gadis itu tak memberitahu Jungkook jika ia kembali. Namun, takdir justru mempertemukan mereka dengan mudah, dan Tzuyu percaya tak ada hubungan yang berjalan selalu mulus. Ini adalah tantangan untuknya dan ia yakin bisa melewatinya.

*
*
*

Taehyung membuka matanya. Ia terkejut saat mendapati sisi ranjangnya kosong. Padahal, semalam ia tidur dengan Ara.

Taehyung bersyukur karena semalam Yoongi ada di rumahnya. Sebab, biasanya pria Min itu akan tidur di studio.

"Ara? Kau di mana?" Taehyung segera beranjak. Namun, ia lantas menghela napas lega saat mendapati Ara sedang sibuk belajar membuat kimbab.

Taehyung terkekeh saat tangan mungil Ara tak kunjung menggulung nasi itu dengan selembar rumput laut. Bahkan putri kesayangannya itu justru diam-diam menyantap rumput lautnya.

"Gongju, kau sedang apa?" tanya Taehyung yang kini sudah duduk di hadapan meja tempat Ara duduk. "Mau Appa bantu?"

Taehyung sudah mengulurkan tangan. Namun, Ara justru memukulnya. "Tidak perlu."

"Biarkan saja. Lagi pula, tidak ada benda tajam di sana," ujar Yoongi sambil kesusahan mencari sesuatu di lemari yang ada di atas kompor.

Taehyung segera beranjak, membantu Yoongi untuk mengambil hal yang pria Min itu butuhkan. "Kenapa tidak memakai kursi? Kau selalu merepotkan diri sendiri."

"Gomawo." Yoongi kembali memasak. Sementara, Taehyung memutuskan untuk hanya memperhatikan. "Ah ya, kau belum mengirim surat pengunduran diri itu 'kan?"

Paper Heart Return✔️ [Terbit!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang