"Gimana rasanya setelah latihan?" Tanya Altaft.Vio melirik Altaft sinis. Bisa-bisanya lelaki itu bertanya sedangkan dia sedari tadi membentak Vio tanpa henti.
"Diamlah aku sedang makan," dengus Vio malas kepada Altaft. Altaft akhirnya memilih diam karena memang setelah latihan mereka langsung menuju salah satu restoran favorit Vio.
"Papa mu baru saja berangkat ke Kanada. Kau dilarang keluar jika bukan denganku,"
"Peraturan macam apa itu? Jadi kalau aku ingin pergi belanja dengan Amy apakah harus denganmu juga?" ejek Viona kepada Altaft. Altaft ingin sekali rasanya mengulum bibir merah muda itu. Altaft menyandarkan tubuhnya dan menatap intens ke arah Viona.
"Apa?" tanya Viona tidak nyaman dengan tatapan Altaft.
"Makanlah yang benar, jangan seperti anak kecil," Altaft menghapus jarak keduanya dan mengecup pelan sudut bibir Viona. Viona merasa sekarang wajahnya sudah sangat merah menahan malu karena mereka sekarang berada ditempat umum.
"Jangan salah paham, aku hanya menolong menghapus saus yang berada di ujung bibirmu," ucap Altaft santai.
"Jaga batasanmu Al, kau hanya bodyguard ku bukan kekasihku. Aku tidak suka kau berlaku seenakmu saja," ucap Viona datar. Viona tidak sadar kalau perkataannya tadi menyinggung perasaan Altaft. Altaft langsung berdiri di belakang Viona. Bukankah bodyguard berdiri dibelakang bosnya?
Viona terdiam ketika mengingat perkataan kasarnya tadi. Ia menoleh ke arah Altaft yang memandangnya dengan datar seperti ketika pertama kali mereka bertemu.
"Al maafkan aku, kau bisa menghabiskan makananmu terlebih dahulu,"
"Saya tidak lapar nona,"
Damn
Panggilan itu keluar lagi. Viona meringis merutuki kebodohannya karena sembarang berbicara.
Setelah Viona keluar dari mobil, Altaft langsung melajukan mobilnya keluar dari pekarangan mansion Viona. Ia tidak peduli meski ia tahu sejak tadi Viona menahan tangisnya. Jika saja Viona tahu siapa dirinya maka, ah sudahlah.
Ciiiitttt
Altaft mengerutkan alisnya bingung. Kenapa ada wanita bodoh yang berdiri santai didepannya sekarang?
"Hai," ucap gadis itu tersenyum manis.
Altaft mengacuhkan gadis itu dan melajukan mobilnya kembali sebelum lengan gadis itu menahannya.
"Aku Arabella," ucap gadis itu mengulurkan tangannya.
"Aku tidak butuh namamu!" balas Altaft dingin. Ara hanya tersenyum lalu meninggalkan Altaft begitu saja.
"Dasar wanita gila," ucap Altaft dan menancapkan gas nya. Altaft sekarang masih dilanda kekesalan dan dia butuh pelampiasan. Para tahanan yang ada di markasnya sangat tepat untuk dijadikan pelampiasan. Altaft menyunggingkan senyum miring tidak sabar akan menghabisi waktunya untuk menyiksa para tahanan itu.
Sedangkan gadis yang mengaku namanya Arabella masih menatap kedepan dimana mobil Altaft melaju kencang. Arabella atau Ara itu tersenyum senang karena sudah melihat pujaan hatinya secara langsung.
"Im comeback babe," lirih Ara mengulum senyumnya. Namun tidak butuh waktu lama senyum itu menghilang karena Ara mengingat gadis yang selalu disamping Altaft.
"Aku akan menghabisimu gadis kecil. Tunggu saja ajal menjemputmu, bitch."
I'm coming!!!!
Jangan lupa vote ya readers, jangan jadi silent readers🤗🤗

YOU ARE READING
My Bodyguard is Cool'
Action(Follow dulu sebelum dibaca guys) "Aku pasti bisa... pasti!!" ucapku semangat dalam hati sambil berusaha menghindari mereka. Saat ini aku sedang diikuti oleh orang-orang yang tidak kukenal. Aku harus memutar otak agar bisa mengelabui mereka. Itu j...