2. Someone

841 21 2
                                    

Viona Kenna adalah namaku. Aku hanya tinggal bersama papa. Papa adalah CEO di Perusahan Kenn Group. Aku mulai mengetahui kelompok-kelompok misterius itu sejak aku baru masuk kuliah.

Mereka kejam dan tidak berperasaan. Jangan sampai kau menjadi salah satu targetnya. Pesan papa terhadapku. Aku sedikit penasaran dengan kelompok itu. Tapi sudahlah bagaimanapun juga mereka sangat berbahaya.

Aku memasuki gerbang rumahku. Para penjaga langsung membukakan pintu gerbang untuk akses masuk mobilku ini. Aku turun dari mobil dan memasuki rumah. "Jadi, kapan kau bisa memulai pekerjaanmu?" ucap papa pada seseorang.

"Kapan tuan menyetujuinya. Saya akan langsung bekerja," ucap seseorang yang tidak kukenal. Setelahnya orang tersebut melewatiku dan langsung pergi.

"Siapa dia pa?" tanyaku bingung pada papa.

"Dia adalah pengganti papa buat menjagamu," ucap papa lembut.

"Maksud papa?" tanyaku bingung.

"Dia akan papa tugaskan menjagamu dari para kelompok jahat itu Vio," ujar papa menjelaskan.

"Aku bisa menjaga diriku sendiri pa, tidak butuh bantuan darinya," ucapku dengan jengkel.

"Tidak... Kau harus dikawal, agar kau selamat dari segala bahaya. Tenanglah, dia merupakan salah satu anggota dari suatu agen yang papa bayar khusus buat kamu," ucap papa memegang bahuku.

"Hmm terserah papa. Aku akan menghajarnya jika dia berbuat macam-macam padaku." Ancamku pada papa.

"Hahah iya iya sayang... Akan papa serahkan kepadamu jika Ia tidak bekerja dengan benar," ucap papa sambil tertawa.

"Mm kalau begitu Vio keatas dulu pa. Vio mau mandi," ucapku pada papa dan berlalu menaiki tangga.

...

"Kau serius?  Baguslah kalau begitu," ucap Glenn diseberang telepon setelah aku menceritakan seluruh kejadian yang menimpaku.

"Apa bagusnya? Dia sama sekali tidak sopan. Bayangkan saja dia tadi sama sekali tidak melirikku ketika akan pergi," ucapku bersungut-sungut.

"Hoho jadi kau berharap bahwa dia harus melirikmu? Kau mengharapkannya?" tanya Glenn penasaran.

"Bukan itu maksudku. Ahh sudahlah sulit sekali berbicara denganmu. Aku akan tidur sebentar... Bye," pamitku pada Glenn.

"Dasar, katakan saja kau tidak ingin membahas pengawalmu itu... Bye," balas Glenn dan memutuskan sambungan telepon.

Aku beranjak dari kasur dan mengganti pakaianku dengan piyama tidurku. Aku berbaring diatas kasur dan mulai memejamkan mataku. Kenapa aku mengingat sekilas wajah pria itu?  Mungkin karena ia tidak sopan terhadapku tadi. Akupun terlelap.







Keesokan paginya aku menuruni tangga untuk sarapan bersama dengan papa. "Pa, kita sarapannya bareng nih?" tanyaku iseng pada papa.

"Menurutmu bagaimana?  Setelah papa sibuk akan bisnis, paling tidak disaat-saat tertentu papa menemanimu Vio," ucap papa tersenyum.

"Aku sayang sama Papa," ucapku dan memeluk papa.

"Papa juga sayang denganmu Vio," balas papa. Kami melanjutkan sarapan pagi dengan ceria.

Setelah sarapan aku langsung mengecek ponsel pintarku. Aku banyak menemukan berita bahwa baru saja ada pembunuhan di suatu daerah. Aku bergidik ngeri dan langsung mematikan ponselku.






















...
Para readers
Tunggu kelanjutan cerita ini dan jangan lupa vote_nya...

My Bodyguard is Cool'Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz