Weird Feeling

3.4K 326 166
                                    

Doyoung tengah bersiap pergi ke kampusnya, sudah beberapa hari ia menghindar dari Junkyu. Hubungannya dan anggota Envity lain juga memburuk. Doyoung menghindar, mengabaikan pesan mereka. Doyoung tidak membenci teman temannya hanya saja ia perlu waktu, ia belum siap terlebih bertemu dengan Taeyoung dan Seongmin. Memikirkannya saja membuat kepala Doyoung berdenyut nyeri, Doyoung sedang mengoleskan liptint pada bibir mungilnya saat Hyunsuk sang mommy masuk ke kamarnya.

"Sayang ada Haruto di depan." Ucap Hyunsuk, tangannya dengan telaten menyisir rambut Doyoung.

"H-hah? Haruto? Mau jemput Kak Junkyu kali mom." Ucap Doyoung, entah kenapa jantungnya jadi berdebar.

"Ngga tuh, tadi mommy kira juga mau jemput Junkyu tapi katanya mau jemput kamu." Ucap Hyunsuk yang telah selesai menyisir rambut Doyoung.

"Eum yaudah Dobby berangkat ya mom." Ucap Doyoung sambil mengecup pipi Hyunsuk.

"Hati hati ya notty, jangan lupa paperbagnya dibawa." Peringat Hyunsuk yang hanya diangguki Doyoung.

Doyoung keluar dengan tergesa gesa, terkejut begitu benar benar mendapati Haruto disana. Berdiri di samping mobil mewah milik pria Watanabe itu.

"Hai selamat pagi." Sapa Haruto begitu menyadari kehadiran Doyoung.

"A-ah hehehe pagi." Jawab Doyoung canggung sekaligus gugup.

"Kita berangkat sekarang?" Ajak Haruto.

"Eum." Jawab Doyoung dengan anggukan.

Haruto membukakan pintu mobil untuk Doyoung sebelum akhirnya menjalankan mobilnya menuju kampus mereka.

"Hari ini ada jadwal sampai sore?" Tanya Haruto memecahkan keheningan.

"Eum ngga, cuma sampai siang aja kok. Kenapa?" Tanya Doyoung.

"Mau jalan jalan?" Tawar Haruto.

"Eum maaf ngga bisa udah ada janji sama temen." Jawab Doyoung merasa bersalah.

"Nggapapa, next time aja kalau gitu." Ucap Haruto sambil tersenyum.

Mereka sampai di pelataran kampus, Haruto memarkirkan mobilnya kemudian berjalan bersisian dengan Doyoung. Berniat mengantarkan pria mungil tersebut sampai ke kelasnya.

"Makasih ya udah dijemput, mana dianterin sampai kelas segala." Ucap Doyoung ketika mereka sudah sampai di depan kelas pria mungil itu.

"No problem, kamu udah lakuin lebih banyak hal buat aku." Jawab Haruto sambil menatap tepat pada mata Doyoung.

"Eum kalau gitu aku masuk dulu, bye." Pamit Doyoung.

"D-doyoung bentar." Cegah Haruto.

"E-eh i-iya kenapa?" Tanya Doyoung kebingungan.

"Itu em yang di paperbag isinya kotak bekal ya?" Tanya Haruto.

"Iya nih, kenapa?"

"B-buat Jihoon lagi?"

"Oh ngga, ini buat Jeongwoo." Jawab Doyoung dengan cengiran lucunya.

"A-ah gitu ya, yaudah deh aku pamit ke kelas ya." Ucap Haruto sambil berbalik hendak pergi.

Doyoung melihat bagaimana Haruto tampak murung dan kecewa begitu mengetahui kotak bekal itu untuk Jeongwoo, dan rasanya ia tidak menyukainya. Hatinya seperti merasa tercubit, ia jadi teringat ucapan Taeyoung yang mengatakan bahwa sebenarnya Doyoung masih mencintai Haruto.

"Haruto." Panggilnya.

"Eh? Iya?" Haruto kembali menghadap kearah Doyoung.

Doyoung tersenyum kemudian menyerahkan 1 kotak bekal berwarna merah untuk pria penyuka llama tersebut. Merelakan bekal jatahnya yang sebenarnya akan ia makan bersama Jeongwoo nanti.

Beautiful LiarWhere stories live. Discover now