The Explanation

1.1K 124 42
                                    


Sudah sebulan belakangan ini Doyoung benar benar menghindar dari teman temannya, menjauh dan memiliki dunianya sendiri. Doyoung benar benar sulit ditemui dan dihubungi, ia bahkan mengganti nomor ponselnya demi menghindari teman temannya. Doyoung merasa belum siap, hubungannya dengan Junkyu juga sama tak baiknya. Doyoung menghindar dan mendiamkan sang kakak, sementara itu hubungannya dan anggota treasure lain justru semakin akrab kecuali Asahi dan Mashiho tentunya. Kedua pemuda itu dan juga Junkyu belakangan ini seperti sengaja menghindar dari anggota treasure, sebetulnya Doyoung juga bukan sengaja dekat dengan anggota treasure lain. Itu terjadi begitu saja karena Doyoung yang belakangan sering bersama dengan Jeongwoo, Haruto, Jaehyuk dan Jihoon. Ngomong ngomong, para anggota treasure sudah meminta maaf dengan tulus kepada Doyoung dan Doyoung sendiri sudah memutuskan untuk memaafkan mereka demi berdamai dengan dirinya sendiri dan rasa traumanya.

Doyoung menatap langit malam yang bertabur bintang dari Gazebo rumahnya. Disebelahnya Jeongwoo tampak menemani sambil menggenggam dan mengusap tangannya dengan lembut.

"Cantik ya Woo bintangnya." Ucap Doyoung.

"Cantikan kamu." Jawab Jeongwoo dengan jujur.

"Apasih ngga jelas!" Ketus Doyoung.

"Woo aku mau jadi bintang." Lanjut Doyoung.

Jeongwoo mengernyitkan dahinya bingung.

"Huh? Kenapa?" Tanya Jeongwoo yang kebingungan.

"Supaya bisa dipandang cantik sama semua orang, supaya semua orang bisa kagum sama sinar dan keindahanku, dan supaya ngga ada yang bisa nyakitin aku lagi." Jawab Doyoung dengan lirih.

Sementara Jeongwoo yang mendengar jawaban Doyoung merasa hatinya begitu tertohok, ia sadar bahwa ia salah satu yang menyumbang luka paling besar dalam hidup Doyoungnya.

"Kamu ngga perlu jadi bintang buat dipandang cantik, dikagumi semua orang atau buat bahagia. Kamu cuma perlu jadi Kim Doyoungnya aku, aku akan selalu mandang kamu sebagai yang paling cantik, yang paling indah. Kamu satu satunya yang paling aku kagumi Doyoung, keberanian kamu, betapa kuatnya kamu, betapa hebatnya kamu bertahan, kamu sempurna. Aku bakal bahagiain kamu apapun caranya." Ucap Jeongwoo dengan tulus, tak lupa menarik Doyoung ke dalam dekapannya dan mengecupi puncak kepala kelinci manisnya itu.

.

.

.

Doyoung baru saja mengantarkan Jeongwoo ke depan, pria itu memutuskan pulang setelah Byounggon dan Hyunsuk pulang dari menghadiri pesta kolega bisnisnya. Tujuan Jeongwoo memang hanya menemani Doyoung yang sendirian di rumah.

Doyoung berpapasan dengan Junkyu di ruang tengah, tetapi ia pura pura tidak melihat kakaknya itu dan berjalan menuju ke kamarnya, sebelum kemudian Junkyu mencegahnya dengan menahan tangannya.

"Lepasin." Ucap Doyoung dengan nada yang datar.

"Bby, mau sampai kapan kamu hindarin dan diemin kakak?" Tanya Junkyu lirih, yang tentunya masih dapat didengar Doyoung.

Doyoung menghela nafasnya dengan berat.
"Apa sih kak? Aku ngantuk mau tidur."

"Tolong dengerin kakak satu kali ini aja, setelah itu terserah kamu Bby. Kalau kamu mau benci sama kakak, kakak bakalan terima. Tapi tolong dengerin kakak satu kali ini aja." Ucap Junkyu penuh dengan permohonan.

"Oke, kita ngomong di taman belakang." Jawab Doyoung sembari berjalan duluan meninggalkan Junkyu yang tersenyum kecil, akhirnya sang adik mau mendengarkan penjelasannya.

Disinilah Junkyu dan Doyoung akhirnya, duduk bersisian di bangku taman belakang rumah mereka. Tempat favorite keduanya saat kanak-kanak dulu. Junkyu menggenggam tangan Doyoung dengan penuh kelembutan, mengusapnya dengan sayang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beautiful LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang