P R O L O G

44 7 14
                                    

HAI? INI CERITA KEDUA YANG AUTHOR BUAT DI DUNIA OYEN INI

CERITA INI BAKAL UPDATE SETIAP HARI SELASA⚠️

BUAT READERS BARU, SILAHKAN FOLLOW AKUN AUTHOR SUPAYA DAPET NOTIP DARI AKU
xyxchaa
Ig : xyxchaa

"Gaya (F) merupakan sebuah besaran turunan dari hasil perkalian antara massa (m) dengan percepatan (a). Sehingga rumus yang dihasilkan adalah F = m x a. Sehingga satuan dari gaya adalah kilogram meter" jelas khadijah. Wanita rubaya itu menjelaskan secara detail setiap rumus rumus setiap bab yang akan keluar di ujian akhir semester. Tak di sangka baru masuk sma udah di akhir penghujung peperangan.

Arka berusaha mengingat setiap rumus rumus yang diberikan dan menuliskannya disebuah buku catatannya.

Kringgggg!

Bel sekolahpun berbunyi, dengan segera guru mapel meninggalkan tempat singgahnya yang membuat penduduk kelas sangat senang kegirangan. Satu demi satu siswa siswi kelas XI Angkasa keluar dari kelasnya. Berbeda dengan Arka, dia tetap pada pendiriannya dingin dan tidak suka berkomunikasi dengan siswa yang lain. Bahkan siswa siswi satu kelaspun tidak meng-adakan Arka. Dia ada tapi terasa tak tiada.

"Ini buat lo! Makan! Kasian cacing yang ada diperut lo!" Ketus Titan, dia Titan teman satu kelas Arka. Sekaligus saingan berat Arka di kelas. Mereka saling berebut peringkat satu dan dua di Kelas Sains. Dan orang tua Titan, mengekang dia untuk harus selalu menjadi nomer satu di segala hal daripada Arka. Dengan mendapat peringkat satu di kelasnya itu sudah menjadi keharusannya. Karena orang tua Arka dan Titan saingan berat dalam sebuah bisnis, dan mereka dekat karena orang tua mereka dekat.

"Ar-kaa" ledek Gilang, dia berusaha untuk selalu dekat dan selalu menghibur Arka. Walaupun Arka tidak mengusik dan menoleh dirinya.

Arka menatap kotak makan berisi roti panggang dan memberikannya kepada Gilang

"Omg Ar-ka sweet" ledek Gilang, dia kegirangan karena Arka memberlakukannya ada. Arka meninggalkan Gilang dan keluar dari kelas yang sangat terasa ramai.

"Arka my love"

"Arka Pangeranku"

"Ganteng banget Arka"

Arka berjalan menyusuri bisingnya kelas disetiap lorong kelas, kebisingan ditelinganya yang membuat langkah kakinya semakin cepat melangkahkan kakinya disetiap petak sebuah keramik.

Cklic

Seorang gadis memberanikan diri untuk berusaha memotret Arka karena ketampanannya, dengan seketika Arka menghampiri gadis itu dan merebut ponselnya.

"Hapus! atau gue banting!" Perintah Arka, yang berusaha akan membanting ponsel gadis itu. Gadis itu hanya menganggukan kepalanya karena bentakan Arka yang membuatnya ketakutan.

Arka memberikan ponsel dengan kasar, dan kembali menyusuri lorong disetiap kelas menuju rooftoof.

Dengan sigap Arka mengulurkan dan menarik tangannya kepada seorang gadis itu. Pertemuan singkat antara dua matapun terjadi, secepat mungkin Arka melepaskan tatapannya itu.

"Makasih, untung ada lo" Jelas Nesya, ya dia Nesya. Dia tergelincir karena licinnya lantai rooftoof, setelah reda-nya hujan. "Syukur" batin Arka, kemudian meninggalkan tempat berdirinya Nesya. Arka mencari ketenangan dengan menyusuri rooftoof, tetapi terusik dengan keberadaan Nesya yang merepotkan dirinya.

• • •

Kringgggg!

Tatapan matapun hanya tertuju oleh gadis yang berdiri di depan kelas XI Angkasa. Rambutnya terurai, bulu matanya lentik bagaikan jelantik. Dia Nesya. Siswa baru yang mengebohkan Seantero Angkasa. Cantik baik dan ramah ada pada dirinya.

"Nesya duduk dibelakang Titan ya!" Jelas Dirga, selaku guru kelas XI Angkasa. Nesya mengangukan kepalanya dan menduduki tempat duduknya. Titan mengulurkan tangannya seraya memperkenalkan diri dengan ramah" Titan" jelasnya.

"Nesya" jelas Nesya, sembari membalas uluran tangan Titan yang terasa lembut dan halus. Senyum dan ramah senantiasa ada pada kepribadian Nesya.

"Hari ini lo jadi temen ples sahabat gue,oke?" Ungkap Titan. "Oke" balas Nesya, dengan senyum lembut. Senang bukanlah main, Nesya mendapatkan teman ditempat sekolahnya pindah. Seakan berpindah dari kerasnya pergaulan dan pindah mendapatkan lemah lembutnya mutiara.

"Sini ponsel lo" ucap Titan sambil menyahut ponsel Nesya dan mengotak atik ponselnya.

"Ini! Udah aku save nomor aku!" Ucap Titan, sembari mengembalikan ponsel Nesya.

"Makasii" Sahut Nesya, binggung dengan teman barunya ini yang sangat humble.

"Aha, You are welcome" sahut Titan, dengan belaga cool. Nesya hanya tersenyum dengan perliaku teman barunya ini.

Melirik kesana kemari yang sedang Nesya lakukan, Nesya berusaha melirik teman satu kelasnya. Dan melihat salah satu orang yang ditemuinya di rooftoof.
Dia menatapnya dan melirik tajam karena penglihatannya sedikit kabur karena tidak mengenakan kacamata. Arka menoleh menuju lirikan Nesya, dan secepat mungkin Nesya berpaling dari lirikan itu dan berusaha fokus untuk memahami setiap guru mapel menjelaskan disetiap materi.

"Sudah paham semuanya?"

"Yang belum paham bisa, acungkan tangan sekarang!"

"Kalo sudah paham, bisa dikerjakan halaman 100 dirumah, bapak tinggal terimakasih" jelas Dirga. "Siap Pak" sahut satu kelas XI Angkasa.

"Arka, nanti ke bimbel?" Tanya Titan sambil melangkahkan kaki dan menghampiri Arka yang sedang sibuk membereskan buku buku yang berserakan di meja. "Iya" sahut Arka dengan kesal.

"Aku ikut Arka!" Sahut Titan, dengan mengambil tas yang berada di mejanya.

"Gue duluan Nesyaaaaa!" Teriak Titan, sembari menyamakan langkah kakinya dengan Arka. Nesya menganggukan kepalanya yang diselimuti oleh senyum manisnya, sambil melambaikan tangannya dan membatin "cuek banget dia"

• • •

Bagaimana kisah selanjutnya? Apakah Arka akan tetap bersikap dingin? Dan apakah Arka akan berubah?

Stay turn~

PELABUHAN ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang