06

1.5K 244 27
                                    


✧🦅🐧✧

-Happy reading-

-----------------------------------------------------------

Sunghoon kebangun karena denger suara benda jatoh. Dia celingukan, bengong dulu buat ngumpulin nyawa. Setelah dirasa sadar dia keluar, mau ngecek suara keributan diluar.

"Kenapa bund?" tanya Sunghoon ke bunda yang lagi duduk di teras. Bunda yang lagi minum tehnya noleh.

"Eh Hoonie udah bangun. Itu Jay lagi nyari barang di gudang, gak tau mau nyari apa," jelas bunda. Sunghoon ngangguk-ngangguk trus duduk di kursi satunya. Dia natep ke langit, agak mendung. Jay kemarin bilang katanya abis magrib mau ngajak ke pasar malem, Jake juga ikut. Ditambah katanya pacar Jake mau ikut. Sunghoon jadi penasaran pacarnya Jake kayak gimana, liat Jake aja ganteng pasti pacarnya gak kalah ganteng atau cantik dari Jake. Semoga aja bisa temenan.

Jay keluar dari gudang sambil bawa kotak ukuran sedang, dia taro di teras trus nepuk-nepuk bajunya yang kena debu.

"Uhuk! Uhuk! Aduh!" Sunghoon ketawa liat Jay yang batuk kerena kena debu.

"Nyari apa lo?"

"Ini," Jay nunjuk kotak kayu warna merah yang warnanya udah mulai pudar. Dia buka penutup atasnya, trus mulai ngeluarin barangnya satu-satu.

"Wah, si Bobi!" Jay ngeluarin mobilan remot warna hijau yang tampilannya masih bagus, tapi kayaknya udah gak nyala.

"Bobi?"

"Iya, mobil remot gue pas SD dulu," Jay lanjut lagi.

"Eh ada album foto nih," Jay mulai buka album fotonya. Sunghoon sama bunda yang penasaran ikut nyamperin buat liat isi albumnya.

"Ini kamu pas lomba dance nih," Bunda Jay nunjuk foto paling atas di halaman pertama. Disitu Jay pake setelan jas warna hitam, kacamata hitam sambil pegang piala. Di sampingnya ada bunda sama ayahnya Jay yang keliatan seneng karena Jay dapet juara satu.

"Eh, Sunghoon ini pas lo ikut lomba lukis ya?" tanya Jay pas buka halaman selanjutnya. Di sana foto Sunghoon waktu kecil sambil pegang kanvas dengan gambar penguin, di samping kirinya ada Jay yang juga pegang kanvas dengan lukisan gambar elang.

"Iya, waktu itu lo juga ikut kan?" Jay ngangguk.

"Sayang lo gak dapet juara, padahal lukisan lo bagus banget."

"Ya berarti ada yang lebih bagus dari pada gue," kekeh Sunghoon.

"Kalo gue jadi jurinya pasti gue bikin lo jadi juara."

"Kalo lo yang jadi jurinya, lukisan gue kosong juga kayaknya lo menangin deh," Sunghoon maupun Jay tertawa.

"Bener juga."

"Bunda ke dalem ya," pamit bunda sambil beranjak. Jay sama Sunghoon ngangguk.

"Btw Jay, pacarnya Jake nanti jadi ngikut?" tanya Sunghoon sambil liat-liat barang yang lain.

"Jadi kayaknya. Oh iya, kata Jake pacarnya satu sekolah sama kita."

"Lah?" Sunghoon terkejut. "Siapa? Kok lo gak bilang?"

"Gimana gue mau bilang kalo gue juga gak tau. Jake juga gak pernah cerita. Katanya kebetulan pacarnya juga lagi main kesini, ke rumah neneknya."

"Oohh. Bagus deh, lebih rame, gue jadi makin penasaran sama pacarnya Jake."

"Tumben?" Jay naikin alisnya sebelah, natap Sunghoon bingung. Sunghoon natap balik.

"Kenapa? Aneh?"

"Iya, biasanya lo anaknya gak kepoan," Sunghoon mendengus. Tapi dipikir-pikir iya juga sih, jarang banget dia penasaran sama orang lain kayak gini.

"Lagi kepo aja mungkin," jawab Sunghoon asal. Jay cuma ngangkat bahunya dan lanjut bongkar isi kotak merahnya.

Sunghoon lagi siap-siap buat pergi ke pasar malem. Outfit dia kali ini pake kaos polos warna putih pendek ditambah vest corak kotak-kotak hitam putih, celana panjang warna hitam. Dari sore cuacanya mendung jadi dia inisiatif bawa tas buat taro payung, tapi tasnya baru dia isi dompet sama hape, payung mau minta ke bundanya Jay, semoga aja ada payung lipet.

Sunghoon keluar kamar setelah dirasa siap, pas banget Jay keluar dari kamarnya juga, mereka berdua tatap-tatapan.

Outfit mereka mirip.

Bedanya Jay pake vest warna hitam garis-garis putih sama celana pendek warna coklat muda.

"Anjaayyy bisa samaan gini, Lo ngintipin gue ya?" heboh Jay. Sunghoon rasanya mau mukul Jay aja.

"Enak aja anjir! Gak dapet untung gue ngintipin lo mah," jawab Sunghoon sambil natap remeh Jay. Bohong sih, orang badan Jay bagus, Sunghoon kadang suka curi-curi pandang kalo mereka lagi ganti baju bareng. Sunghoon langsung gelengin kepalanya karena tiba-tiba mikirin macem-macem.

"Jay, bunda punya payung gak?" tanya Sunghoon ngalihin topik.

"Gak tau, coba tanya, bunda ada di dapur," Sunghoon cuma ngangguk dan jalan ke dapur. Sedangkan Jay ke ruang tamu.

"Bund, punya payung lipet gak?" Bunda Jay yang lagi cuci piring berhenti sebentar, nginget-nginget barang-barang di rumahnya.

"Ada di laci meja ruang tamu, ada dua, kalo mau dibawa semua bawa aja."

"Oke bund, makasih," Sunghoon beranjak dan pergi ke ruang tamu.

"Ada?" tanya Jay yang lagi fokus cari sendal di rak.

"Di laci kata bunda," Sunghoon nyamperin meja yang emang cuma ada satu di ruangan itu. Dia jongkok dan setelah ngobrak-ngabrik akhirnya ketemu payung warna hitam sama ungu. Akhirnya setelah semua yang diperluin lengkap diapun keluar.

"Jake katanya nunggu di pasar malem," kata Jay sambil natap hapenya, dia baru dapet pesan dari Jake.

"Jadi langsung aja nih?"

"Ya iya emang lo mau nunggu apa lagi?" Sunghoon diem.

"Gak ada sih."

"Yaudah, ayo naik," Sunghoon naik ke motor punya ayahnya Jay. Dan mereka pun jalan.





Jay sama Sunghoon turun setelah markirin motornya. Jay buka hapenya dan nelpon Jake, mau nanyain posisi dia dimana. Dan setelah tahu lokasi Jake merekapun jalan lagi.

"Yo Jake," sapa Jay. Jake cuma ngangguk. "Pacar lo mana?"

"Lagi beli pop ice sebentar."

Setelah nunggu kurang lebih 5 menit seseorang dengan perawakan mungil ngedeket ke mereka.

"Jake, sorry, nunggu nya lama ya?" Sunghoon yang lagi fokus sama hapenya seketika noleh waktu denger suara. Dia bisa langsung nebak pasti itu pacarnya Jake, tapi setelah lihat siapa orangnya, rasanya dia mau pulang aja ke Jakarta.

Dia bener-bener gak nyangka kalo pacarnya Jake itu,
























"Taehyun..?"

-----------------------------------------------------------

✧🦅🐧✧

Maaf aku gantungin book ini lama bangeet😭😭

Semoga aja masih nyambung dan kalian masih mau baca ya:"

See you~

JayHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang