14

1.2K 170 11
                                    


✧ 🦅🐧 ✧


-Happy reading-


-----------------------------------------------------------

"Ngga, gue sukanya sama lo,"

"Hah??" Sunghoon cengo. Beneran ini mah. Kaget. Banget malah. Ini dia salah denger gak sih? Perasaan dia gak ngantuk tapi kok dia mimpi? 

"Lo ngigo ya? Gue tau lo suka tidur sambil ngigo, tapi gue rasa sekarang lebih parah deh, sampe lo jalan begini?" kata Sunghoon makin ngawur, dia sampe ngorek-ngorek kupingnya takut-takut dia yang salah denger, saking syok sama pengakuan Jay. Yang ditanya masih kalem, natap Sunghoon tegas bikin Sunghoon makin salah tingkah. Dia ngusap-ngusap tengkuknya, dingin banget nih AC rumah sakit.

"Gue gak ngigo, gue serius," kata Jay yakin.

"Terus kenapa lo malah pacaran sama Soobin bego?" tanya Sunghoon dengan kata-kata pemanis. Mukanya ngadep kesamping, ngehindari tatapan Jay. Telinganya merah karena nahan malu. Jay ngehela napas berat.

"Ada alesannya."

"Kalo gitu kasih tau gue."

"Yaa karena gue suka sama lo, gue mau lindungin lo,"

"Dengan cara pacaran sama Soobin?" potong Sunghoon, Jay ngangguk.

"Soobin bilang biar lo gak di gangguin lagi ya dengan pacaran sama dia. Dan ya, dia gak gangguin lo kan?" Sunghoon ngangguk samar, terus dia ngacak-ngacak rambutnya.

"Ya bener, tapi–"

"Jay," omongan Sunghoon kepotong waktu ada orang manggil nama temennya itu. Dia noleh kebelakang dan dapetin orang yang beberapa menit lalu dia liat tiduran di ranjang rumah sakit, sekarang berdiri sambil geret tiang impusan.

"Eh, kamu udah sadar, bin?" tanya Jay dan nyamperin orang itu aka Soobin. Jay nuntun Soobin buat duduk di sampingnya. Sunghoon cuma ngalihin pandangannya, dan akhirnya milih buat pergi dari situ.

Jay natap kepergian sahabatnya itu, mau ngejar tapi ada Soobin disini.
Dan dia milih buat stay sama Soobin, orang yang sekarang berstatus jadi pacarnya. Ditambah Soobin juga lagi sakit, Jay gak setega itu buat ninggalin Soobin sendirian. Ngomong sama Sunghoon bisa dia tunda dulu nanti.

"Kamu udah makan? Mau aku pesenin makan gak?" tanya Jay lembut, Soobin diem sebentar.

"Ada bubur kan disini?"

"Ada."

"Yaudah aku mau itu aja. Sama susu almond ya," kata Soobin senyum sampe nampilin lesung pipinya. Jay cuma ngangguk dan pergi. Soobin natap punggung Jay yang perlahan ngejauh. Dia tarik napasnya dalem, terus dia hembusin perlahan. Ada banyak hal yang lagi dia pikirin sekarang, tapi untuk sekarang dia lebih milih buat diem dan nikmati suasana rumah sakit yang lumayan padat.




"Baru aja mau ditinggal," kata ayah setibanya Sunghoon diparkiran. Sunghoon manyun, majuin bibirnya beberapa senti.

"Jahat banget aku ditinggal," rengek nya.

"Yaudah buruan, mamah udah laper nih," saut mamah dari dalem mobil. Sunghoon sama ayah ngangguk barengan dan akhirnya ikutan masuk ke mobil.

"Hoon, temen kamu yang sakit tadi tuh, ajak makan malem besok Minggu sana," kata mamah dari kursi didepan. Sunghoon yang awalnya fokus ke hape langsung natap mamahnya dari belakang.

"Yang bener aja anjir!?" -batin Sunghoon menolak.

"Ngapain ngundang?" tanya Sunghoon agak sewot. Sebenernya lebih ke takut sih, ya tau sendiri Soobin ke dia sikapnya kayak apa.

JayHoonWhere stories live. Discover now