BL || Chapter 13

273 52 24
                                    

Absen dulu kawan

Pilih cowok humoris, atau cold?

Dicintai, atau mencintai?

Dicintai, atau mencintai?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ayo tebak itu siapa👆🏻

***
HAPPY READING 🍁

"Sabar adalah kunci segalanya."

****

"Bareng gue aja," kata orang itu.

Vanya mendongakkan kepalanya dengan cepat dia menghapus air mata yang tersisa dan berdiri tegak.

Orang tersebut tersenyum tipis. Dia menebak Vanya takut dikira cengeng dan memberitahu orang-orang tentang nya.

"Enggak usah, makasih," ucap Vanya. Dalam hati Vanya mengabsen nama-nama hewan.

Vanya merapikan dress nya agak kusut. Dia memasang senyum.

"Lo kok bisa disini? Lo enggak ngeliat yang terjadi 'kan? Please kalau ngeliat kejadian tadi, gue mohon jangan disebar. Atau gue potong tu belut Lo," lanjut Vanya gugup.

Orang tersebut melengo. Dia belum paham maksud 'belut'. Vanya mengaruk tengkuk nya. Vanya membuang muka sambil menunjuk bagian yang dimaksud. Orang tersebut mengikuti arah telunjuk Vanya. Dia baru paham, dia langsung menutup bagian yang maksud mengunakan telapak tangan.

"Makannya sebelum keluar dicek dulu, pengen cepet-cepet eh malah itu nya lepas," kekehan Vanya. Tiba-tiba moodnya membaik.

Atau berkat pemuda yang ada dihadapannya?

Vanya menahan tawa agar tidak lepas. Tu cowok bego, atau gimana sih? Udah tau kebuka kagak langsung dibenerin, batin Vanya.

"Sial," umpat tu cowok, dia langsung memutar tubuh, membenarkan resleting celana nya yang terbuka.

"Tutup," ucapnya.

"Ngapain tutup mata? Lo nya aja putar badan. Ya kali gue ngitip, kagak minat kali," balas Vanya. Dia bergerdik ngeri. Bisa-bisanya tu cowok, ngira gue mau ngeliat tu belut batin Vanya.

"Masa?" tanyanya setelah selesai. Dia mendekati Vanya. "Kok gue enggak percaya?" bisiknya.

Vanya bersedekap dada. Dia tersenyum remeh. "Ngapain juga gue percaya ke Lo? Lo siapa gue?"

Cowok tampan tersebut menyamakan tinggi badan Vanya. Dia tersenyum miring. Dia menunduk kan kepalanya, hidung mereka saling bersentuhan. Vanya memejamkan matanya.

BAD LIFEWhere stories live. Discover now