Bab 31

683 135 16
                                    

TYPO HARAP MAKLUM 🙂.

KASIH VOTE DAN KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA YA, BIAR CACA MAKIN SEMANGAT NULISNYA DAN BAKAL DAPET DM DARI CACA❤️.

DAN BANTU SHARE SERTA PROMOSIIN CERITA CACA KE TEMAN2 KALIAN YA, BIAR MEREKA JUGA MAMPIR BACA DAN IKUT DALAM KISAH CINTA SEGITIGA ANTARA SAKHA, ADISTA DAN ABIAN.
.
.

"Jangan pernah meremehkan kekuatan doa karena jika doa ku dengan doa mu bertemu, maka kita akan di satukan di Aamiin yang sama."

~Antara 2 Imam🍒
.
.
.

Tin! Tin!

Bunyi klakson mobil membangunkan Adista dan dia segera mengecek keluar.

"Assalamualaikum Kak Dista!" ucap Zean.

"Waalaikumsalam! Kenapa gak besok aja sih jemput aku, kasian aja kamu gak tidur nyetirnya,"

"Tenang aja kok Kak! Zean udah gede, bukan bocil yang dulu sering nangis di tinggalin Kak Dista," balas Zean.

Mereka pun masuk ke dalam.

"Kak Dista tinggal di sini sendirian aja atau sama temen?"

"Sama temen, nanti besok aku kenalin. Namanya Dhifa," jawab Adista.

"Oh ya ini Kak! Tadi di jalan aku beliin bakso dan martabak makanan kesukaan Kaka,"

Mendengar nama makanan kesukaannya, Adista langsung berlari ke dapur mengambil mangkok dan piring. Mereka pun makan sambil berbincang-bincang.

"Kamu tau kenapa Paman nyuruh aku pulang?" tanya Adista.

Zean menghentikan makannya dan menatap Adista, dia teringat jika tidak boleh memberitahukan jika Ayahnya Adista menyuruh pulang untuk membicarakan tentang lamaran Sakha.

"Zean gak tau Kak, cuma nurut aja di suruh jemput Kaka," jawab Zean tersenyum.

Adista mendengus kesal karena sepupunya pun tak tau.

Setelah selesai makan, Zean pun di suruh Adista untuk tidur karena pasti dia sudah sangat lelah. Sedangkan Adista tak bisa tidur lagi karena kepikiran perihal dia harus menikah secepatnya sesuai permintaan Ayahnya.

Adista pun duduk di meja belajarnya termenung menatap buku-bukunya, bingung dengan permintaan orang tua nya yang menyuruhnya segera menikah, mana di beri waktu hanya 2 bulan dan sekarang sudah 1 bulan terlewat. Tidak segampang itu menemukan calon pendamping dalam waktu 2 bulan, karna semuanya butuh waktu.

"Ya Allah! Gimana ini, jangankan menemukan calon yang sesuai dengan aku. Kerjaan di kantor juga banyak, di tambah dengan pertemuan ku dengan Kak Abian. Kenapa aku malah di pertemukan dengan nya, setelah hampir 4 tahun tidak bertemu," gumam Adista menutup wajahnya dengan tangannya.

Adista pun teringat dengan perkataan Abian padanya sore tadi di taman, membuat nya bingung bagaimana memberikan jawaban.

Flashback On

"Bagaimana kabarmu Dis?" tanya Abian.

Adista menghembuskan nafasnya sebentar untuk mengurangi gemuruh di dadanya.

"Alhamdulillah baik Kak! Kalo Kaka?"

"Alhamdulillah saya juga baik, apalagi bertemu lagi dengan kamu. Harapan saya yang dulu sudah pupus, kini mulai kembali seperti semula,"

Antara 2 Imam || TAMAT✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora