Bab 49

708 121 8
                                    

TYPO HARAP MAKLUM 🙂

SEPERTI BIASA CACA INGATKAN JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA DI KASIH SEBANYAK-BANYAKNYA YA DAN BANTU SHARE KE TEMAN-TEMAN KALIAN UNTUK BACA A2I 🍒.
.
.
.

"Yang mengejutkan itu bukan yg diam-diam nyebar undangan,
tapi yg kemarin tertawa riang namun hari ini terdengar kabar kematiannya."

hijrahcinta🍒
.
.
.
.

Hari ini Sakha dan Adista tengah menghadiri pernikahan sahabatnya Kevin yang akhirnya melepas masa jomblonya.

Dengan perut yang sudah besar, Sakha dengan hati-hati membantu Adista duduk.

"Kamu mau apa Sayang aku ambilin?" tanya Sakha.

"Mau cake cokelat yang itu aja Mas," jawab Adista.

Setelah selesai mengambilkannya, Sakha pun mulai menyuapkan potongan cakenya pada Adista.

"Mas Sakha gak jadi dampingin Mas Kevin nanti pas ijab kabul?" tanya Adista.

"Di gantiin sama Vio, Mas gak mau ninggalin kamu. Pokoknya harus ada Mas di samping kamu, usia kandungan kamu kan sebentar lagi lahiran,"

Adista terkekeh, suaminya memang sangat posesif apalagi saat dia sebentar lagi lahiran anak pertama mereka. Makin tambah posesif.

Ijab kabul terdengar nyaring dan sekarang Kevin sudah resmi mempersunting Zahra sebagai istrinya.

Semua orang mulai memberikan ucapan selamat dan menyoraki Kevin yang tengah memasangkan cincin di jari manis Zahra.

"Masya'Allah, cantik banget istrinya Mas Kevin," seru Adista.

"Kamu juga dulu cantik banget," balas Sakha.

"Kalo sekarang gimana? Masih cantik? Atau kamu mau bilang aku tambah gendutan?" tanya Adista dengan wajah mendadak memerah.

Sakha berusaha menahan tawanya, terlihat jelas Adista tengah kesal karena mengira Sakha akan mengatakan seperti itu.

"Mau kamu gendutan atau apalah, tetep kamu paling cantik. Mas aja suka cubit pipi bakpao kamu ini yang semakin hari semakin tembem," jawab Sakha sambil mencubit pipi tembem Adista.

Adista tersipu malu dan Sakha masih berlanjut menggoda Adista, tiba-tiba Dhifa datang dengan nafas terengah-engah karena berlari.

"Dis! Sepupu lo udah gila ya? Gue udah gak kuat lari di kejar dia," ucap Dhifa mengatur nafasnya.

"Omongan di jaga Dhif, emang kenapa lagi Zean?" tanya Adista.

"Dia dari tadi ngejar gue mulu, mana sambil teriak ngajak nikah. Malu Dis gue, harga diri gue ini mau di taruh dimana? Mana tamu-tamu pada ngeliatin gue lagi tadi,"

"Zean suka banget sama kamu, makanya terima lamaran dia. Lagian kan kamu pengen cepat nikah? Zean udah siap nikahin kamu," ucap Adista.

"Ogah gue kalo sama dia, yang ada bukannya bahagia hari-hari gue malah pusing ngadepin tuh bocah," balas Dhifa.

"Usia Zean emang lebih muda dari kamu, tapi dia dewasa banget. Kan kamu tau sendiri, Zean kalo udah suka pasti dia kejar sampai dapat," ucap Adista lagi.

"Astaghfirullah Dis! Serem banget, pokoknya gue gak akan nikah sama dia,"

"Ucapan adalah doa, emang lo sekarang nolak, siapa tau nanti malah mau nikah sama Zean," ucap Sakha.

Antara 2 Imam || TAMAT✓Where stories live. Discover now