YOUR HEARTBEAT : BAB 12

2.5K 215 18
                                    

"Manda , mulai sekarang panggil saya Mama ya. Jangan tante lagi." Aku mengangguk. Arya merangkul punggungku. "Mama minta maaf pertemuan pertama kita tadi gak berkesan ya. Mama juga gak bilang kalo mama ini mamanya Arya"

"Hehe nggak apa-apa Ma. Aku yang minta maaf karena aku gatau Ma" kataku dengan sedikit malu.

"Arya , mama pulang dulu ya. Lain kali mama akan main ke apartmen kalian."

"Iya Ma. Makasih ya Ma udah ajak Manda jalan-jalan" kataku sambil mencium punggung tangan mama mertuaku. "Sama-sama sayang. Nanti barang-barang kamu Mama suruh Gavin bawa kemari ya"

Arya mengangguk. "Makasih Ibunda Ratuku. Hati-hati ya" kata Arya mencium pipi mamanya. "Kamu jangan lupa bawa Manda ke rumah. Papa pasti senang kamu mengenalkan istrimu padanya" bisik Mama pada Arya. Arya hanya mengangguk dan tersenyum.

****

POV Arya.

Akhirnya aku dan Manda bisa menjadi suami istri yang seutuhnya. Aku bahagia karena Manda sama sekali tidak berbohong padaku tentang apa yang diceritakannya. Aku tersentuh. Selama ini aku hanya bermain perempuan dan tak tau berapa banyak dari mereka yang hanya mengincar harta dan tahta dariku.

Manda benar-benar berbeda. Meskipun kadang sikapnya yang keras kepala namun aku suka dengan semua itu. Terlihat imut dan manja.

Hari ini aku ada jadwal meeting dengan klien penting dari Italia. Aku mengatakan pada Manda jika saudaraku akan datang berkunjung. Padahal itu adalah Mama. Karena mama kuberitahu bahwa aku sudah menikah.

"Arya dimana kamu ? Dasar anak nakal. Pulang" kata Mama semalam di seberang telpon. Aku keluar dari kamar dan mematikan rokokku. Aku takut pembicaraanku dengan mama membangunkannya. Dia lelah setelah aktifitas panas kita.

"Gak bisa Ma."

"Kenapa gak bisa ? Masih bermain dengan pacar-pacar tidak jelasmu itu."

"Enggak Ma. Aku sekarang bersama istriku"

"Istri ?? Jangan sembarangan kamu"

"Eeh beneran. Aku sudah menikah. Kalo mama gak percaya datang aja besok kesini" jawabku asal

"Baiklah besok mama akan datang kesana. Apa dia cantik ?" Aku terkejut. Reaksi mama benar-benar di luar dugaanku.

"Mama akan tau jika sudah bertemu dengannya."

"Baiklah. Istirahatlah. Besok mama akan mengajak istrimu jalan-jalan" kata mama lalu menutup telpon.

Padahal kemarin ngotot sekali ingin aku menikah dengan gadis pilihannya. Sekarang senang sekali aku sudah menikahi gadis lain. Apa memang perempuan seperti itu. Sama sekali susah ditebak isi hatinya. Sudahlah yang penting Mama menerima pernikahanku. Hanya menunggu papa pulang dari Jerman saja aku akan menceritakan padanya.

****

Aku telah sampai di rumah bersama dengan Arya. Sepanjang jalan aku hanya diam. Aku gamau berbicara dengannya. Sikapnya kali ini sungguh keterlaluan.

"Baby..kamu masih marah ?"

"Enggak" jawabku ketus dan ke dapur untuk memanaskan ayam asam manisku ke microwave. Aku menyiapkan makan malam.

"Mau aku bantuin gak baby ?"

"Gak usah"

"Galak amatsih sama suami"

"Tauk ah"

Arya berjalan dan memeluk aku dari belakang. Aku yang sedang mengambil nasi terkejut dan membiarkan Arya merayuku. Aku sangat menikmatinya.

Your Heartbeat (END)Where stories live. Discover now