94. lembaran baru

179 55 18
                                    

Annyeong semua...

Lama tidak muncul, ekh kelamaan ya...

Lagi asik baca dari pada nulis tapi ini dengan segala kemalasan akhirnya bisa up juga.












Jangan lupa vote sama komentar ya...

















Happy reading




















































Esok pagi menyapa dua orang yang tengah terlelap dalam tidur mereka.

Perlahan gelvina membuka mata nya terlihat rama tertidur pulas, gelvina tersenyum dan mengakui betapa tampan suami nya, astaga bahkan gelvina cekikikan memikirkan sekarang ia sudah menjadi istri sah dari rama yang astaga pertemuan mereka benar benar tak ada yang spesial.

Gelvina berusaha menyingkirkan lengan panjang rama, ia perlahan beranjak untuk turun dari kasur, baru satu kali pergerakan tangannya sudah dipegang oleh rama.

"Jangan kemana mana, sini dulu kamu tidak tau semalaman aku lelah."gurau rama yang tetap menutup matanya.

Kata kata itu membuat gelvina ambigu dan melempar bantal kearah rama.

Kata kata itu membuat gelvina ambigu dan melempar bantal kearah rama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa?"tanya gelvina yang tak percaya rama mengatakan hal itu.

"Maaf maaf, temani aku tidur lagi sebentar saja, aku masih mengantuk."rengek rama yang terus menarik hidung gelvina.

"Sakit, tidur sendiri aku mau mandi dan menyiapkan sarapan untukmu ."menyingkirkan tangan rama yang mencubit hidung nya dan berjalan menuju kamar mandi.

Gelvina telah selesai memasak namun ketika ia kembali ke kamar, rama masih asik dengan dunia mimpinya.

Gelvina berjongkok memandangi wajah suami nya.

"Hei bangun tuan, sarapan dulu nanti boleh tidur lagi."bisik pelangi gelvina.

"Eghhh, oke cium dulu."rengek rama dengan suara seraknya.

Gelvina langsung mencubit hidung rama antara geram dan juga gemes.

"Sejak kapan kamu jadi semanja ini."kesal gelvina.

Sempat membuang nafasnya ia mencium pipi suaminya itu.

"Sudah, ayo sarapan dulu rama, nanti makanannya dingin gak enak."ucap gelvina.

"Ini Bukan pipi."jari telunjuk rama menunjuk kearah bibirnya.

"Sudah!"Gelvina sudah kepalang pusing ia mencium sekilas suaminya itu lalu pergi ke ruang makan.

Gelvina Story's (END)Where stories live. Discover now