32. satu hari terakhir

351 96 26
                                    

Hello guys thank banget buat kalian yang dukung cerita Ramvin antusias kalian bikin aku terharu guys makasih banget asli ini aku terharu banget akhhhh kalian tambah sayang aku sama kalian😭😍


Dukung aku dengan cara vote and comment ya guys.






Typo maklum manusia koreksi ya















Happy reading








































































Alvaro membuka kamar adiknya, terlihat gelvina sedang memainkan hp nya sambil memeluk boneka Pororo pemberian Alm.Rafa.

"Siap siap gih"ucap alvaro.

Gelvina yang mendengar pun langsung membalikkan badannya.

"Kemana?"tanya gelvina.

"Seru deh, siap siap gih cepet ya vin gak pake lama"ucap alvaro lalu menutup kembali pintu kamar gelvina.

Gelvina berdecak kesal sering banget alvaro mengerjai nya.

"Mau ngapain sih tengah hari buta, mana panas duh mager banget"tapi ia malah beranjak dari kasur nya dan mengganti bajunya.

Karena hari ini panas sengaja rambut nya ia cepol, kaos lengan pendek berwarna putih dipadu dengan jeans warna biru, tasnya juga sepadan warna putih, lalu sneakers warna putih biru, penampilan gelvina selalu begini sederhana namun tetap cantik ia tak perlu memakai bedak atau semacamnya karena dari kecil kulit nya sudah sangat putih bak salju ia hanya memakai lipbam .

Lalu ia menghampiri kamar alvaro dan mengetuk pintu kamarnya.

"Kak varo ayo, vina udah siap nih"ucap nya sambil terus mengetuk pintu kamarnya alvaro.

"Gak jadi deh vin kak varo mager panas banget diluar"sahut alvaro yang berada didalam kamar.

"Tuh kan kebiasaan akh ngerjain orang aja"kesal gelvina.

Lalu alvaro membuka pintu kamarnya.

"Ikh gitu doang ngambek ayo"raut wajah gelvina pun berubah ceria lagi.

"Gitu dong baru ade nya kak varo"sambil mengacak acak rambut gelvina lalu merangkulnya menuruni tangga.

"Mau kemana sih kalian siang siang gini?"tanya lesya yang sedang menonton tv.

"Ngabisin waktu sama putri kecilnya bunda nih"sahut alvaro.

"Ikh gelvina udah gede tau"kesal gelvina yang mencibikkan bibir nya ke depan.

"Ya sudah hati hati kalian"ucap lesya lalu gelvina dan alvaro menyalami tangan bunda nya.

Mereka pun sampai di depan rumah dan alvaro mengeluarkan motornya dari bagasi.

"Kita mau kemana sih kak, panas asli mendingan tiduran dikamar adem"ucap gelvina yang menyipitkan matanya karena diluar sangat silau.

Setelahnya gelvina naik ke motor alvaro dan mereka pergi dari rumah.

Gelvina hanya celingak celinguk melihat jalanan karena ia bingung mau di bawa kemana dirinya oleh kakaknya.

"Kita ke ancol ?"tanya gelvina.

"Tumben langsung peka"sahut alvaro.

Sesampainya mereka disana, gelvina meninggalkan alvaro yang memikirkan motor dan ia langsung berlari kearah pantai.

Hanya ada beberapa orang saja disana dan membuat suasana pantai menjadi sejuk .

Tiba tiba gelvina menutup matanya karena ia merasa ada yang menyipratkan air ke arahnya.

"Kak varo jail banget ikh"kesal gelvina.

Terlihat alvaro hanya tertawa melihat ekspresi yang ditampilkan oleh adiknya itu.

Tak mau kalah gelvina langsung mencipratkan air pada alvaro dan menjulurkan lidahnya kearah alvaro.

"Awas ya, sini anak nakal"alvaro berlari mengejar gelvina yang berlari menjauh darinya.

Setelah asik bermain gelvina terlihat asik memerhatikan orang disebrang sedang melukis diatas pasir.

"Kenapa?"tanya alvaro.

"Kak varo bisa ngelukis wajah gelvina di pasir gak?"tanya gelvina balik.

"Gampang tempelin aja muka kamu di pasir nanti nyeplak deh selsai kan"canda alvaro .

Sebelum gelvina murka alvaro langsung mengambil ranting kayu kecil dan melukis sesuatu diatas pasir.

Beberapa menit berlalu alvaro melempar ranting kayu itu .

"Ini siapa?"tanya gelvina yang terus memerhatikan hasil lukisan alvaro.

"Ini kamu, bagus kan?"tanya alvaro.

"Ikh jelek, gak suka, gak sama"jawab gelvina lalu pergi menjauh dari alvaro.

"Heh ini tuh cantik tau, manis liat deh"sambil mengejar gelvina.

Kini mereka duduk ditepian pantai sambil memandangi sunset.

"Vin, kak varo akan kuliah di jepang"ucap alvaro pelan.

Gelvina langsung menatap alvaro sekilas lalu pandangannya fokus lagi pada matahari terbenam.

"Kapan berangkat, berapa lama disana?hmm"tanya gelvina.

"Besok, belum tau berapa lamanya"jawab alvaro yang tertunduk.

"Kak varo kok gak bilang sih sama gelvina?"tanya gelvina lagi.

"Kak varo gak mau kamu kepikiran nanti"jawab alvaro.

"Harusnya tuh jauh jauh hari tau"ucap gelvina lalu memukul pundak alvaro.

"Jangan nangis nanti pulang kok"sambil menghapus air mata gelvina.

"Ini kak varo ganti kalung kamu yang hilang, ya walau liontin nya gak sama tapi ini lebih indah kayanya dari pada yang make nanti"lalu memakaikan kalung dileher gelvina.

"Kak varo kalau kita benar bukan adik kakak gimana?"tanya gelvina.

"Jika tuhan tak mengizinkan kita untuk menjadi sepasang saudara, berarti kita jadi sepasang kekasih "ucap alvaro.

Biarkan aku menjadi payung bagi mu ketika hujan, menjadi rumah bagimu untuk berlindung, dan menjadi sepatu bagimu untuk memijak bumi, apa pun aku tugas ku hanya melindungi mu

-Alvaro-

-Alvaro-

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Gelvina Story's (END)Onde histórias criam vida. Descubra agora