12. Scholarship girl

8.7K 927 82
                                    

"Yaya Rosé, Apa kau sudah dengar beritanya?" Tanya Sana heboh dengan napas yang memburu, Gadis itu baru saja berlari dari toilet menuju kelasnya.

"Wae? Wae? berita apa? Cepat ceritakan," Bukan Rosé yang menyaut, melainkan Jihyo yang tak kalah hebohnya. Gadis yang duduk disamping Rosé itu langsung meletakkan ponselnya Karena begitu penasaran. Dia tak ingin ketinggalan berita juga.

Sedangkan Rosé, dia tak menghiraukan ucapan Sana. Gadis itu hanya diam seraya membaca buku pelajaran. Sana dan Jihyo memang selalu seperti itu. Sudah dipastikan Sana hanya akan mengoceh hal yang tidak penting.

"Ya! Rosé Kau tidak tertarik mendengarnya?" Tanya sana ketika gadis berambut blonde itu tak sedikitpun mengalihkan pandangannya dari buku itu. Rasanya Sana ingin sekali membuangnya. tapi... dia tidak berani.

"Ani," jawab Rosé singkat.

Sana tampak mengerucutkan bibirnya dan memilih duduk dihadapan Jihyo. Berniat hanya menceritakan padanya saja. Namun tiba-tiba...

Plak~

"Ya! pabbo sakit, Aishh!" Kesal Sana dengan nada tingginya. Jihyo baru saja memukul bibirnya dengan buku yang ada di mejanya.

Gadis berambut sebahu itu tertawa puas, melihat Sana meringis merasakan sakit pada bibirnya.
"Kau tidak pantas memasang wajah seperti tadi, itu membuatku jijik. Dan ingin sekali memukulnya," Ucap Jihyo masih dengan kekehannya.

"Jika kalian tidak bisa diam keluarlah," Ucapan datar itu mampu membuat keduanya terdiam seketika. Jika sudah seperti ini mereka tak bisa berbuat apa-apa.

hanya menurut dan duduk diam sambil menyalakan satu sama lain melalui tatapan mata, dan gerakan mulut mereka. Tanpa membuat suara yang akan membuat keduanya ditendang keluar oleh gadis berambut blonde itu.

.............

"Boleh aku duduk disini?" Tanya seorang Namja pada gadis berponi yang tengah serius membaca buku di perpustakaan sekolah itu.

Gadis berponi mendongak dan menatap datar Namja yang memegangi buku itu.
"Hm," Dehem nya. Kemudian kembali terfokus pada buku yang dipelajarinya, dia sedang mengerjakan tugas yang diberikan gurunya sebelum bel istirahat tadi.

Namja bergigi kelinci itu terdiam sejenak akan sikap gadis berponi yang terkesan dingin. Lantas tak lama, mendudukkan dirinya tepat berhadapan dengan Gadis itu.

Namun dibandingkan membaca, dia lebih memilih menatap dalam kearah gadis berponi.

"Jika niatmu bukan ingin membaca, pindah saja. Masih banyak bangku kosong. Atau aku sarankan lebih baik kau keluar saja."

Namja itu terhenyak dan langsung saja berpura-pura membaca buku yang ada ditangannya. Dia tak menduga gadis itu akan menyadari ditatap olehnya. Sejujurnya dia duduk disitu Karena ingin melihat gadis berponi dari dekat.

.............

"Seulgi-ya," Gadis bermata sipit yang tengah menyantap makanannya itu menoleh ke sumber suara. Di ikuti Wendy teman sekelasnya. Mereka saat ini berada di kantin.

"Eoh, Unnie?" Seulgi memandang Rose yang memanggilnya. Kakak sepupunya itu datang bersama dua temannya. Seulgi mengerutkan keningnya bingung ketika Rosé memandang sekeliling entah mencari apa.

"Unnie, kau mencari siapa?" Tanya seulgi. langsung mendapat anggukan mantap dari Sana dan Jihyo.

"Benar, sebenarnya kau ini mencari siapa sih? sedari tadi kau tidak menjawab pertanyaan ku dan Sana. Kau tau Seulgi? Kakak sepupumu ini bikin kesal saja, Kami bahkan dari kelas 1 tapi dia tak pernah menjawabnya." Gerutu Jihyo kesal sambil melipat kedua tangannya didada. Membuat seulgi dan Wendy terkekeh pelan dengan tingkahnya. Mereka memang sudah saling mengenal sejak dulu dan hubungan mereka terbilang cukup akrab.

Return Of Lisa ✓ [COMPLETE]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora