49. Understand

6.8K 811 78
                                    

"Bagaimana bisa?"

Dahyun beserta Minju dan Yuna memandangi tak percaya keempat manusia dihadapkan mereka setelah mendengar apa yang mereka katakan.

"K-kami lengah. Kami pikir dia tidak akan melakukan itu setelah ucapannya begitu meyakinkan untuk kami." Jelas Soyeon tertunduk. Merasa begitu bodoh telah mempercayai ucapan Lisa. Sama halnya dengan ketiga gadis disampingnya.

Dahyun tampak menghembuskan napasnya kasar lalu memijit pelipisnya. Memikirkan jika Jennie mengetahui ini pasti mereka akan dalam masalah besar.

"Berpencar saja untuk menemukannya. Aku tidak tau bagaimana 'reaksinya' saat mengetahui kita tidak melakukan tugasnya dengan baik." Mereka tau apa maksud dari itu. Maka itu, serempak ketegangan yang datang pada mereka.

"I-ini salah kalian. Jika saja kalian berempat menjaganya dengan baik, ini tidak akan terjadi. Lihatlah kalian membawa kita dalam masalah." Yuna tiba-tiba berkata kesal kepada keempatnya. Tapi, itu justru mengundang amarah salah satunya. Jisun.

"Mwo? Kau pikir apa yang kami lakukan, huh? Salah kalian juga mengapa tidak memantau kami---"

"Ya Sunbae, mengapa kau menyangkut pautkan kami? Kalianlah yang tidak becus melakukan tugas kalian. Dan kami? Ingat persyaratannya bukan? Kami bertiga masih bisa mengikuti jam pelajaran dan kami sedang melakukannya sebelum kalian datang untuk mengganggu." Desis Yuna tak suka menatap kakak kelasnya itu sinis. Begitu benci saat Jisun membawa mereka dalam masalah yang mereka buat sendiri.

Ketika itu, rahang Jisun mengeras mendengar betapa angkuhnya Yuna kepadanya. "Kau berani kepadaku? Kau lupa siapa aku disini? Atau kau memang ingin mencari masalah---"

"Tidak. Tapi kalian harus sadar ini kesalahan kalian bukan kami." Tekan Yuna memutar bola matanya malas. Minju mencengkram lengan Yuna saat melihat amarah yang akan meledak dalam diri Jisun.

Dan ya, detik berikutnya mata mereka terbeletak kaget ketika Jisun langsung memegangi kerah kemeja Yuna dengan matanya yang memerah.

"Sialan kau pikir apa yang bisa aku lakukan padamu, hah?! Aku seniormu! Mengapa kau begitu arogan padaku?!" Jisun semakin memegangi kuat kerah kemeja Yuna. Membuat yang lain panik bukan main. Mereka tentu tak lupa siapa Jisun.

Sedangkan melihat mereka, Dahyun menghembuskan napasnya dalam-dalam. Lelah melihat sikap mereka yang dari pada memecahkan masalah, mereka justru bersikap seperti layaknya anak kecil.

"Lepaskan." Yuna berkata marah saat napasnya terganggu dengan perbuatan Jisun.

Sang empu seketika tertawa remeh melihatnya.
"Lakukan sendiri jika kau bisa. Bahkan aku belum menghajarmu tapi melihat wajahmu sekarang, kau bahkan sudah sekarat, jalang." Tawa Jisun remeh. Dia benar-benar marah saat mengetahui gadis dihadapannya itu seolah telah kehilangan rasa hormatnya padanya.

"Siapa yang kau sebut jalang? Ya! Jangan menyamakanku denganmu, Sunbae! Lepas!" Teriak Yuna berusaha melepaskan tangan Jisun darinya.

"Mwo? Kau bilang aku apa? Ya! Kau benar-benar ingin---"

"Ya Tuhan, hentikan! Apa yang kalian pikirkan sebenarnya? Kita bahkan tak tau bagaimana jika 'dia' mempunyai orang lain untuk mengawasi kita!" Frustasi Dahyun menatap mereka tak percaya.

Mereka seketika terdiam membisu. Beberapa saat, Jisun berdecak kesal lalu melepaskan tangannya dari Yuna perlahan. Dia tak mempunyai pilihan lain selain mengakhirinya setelah mendengar apa yang Dahyun katakan.

"Lebih baik sekarang cari dia dari pada kalian melakukan kekonyolan ini. Atau lanjutkan saja jika kalian benar-benar ingin berada didalam peti mati setelah ini."

Return Of Lisa ✓ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang