Chapter 9

1.4K 111 41
                                    

"I don't want you to leave, will you hold my hand?"



































































"Jadi ini pacar mu ya, vin" maria menggunakan bahasa italia dan tersenyum singkat.

Chayoung tentu saja mengerti apa yang perempuan didepannya itu katakan.

"Bukan."

Chayoung membulatkan matanya menatap vincenzo tidak percaya.

"Dia calon nyonya cassano" vincenzo tersenyum miring.

"Ya! Vin, kau ini." Chayoung memukul bahu vincenzo pelan.
Maria hanya terdiam. Terlihat matanya sedang berapi api sekarang.

"Ah ya, vincenzo memang suka sekali menggoda. Hm.. sepertinya kita pernah bertemu" maria kembali berbahasa inggris.

Chayoung menatap maria sambil mengingat ingat sesuatu.

"Oh iya!... Kau yang mengambilkan barang ku yang jatuh" balas chayoung.

"--Apakah ini takdir.. wah" chayoung tersenyum. Lalu ia menyodorkan tangannya.

"Nama ku hong chayoung, nice to meet you"

"Nama ku maria, aku teman vincenzo sejak kecil. Nice to meet you too" maria tersenyum kecil dan menjabat tangan chayoung

"aku bisa berbahasa italia sedikit maria.." chayoung tersenyum lalu ia melihat vincenzo yang hanya terdiam sedari tadi.

"Vincenzo sangat baik mengajarkan mu bahasa italia" ucap maria.

"no. Aku mengikuti kursus bahasa italia, maria. Sudah lebih dari setahun, aku belajar karena dia" chayoung menepuk nepuk bahu vincenzo.

Maria mengangguk ngangguk lalu ia melihat vincenzo menggandeng tangan chayoung yang menepuk nepuk bahunya tadi.

"Kita harus pergi dulu maria. Sampai jumpa" ucap vincenzo membuat chayoung menatap nya heran.

"Tunggu. Kalian mau kemana?"

"Kami ingin ke pulau nya pagliuzza" jawab chayoung bersemangat.

Maria tersenyum miring.
"Aku juga mau kesana, bagaimana kalau kita pergi bersama saja?"

Vincenzo meringis dalam hati.

"Tentu saja!" Mata chayoung berbinar.
"Akan tambah seru jika bertiga, vincenzo sudah menyiapkan kapal untuk kita"

"Tidak chayoung-ah. Kapal itu hanya untuk mu" batin vincenzo.

"Bahasa italia mu cukup bagus chayoung. Kau keren" puji maria.
"Kalau begitu ayo kita pergi"

Maria pun menggandeng tangan chayoung sebelah kiri dan menariknya. Vincenzo pun juga ikut tertarik. Dengan pasrah ia melepaskan tangan chayoung dan berjalan dibelakang dua perempuan itu.

Vincenzo menghela napas berkali kali di mobil sepanjang perjalanan ke pelabuhan.

"Kau tidak enak badan vin? Kau diam saja sedari tadi" ucap chayoung.

Vincenzo lantas menggelengkan kepalanya.
"Aku baik baik saja" ia tersenyum kecil.

"Mungkin vincenzo sedang mengantuk chayoung. Biarkan saja dia" ucap maria.

"Ah, karena tadi malam ya vin?"

"Tadi malam?" Maria menaikan alisnya.

Vincenzo terlihat menahan senyumannya.

VINCENZO SEASON II (On Going)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz