Chapter 31

417 40 1
                                    

"showtime! nessuno può battermi!"
("Waktunya pertunjukkan! Tidak ada yang bisa mengalahkanku!")



















































































































"Luca! Kerahkan semua pasukan terlatih kita ke tropea sekarang!"

"BAIK BOS" seru luca.

Vincenco lalu masuk ke bagian dalam rumah maria dan masuk ke ruang kerja nya.

Melihat ada ribuan jejeran buku tersusun rapih di ruang kerja maria, membuat Vincenzo tersenyum miring. Vincenzo mendorong salah satu dari lemari buku tersebut dan seperti sebuah pintu lemari itu bergeser ke samping, membuka sebuah ruang rahasia.

Vincenzo pun masuk ke dalam dan menuruni satu persatu anak tangga. Saat sampai kedalam ia tidak terkejut lagi telah menemukan ratusan-ribu wine, senapan, senjata tajam, bom---berjejer rapih di rak rak tinggi dan ada juga yang bergelantungan ditembok.

"Lihatlah semua ini, maria benar benar luar biasa. Aku bahkan tidak menyimpan senjata sebanyak ini di rumah" ucap Vincenzo.

"Tapi bukannya tuan vincenzo punya gudang senjata yang sangat besar?" Balas pak cho.

Vincenzo menoleh kaget
"Sejak kapan pak cho berada di sana?"

Pak cho terkekeh.
"Maaf tuan vincenzo, aku mengikuti mu dari belakang tanpa memberitahu mu"

Vincenzo hanya mengangguk sambil tersenyum lalu ia mengambil senjata api MG 42 yang tergantung di tembok dalam kotak kaca di sebelah kanan ia berdiri.

"Baguslah pak cho disini, aku memang ingin memanggil mu untuk mengambil semua koleksi maria dari sini. Setidaknya maria harus kehilangan beberapa benda berharga nya karna telah mengkhianati ku"

Luca pun tiba tiba datang.
"Saya sudah mengerahkan semua pasukan ke tropea bos, saat nya kita pergi dari sini juga"

"Bagus. Jangan lupa untuk mengambil semua senjata yang aku temukan disini, jangan ada yang tersisa,

--mmmh serta beberapa wine!" seru vincenzo dan meninggalkan pak cho serta luca--masih sambil memeluk senjata jenis MG 42 itu.

Vincenzo pun sampai diruang tengah, sambil tersenyum lebar ia menghampiri maria yang masih terikat di kursi.

"Sekarang kau merampok ku, mr. vincenzo cassano?!"

"Yaa, begitulah. Kau tahu betul kalau orang yang mengkhianati ku pasti akan mendapatkan balasan dari ku"

"Kau pendendam sekali! itu semua senjata langka yang ku kumpulkan dengan susah payah, asal kau tahu!" keluh maria.

Vincenzo memutar bola matanya malas.
"Siapa suruh kau menjadi pengkhianat? Ini salah mu sendiri nyonya maria cammora. Lagian senjata-senjata mu akan sangat bagus jika masuk ke gudang ku yang ada di malta, Kau bisa mengunjungi bayi bayi mu itu kapan saja yang kau mau dan wine nya bisa kau minum bersama chayoung nanti jika datang ke rumah ku."

"Wine nya juga?!" Maria membulatkan matanya.

"Why? Seru kan?!"

Maria menghela napasnya.
"Oh God!"

.
.
.
.

TROPEA, ITALIA.
06.53 AM

Perjalanan ke tropea hampir tujuh jam telah selesai. Mobil Vincenzo beserta pasukan yang sudah ia kerahkan telah sampai ke tempat arnoldo berada.

VINCENZO SEASON II (On Going)Where stories live. Discover now