Chap 22

281 35 56
                                    

Typo ✌

Happy reading

.
.
.

🌻🌻🌻🌻🌻

Yoongi berada didalam suatu ruangan kamar disebuah kapal pesiar. Ia tengah bercumbu dengan seorang gadis didalam kamar tersebut, bibir mereka saling memagut satu sama lain. Deru napas yang berpacu di iringi nafsu yang membara kini tengah menguasai kedua insan yang tengah dimabuk asmara itu.

Tanpa mereka sadari, dibalik pintu yang sedikit terbuka, sepasang mata tengah mengintip dari luar. Rupanya kedua insan itu lupa mengunci pintu kamar tersebut karena sudah tak bisa menahan gelora cinta yang membuat mereka ingin melepaskan hasrat mereka saat itu juga.

Seseorang yang mengintip itu, tampak menahan sesak didadanya sambil mengepalkan kedua tangannya. Ingin sekali ia masuk dan menghajar Yoongi yang sedang mencumbui gadis itu dengan rakusnya. Tak tahan melihat adegan yang semakin panas itu, ia pun memutuskan untuk pergi keluar mencari udara segar sambil memandangi pemandangan laut yang indah dari atas kapal.

Yoongi terusik dengan suara notifikasi pesan diponselnya, sebenarnya ia enggan untuk sekedar memeriksanya, namun gadis itu memintanya untuk menghentikan aksinya sejenak hanya untuk memeriksa pesan yang di rasanya tak penting itu.

Tautan bibir mereka terlepas, Yoongi dengan malas memeriksa pesan yang baru saja masuk diponselnya. Gadis itu pun ikut melihatnya. Mereka saling memandang tak mengerti, namun akhirnya sang gadis malah memintanya untuk menemui orang yang mengiriminya pesan tersebut. Yoongi mengenakan kemejanya kembali dan meninggalkan gadis itu sendirian didalam kamar yang tampak remang tersebut.

Yoongi menemui orang tersebut yang tak lain adalah sipengintip tadi dan berbicara dengannya. Pembicaraan itu tidak berjalan dengan baik, pria itu malah menyerangnya dan memukulnya. Perkelahian sengit diantara keduanya pun tak terelakan, hingga akhirnya...

"Hhh...hhh...hhh...!!" Yoongi tiba-tiba terbangun dengan napas tak beraturan dan peluh menetes ditubuhnya.

"Hyung! Kau kenapa?" tanya Jungkook yang masih setia menemani Yoongi hingga larut malam tiba.

Malam itu Yoongi memang disarankan untuk dirawat inap ditempat praktek Dr. Jimin, dan Jungkook memutuskan untuk terus menemaninya disana hingga besok pagi.

Sementara kedua orang tua Yoongi setelah berbincang dengan Dr. Jimin dikantornya tadi, yang pada akhirnya tetap tidak menemukan titik kesepakatan dalam pembicaraan mereka tadi itu pun memutuskan untuk kembali kerumah.

"Hhh...aku sepertinya tadi bermimpi," jawab Yoongi dengan napas masih terengah ngengah.

"Apa kau bermimpi buruk, sampai napasmu terngengah ngengah seperti itu?"

"Iya, aku bermimpi buruk. Aku tadi sedang berkelahi dengan seseorang diatas kapal pesiar. Orang itu menghajarku dengan penuh emosi dan melontarkan kata-kata kasar. Dia sepertinya sangat membenciku."

"Orang itu siapa? Apa kau mengenalinya, Hyung?"

"Justru itu aku juga bingung kenapa semua yang muncul didalam mimpi maupun dalam bayangan aneh itu, selalu tampak samar-samar. Jadi aku tak bisa mengenali wajahnya dengan baik."

"Hmm...begitu ya," ucap Jungkook manggut-manggut seolah berpikir. "Tapi, Hyung...," lanjut Jungkook sambil melihat kearah celana yang dikenakan Yoongi, tepatnya kearah selangkangan.

Don't Leave Me (Yoonnie) End√Where stories live. Discover now