11. When You Get to Taste The Temptation

784 165 192
                                    

❣Vote and comments will be very appreciated!❣

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

❣Vote and comments will be very appreciated!❣

💮

Orion tidak ingat apa mimpinya semalam. Pria itu juga tidak menyangka jika akhir pekannya akan diisi dengan kejadian tidak terduga seperti ini.

Ya, seperti sekarang ini maksudnya, ketika salah satu lengannya digamit oleh wanita cantik bertubuh semampai bernama Roseline. Pria bermata kecil itu masih belum bisa mencerna dengan baik situasi yang dialaminya saat ini, saat tiba-tiba saja Rose dengan percaya diri mengucapkan satu kalimat yang membuat kinerja otaknya melambat, lalu berhenti sesaat. 

"Sayang, ayo kita pulang."

Kalimat singkat itulah yang keluar begitu saja dari bibir tipis Roseline. Meluncur lancar tanpa aba-aba, tanpa peringatan, dan jelas saja tanpa persiapan. Orion yang mendengarnya hanya bisa berkedip-kedip bingung, sementara Rose malah dengan santai semakin mengeratkan tautan tangan mereka.

Saat Orion sedikit menunduk untuk meminta penjelasan lewat gerak matanya, Rose memberi isyarat dengan menggelengkan kepala, seolah berkata kalau lebih baik pria itu diam saja. Tapi, ini Orion. Pria itu bukannya diam dan menuruti permintaan tak tersirat dari Rose yang saat ini masih berdiri memasang senyum palsunya, melainkan dengan lihai mengikuti permainan yang diciptakan sang wanita. 

"Your house, or mine?" 

Giliran Rose yang kaget. Wanita itu sempat linglung sesaat ketika suara berat Orion masuk dan memberi salam pada gendang telinganya. Pasti jantungnya juga sedang melakukan breakdance di dalam sana. 

"Yours, of course! Aku udah capek banget soalnya, pengen rebahan. But... do you still wanna talk with your friends?" 

Sudahlah, kepalang tanggung. Sekalian saja menambah bumbu.

Orion kembali menatap lurus Mark dan Maura yang berdiri diam di depan mereka, lalu satu seringai muncul sebelum pria itu tersenyum. "No, I don't. Right, Mark? Maura?" ucap lelaki itu sebelum mendorong kembali kereta belanja dan membawa Rose ikut serta. Sang wanita berambut pirang yang masih menggamit satu tangan Orion menundukkan kepala untuk tersenyum diam-diam, merasa puas dengan drama satu babak yang dimainkan keduanya. 

"Permisiiii... kami mau lewaaaat," Rose berkata lantang tanpa canggung, kembali mendongakkan kepala dan berjalan penuh percaya diri. Di sampingnya, Orion mati-matian menahan tawa melihat ekspresi Mark serta Maura yang melongo menyaksikan tingkah mereka. 

"That was insane!" ucap Orion ketika mereka berhasil melewati sepasang manusia itu dan berhenti untuk mengantre di salah satu kasir. Rose menelan ludah, meletakkan telapak tangan kanannya di dada, lalu bernapas pelan.

"That. Was. Ridiculous," timpal Rose sedikit terengah. "Aargghhh... I can't believe I just did a stupid thing! I'm sorry, Orion. Aku bener-bener minta maaf soal yang tadi," lanjut wanita itu, terlihat panik.

Orion & Roseline [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now