11

24.2K 1.8K 210
                                    

Happy reading all❣️

Maap baru update sekarang belum bisa banyak ya, author harus ngerjain tugas kuliah dan mau UAS juga, setelah UAS author usahain update lebih banyak ya. terimakasi pengertiannya ❤️

•••••

Arga termenung memikirkan kekasih masa lalunya. Hatinya bertanya mungkinkah ada kesempatan baginya menempati ruang hati yang dulu ia tempati. Rasanya pada Rain tidak pernah berubah sedikitpun. Arga menghubungi Ata untuk memantau keadaan Rain.

"Ta, gimana keadaan Rain?"

"Dia lagi tidur"

"Oke, nanti kalo ada sesuatu kabari gue, karena gue mau jadi orang pertama yang ada buat dia"

"Oke gue tutup"

tut

----

Vanya masih termenung memikirkan ucapan Al, menatap kosong kearah Rain yang sedang tertidur pulas. Terasa sesak ketika melihat Rain dan Al bersama. Bekali-kali ia menepis rasa itu tapi tetap saja yang namanya jatuh cinta tak bisa memilih siapa tuannya.

"Kak Anya" Rain membuyarkan Vanya yang sedari tadi termenung.

"Rain kamu mau apa? biar aku ambilin" Rain menggelengkan kepalanya dan tersenyum kearah Vanya.

"Kak boleh aku minta sesuatu?" Vanya menatap Rain meminta penjelasan.

"Nanti setelah semuanya selesai, aku mau kak Anya yang gantiin aku jagain Al"

deg

"Kamu kayanya butuh istirahat" ucap Vanya mengalihkan pembicaraan.

"Aku mohon-" ucap Rain terpotong kala ponselnya berbunyi.

drrt drrtt

"Hallo Allivia cantik"

"El kamu apa kabar?" 

"Baik, maaf baru bisa ngabarin kamu sekarang"

"Pasti El sibuk ya?"

"Hmm lumayan, btw selamat atas kehamilannya"

"M-makasi El"

"Udah santai aja"

"Aku pergi dulu ya, kamu jaga diri dan babynya baik-baik ya"

"Dadah El"

tut

Rain sangat senang Elric menghubunginya, bagaimanapun Elric selalu ada untuknya. Rain menyayangi Elric sebagai kakak tidak lebih. Vanya senang melihat senyuman di wajah Rain.

"Seneng banget" celetuk Vanya.

"Iya kak, temen aku tadi namanya Elric"

"Hmm sekarang waktunya makan ya" Rain menganggukan kepalanya antusias.

Arga melangkahkan kakinya menuju ruang inap Rain. Sesampainya di depan ruang inap Rain, ia menangkap kedua kakak beradik itu sedang tertawa bersama. Perlahan Arga melangkahkan kakinya menuju kedua kakak beradik itu.

"Arga" ucap Rain.

"Kamu udah makan?" Rain menganggukkan kepalanya.

"Vanya" ucap Arga membuat Vanya menoleh.

"Lo udah makan?"

"Udah kok Ga" bohong Vanya, sedari tadi pikirannya tertuju pada ucapan Al hingga lupa untuk makan.

ALVARAGA (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang