16

23.1K 1.7K 338
                                    

Happy reading all❣️

Hallo author balik lagi nihh, maap ga bisa update banyak-banyak karena author lagi ujian sampe minggu depan, tapi author usahain tetep update ya, terimakasih pengertiannya

Btw banyak yang mau happy ending ya, apakah Alvaraga akan happy ending? atau sad ending? kita liat aja nanti ya

•••••

"Papa"

Al menoleh ke arah belakang memastikan siapa yang ada disana. Ada dua anak kecil yang satu laki-laki dan satu lagi perempuan, keduanya tersenyum ke arah Al. Al melangkahkan kakinya ke arah dua anak itu.

grep

"Papa ndak boleh pelgi" ucap anak perempuan yang sudah berada di pelukan Al.

"Kamu siapa?" anak perempuan itu mendongak menatap wajah Al yang sangat pucat.

"Atu putli papa loh" ucapnya polos membuat Al terkekeh dan kembali memeluk anak kecil yang mengaku sebagai putrinya.

"Papa" anak laki-laki yang sedari diam kini berlari dan memeluk Al.

Dimana aku? siapa mereka?, batin Al.

"Papa ndak boleh pelgi" ucap kedua anak yang berada di hadapan Al.

"Terus papa harus kemana?"

"Pulang ke lumah papa" ucap anak perempuan di hadapan Al.

"Papa ga bisa pulang ke rumah, semuanya benci papa"

"No no, kami love papa co much" ketiganya kembali berpelukan.

"Papa ndak boleh pelgi, tunggu kami ya dadah"

Zayn masih setia menunggu sahabatnya untuk membuka mata, perlahan Al membuka matanya dan mengedarkan pandangannya melihat sekitarnya mendapati Zayn yang sedang menundukan kepalanya.

"Za-yn" lirih Al membuat Zayn mendongakkan kepalanya.

"Al, sebentar gue panggilin om Ferdi" Zayn langsung berlari dari ruang inap Al mencari keberadaan Ferdi.

Al menatap langit-langit memikirkan mimpinya tadi, ia bertanya-tanya mungkinkah yang ditemuinya adalah anak-anaknya, namun lamunan Al buyar kala Ferdi beserta tim medis lainnya datang untuk memeriksa kondisinya.

"Al om mohon kamu pergi ke New York ya" Al masih diam tak menanggapi perkataan Ferdi.

"Elric udah ketemu sama dokter terbaik disana Al" ucap Zayn.

"Al gue mohon pikirin ini" sambung Zayn.

"Gue mau istirahat" singkat Al.

----

Rain masih mengurung diri di kamarnya, ia tak membiarkan siapapun masuk kesana. Via langsung menghubungi putri sulungnya. Vanya yang mendengar kondisi adiknya, langsung menuju apartemen untuk memastikan kondisi Rain.

Setelah menghubungi Vanya, Via mencoba membujuk Rain namun hasilnya nihil. Tak lama setelah itu Vanya datang.

"Bunda" ucap Vanya.

"Anya bujuk Rain ya nak, dia belum makan dari tadi pagi"

"Biar Arga aja bun" ucap Arga dari arah pintu.

"Biar saya aja" dingin Vanya.

"Arga a-"

"Anda bukan siapa-siapa" Vanya menatap Arga dengan tatapan tak suka.

ALVARAGA (BELUM REVISI)Where stories live. Discover now