tigapuluhsembilan

1.3K 57 0
                                    

"Acha?!" Acha tersenyum kaku. Menghampiri kursi di sebelah pria itu

Mereka ber 2 sama sama terkejut. Saling tak menyangka bertemu pada lomba yang sama

Pembinaan di mulai. Pria di samping Acha menganga saat tau skil Acha dalam berdebat

Tak dapat di ragukan lagi. Bahkan guru pembina perempuan yang membina acha seolah tersenyum ke arah 2 guru pembina lain yang menatap Acha takjub

Acha menutup argumennya dengan tegas. Gadis itu duduk setelah selesai memaparkan argument fakta dan kenyataan yang terjadi

"Lo. Sumpah? Kenapa gue baru tau?" Laki laki di samping Acha memandang takjub ke arahnya

"Apasi Bimo lebay" Acha terkekeh melihat tingkah Bimo yang berlebihan menurutnya

"Kami sangat bangga kepada kalian ber3 karna baru 1 hari saja kalian sudah menunjukkan skil dan keterampilan yang luar bisa. Sekian dari kami.kurang lebihnya mohon maaf. I hope they Will win this competition " pembina yang bernama sir cholas menutup pertemuan

"Bareng?" Tanya Bimo menawarkan. Acha menggeleng menolak

Saat Bimo hendak protes. Ponsel di sakunya bergetar

"Iya ma?"

"....."

"Iya lupa bilang. Maaf"

"....."

"Iya iya Bimo pulang sekarang"

"......"

"Iya ma iya"

"......"

"Assalamualaikum"

Bimo meletakkan kembali kedalam saku celana saat ia telah memutus panggilan

"Cha. Sorry banget. Gue buru buru. Papa ada acara serekan bisnis. Gue wajib ikut nih" Bimo berjalan mundur menghadap Acha

"Iya sana ih. Dibilang juga" Bimo mengacak acak rambut

"Gue duluan" Bimo membalikkan badannya. Berlari kecil menuju parkiran

Acha berjalan santai di koridor sekolah. Masih saja ada siswa yang ntah itu nongkrong ataupun ekskul

Acha melewati lapangan basket utama. Terdengar sorak Sorai yang begitu heboh

Acha tak peduli. Gadis itu terus saja berjalan tanpa memperdulikan apa yang sedang terjadi

"Cha" sentuhan di pundaknya membuatnya tersentak

Acha menoleh ke arah samping. Menemukan Chiko yang tengah berjalan beriringan dengannya

"Lo belom pulang? Dari tadi?" Tanya Chiko dengan nada panik

"Hm" Acha mengendikkan bahunya acuh

"Artinya Lo belom makan?" Tanya Chiko. Mereka berjalan beriringan melintasi pinggir lapangan

"Belom. Ga sempet" ujar Acha

"Lah. Ngapain aja sampe gasempet he. Pulang" Chiko menarik pelan tangan acha agar berhenti berjalan

"Iya ini Acha mau pulang" dumel Acha

"Chiko menarik lengan Acha agar mengikutinya. Mereka berjalan berlawanan dengan jalan menuju luar sekolah

"Pak. Saya pulang duluan" Chiko menyalimi pak bagus. Seorang pelatih basket di SMA Pancasila

"Curang Lo. Mentang mentang kapten basket enak nylonong" teriak seorang pemain basket dari tengah lapangan yang mencoba memfokuskan matanya pada ring agar dapat dimasuki bola dengan sempurna

Just BestfriendWhere stories live. Discover now