"Aku suka kamu, Jeff. Tapi malu aja, aku yang bukan siapa-siapa bisa jadi pacar kamu." -Angkasara Taeyong Simanuar
**
"Kalau Tuhan sudah berkehendak kita nggak bisa apa-apa, Kak. Tuhan yang nentuin takdir kita, dan takdir saya itu Kakak. Kak Taeyong...
"Kak, saya punya tebak-tebakan. Mau denger nggak?" Jaehyun menengok dan tersenyum sampai terlihat ada titik cacat di kedua pipi nya.
"Oiya? Coba mau dengar."
Taeyong menengok juga melihat Jaehyun tersenyum. Melihat senyum Jaehyun pun mau tak mau Taeyong ikut tersenyum juga.
"Kenapa buah strawberry itu asam?"
"Eum, karena emang udah takdir nya asam? Mungkin..." Jawab Taeyong agak ragu.
"Salah."
"Terus apa dong?"
"Karena kalo yang manis itu Kak Taeyong," ucap Jaehyun yang di akhir dengan kekehan tampan.
Taeyong yang mendengar bualan Adik kelas nya– Jaehyun –lantas langsung tertawa kecil sambil melihat kedepan.
"Apaansih! Jayus."
"Gajelas, ya?" tanya Jaehyun yang di anggukin Taeyong sambil tersenyum manis. Ugh, rasanya Jaehyun ingin memeluk sang Kakak kelas juga sekarang.
"Nggak papa deh nggak jelas, yang penting Kak Taeyong jadi senyum. Tambah ganteng, dan yang paling penting seperti yang saya bilang tadi."
Jaehyun menggeser badan nya, mendekatkan lagi tubuh nya pada Taeyong yang ada di samping.
"Apa tuh?" Taeyong menengok dan berjinggit kaget saat melihat wajah Jaehyun sedekat ini. Ia pun langsung memundurkan wajah Jaehyun dengan jari telunjuk nya dan dibalas kekehan dari Jaehyun.
"Manis," ucap Jaehyun tepat di depan mata Taeyong. Setelahnya pun Jaehyun bersorak ria dalam hati kala melihat rona kemerahan di pipi Taeyong.
Taeyong memukul bahu Jaehyun sambil tersenyum. "Heh gombal aja terus, dasar!" Taeyong langsung mengalihkan pandangan nya ke depan.
"Beneran, Kak. Manis nya Kak Taeyong itu melebihi gula 10kg."
"Apaansih, ish!" Taeyong kembali memukul bahu Jaehyun dengan rona di pipi nya yang semakin memerah.
Jaehyun pun lantas tertawa saat melihat wajah salting si doi.
**
Ditemani terbenam nya matahari, dua anak Tuhan inisedang dimabukan oleh yang namanya cinta. Biarkan atap sekolah Neo Santara yang menjadi saksi bisu tentang kisah kedua nya dan saksi bisu dimana mereka pertama kali bertemu, bertatap, berbicara dan berkenalan. Awal yang indah dan semoga menjadi akhir yang indah juga.
***
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ANGKASARA TAEYONG SIMANUAR
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
