🍃 65 - Resep Penuh Cinta

871 194 51
                                    

65 - Resep Penuh Cinta

 

Berkali-kali Resya menatap pantulan wajahnya di cermin. Memastikan make up-nya menempel dengan sempurna.

"Cantik banget anak mama." Pujian itu tak serta merta membuat dokter manis itu tenang. Ia gugup bukan main.

"Gugup banget yang mau diajak kondangan sama pacarnya." Kali ini papanya yang menggoda. Resya memajukan bibir bawahnya. Gadis itu merajuk.

"Papa jangan ngeledekin aku terus dong!"

"Lho? Siapa yang ngeledek? Papa ngomongin kenyataan kok, tuh pacarmu udah nunggu di depan."

Sontak mata Resya membelalak kaget. "Mas Aresh udah sampe? Kok aku gak denger suara mobilnya, sih?"

"Ya kamu 'kan terlalu sibuk ngebenerin riasan di wajahmu, Ca," sahut mamanya. "Buruan gih turun, jangan bikin dia nunggu lama."

Resya menghembuskan nafas panjang lalu mengangguk. "Iya, Caca ambil tas dulu, Ma."

Mamanya hanya mengangguk lalu segera turun menyusul sang suami untuk menemui Aresh di ruang tamu.

"Duh, ganteng banget ini bujang!" Mama Resya dibuat kagum dengan penampilan Aresh yang terlihat tampan dan berkarisma dengan setelan semi-formal kemeja hitam dipadukan celana jeans hitam dan sepatu dengan warna senada.

"Tapi kok hitam-hitam kaya mau ngelayat sih, Mas?" tanya papa Resya setengah bercanda.

Aresh terkekeh. "Tadinya mau pake kemeja lain, Pa. Tapi Caca nyuruh saya pake kemeja hitam."

"Oh ya? Padahal Caca gak pake gaun hitam loh, emang dresscode-nya warna apa?"

"Warna warna lembut sih, Pa. Nude, mocca, cream, sama abu tapi karena Caca yang minta buat pake kemeja hitam, saya gak tega buat nolak."

Mama Resya tergelak. "Ketahuan nih, calon bucin," bisiknya di telinga sang suami.

Tak lama kemudian, Resya turun dan menghampiri mereka. Gadis itu hampir tak berkedip melihat penampilan Aresh.

"Mas kok pake kemeja hitam?"

"Kan kata kamu saya harus pake kemeja hitam."

"Iya sih, tapi 'kan gak ada warna hitam di list dresscode-nya, Mas."

"Saya gak masalah gak sesuai dresscode juga," jawab Aresh santai yang mana membuat hati Resya berbunga. Pacarnya rela terlihat berbeda demi dirinya. Apa tidak makin meleleh kalau diperlakukan seperti ini?!

"Mas gak bawa kemeja lain?"

"Ada sih di mobil, biasa buat cadangan kalau ada meeting di outdoor."

"Warna apa?"

"Kamu maunya warna apa?"

"Abu ada?" Aresh mengangguk. "Ya udah sana ambil, biar aku setrikain lagi sebelum mas pake."

Tak ada alasan untuk menolak, Aresh segera beranjak untuk mengambil kemeja di dalam mobil.

Selepas kepergian Aresh, papa Resya kembali menggoda putrinya. "Kelakuan anak kita, Ma. Masa calon suami sendiri dikerjain."

"Papa apa sih!" Gadis itu kembali merajuk.

"Gak papa, Pa. Toh dia mau nyetrikain bajunya Aresh," sahut mamanya. "Simulasi buat jadi calon istri yang rajin ya, Ca?"

Resya kembali merengut, namun dengan pipi bersemu. Ia malu terus-terusan digoda oleh orangtuanya. Karena itu ia segera berlalu untuk memanaskan setrikaan.

[1] Keluarga DERREN [ SEGERA TERBIT ]Where stories live. Discover now