prolog.

178 18 0
                                    

"Mama !! Ini adek nih ga mau dengerin kakak"

"Mama !! Kakak ngambil cokelat adek !"

"Mama !! Sepatu Lele yang warna cokelat susu dimana ?"

"Mama !! Liat topi Icung yang warna item ga ?"

"Dek, dasi mas yang garis-garis abu ada dimana ya ?"

"Sebentar, satu-satu ya. Adek sama kakak jangan berantem terus, omongin baik-baik."

"Sepatu Chenle ada di kotak warna hitam di dekat tangga"

"Topi Jisung digantung dekat tempat naro kunci, coba liat dulu, ada gak ?"

"Dasi mas ada di lemari khusus dasi, tapi dasi kamu yang garis abu ada banyak, yang kamu maksud yang mana ?"



Dulu suasana rumah yang besar itu seramai ini, setidaknya sampai buah hati Ara dan Johnny pergi mengikuti suami dan istrinya. Chenle dan Jisung yang juga memboyong istri mereka bersama mereka. Hingga suatu hari, mereka kembali berkumpul dalam suasana yang berbeda.





"Mama, terima kasih, mama sudah melakukan yang terbaik. Kakak bangga sama mama"

"Mama juga sangat bangga sama kakak. Kakak sudah berhasil, kakak bisa mencapai keinginan dan cita-cita kakak. Mama sangat berterima kasih karena kakak sudah berjuang sampai akhir untuk mama. Hidup bahagia dengan keluarga kecilmu, kak"

"Mama, terima kasih sudah memberitahukan adek kalau adek sering melakukan kesalahan, mama juga selalu beri tahu apa yang harus adek lakukan. terima kasih mama"

"Adek tidak perlu berterima kasih, ini sudah menjadi kewajiban mama. Mama bangga sekali sama adek karena adek menepati ucapan adek untuk menjadi laki-laki yang hebat. Terus berkarya ya adek walaupun sekarang kamu sudah jauh dari jangkauan mama" 

"Mama, terima kasih karena udah mau jadi mamanya Lele. Lele sangat berterima kasih sama mama, hidup bahagia ya ma"

"Sama-sama. Tolong, tolong jaga mas John, dia rapuh, dia tidak bisa dibiarkan sendiri ketika diri ini sudah pergi menjauh dari jangkauan dirinya. Tolong hibur dia, Chenle"

"Jisung juga mau berterima kasih, mama hebat, mama hebat banget, ayo Mama kita ulang waktu lagi. Oh, udah ga bisa ya ?"

"Maaf Jisung. Sekarang sudah tidak bisa. Kita lakukan suatu saat ya ? Kita lakukan bersama-sama saat waktu itu telah tiba"

"Ara, adek, istri terkasihku, terima kasih karena telah menjadi pendamping hidup untukku dan menjadi ibu dari anak-anak kita. Terima kasih telah berjuang. Selamat beristirahat"

"Mas John, suamiku tercinta, terima kasih telah menjadikanku ratu untuk waktu yang cukup lama. Kamu sudah berhasil untuk waktu yang lama ini. Bahagia selalu mas, maaf karena aku harus pergi lebih dulu. Titip anak-anak mas"















*****

A/n : bagaimana para pemirsa ?

sudahkah siap untuk melanjutkan kisah Ara dan Johnny di dalam kehidupan rumah tangga mereka ?

hmmm, kira-kira ada yang tau apa yang terjadi sama Ara ? pasti tau deh kayanya, hahaha.

sekian dulu dari prolog nya.

see you soon, dear.
johnjaedoylujunilno.

aeternumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang