3. Menangis bahagia

32 9 0
                                    


Happy reading 🧡

Jangan lupa vote dan komen ya, terimakasih ^^

Jangan lupa vote dan komen ya, terimakasih ^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


✴✴

Ayah Jay sedang mengukur tinggi badan kami. Tadi Jay sudah diukur duluan dan hasilnya adalah seratus lima puluh cm, dan sekarang giliran diriku.

Ah iya, sekarang aku sedang bermain dirumahnya Jay. Giliran. Kemarin ia kerumahku, berarti besoknya aku harus ke rumahnya.

"Wah, Woori tingginya seratus lima dua." Ayah Jay menulis namaku di tembok serta tinggi badanku yang diukur oleh meteran itu.

"Hah? Tidak mungkin!" seru Jay. "Kenapa dia lebih tinggi dariku?!"

"Itu biasa terjadi," balas Ayah Jay.

"Papa sudah benar mengukur kami, kan?" tanya Jay.

Ayah Jay tertawa. Kemudian mengacak-ngacak rambut putranya. "Nanti juga kamu tumbuh," ucap beliau.

Jay mendecak, lalu melihat kearahku. Ia berjalan mendekat dan berdiri dihadapanku. Jay menaruh telapak tangannya diatas kepala, kemudian mencoba mengukur sendiri tinggi kami.

"Aku tidak mau lebih pendek darimu!!" rengeknya.

"Seperti kata ayahmu, nanti kamu akan tumbuh, Jay," ucapku.

Jay masih merengek, bahkan kini berubah jadi tangisan kencang. Ibu Jay datang dan menanyakan apa yang terjadi. Aku menjelaskan pada Ibu Jay bahwa diriku lebih tinggi dua cm dari Jay. Hal itu membuat beliau tertawa, dan segera menenangkan Jay. Beliau berkata bahwa Jay juga masih bisa tumbuh, bahkan mungkin tumbuh tinggi melebihi diriku.

"Woori, mau makan pai buatan bibi?" tawar Ibu Jay.

Aku mengangguk mengiyakan.

"Kalau begitu, ayo!" Ibu Jay memegang tanganku dan mengajakku menuju meja makan. Dibelakang kami ada Jay yang memegang tangan Ayahnya sambil berjalan mengikuti kami.

Dimeja makan, aku melihat kartu pos bergambar pohon sakura. Aku membalikkannya, dan melihat tanda tangan Ibu disana. Dibawah tanda tangan itu ada tulisan :

Terimakasih sudah menyayangi Woori, Nyonya Park ^^

"Tanda tangan ibumu, cantik kan?" Ibu Jay menaruh Pai Apel buatannya ke tengah meja makan. "Woori, aku tidak tahu ibumu adalah seorang aktris," ucapnya.

"Aku juga baru tahu bulan lalu," balasku.

"Ibunya Woori, siapa memang?" tanya Ayah Jay.

"Lee Sang Byung, aktris yang menjadi Yoon Jikyung di televisi."

"Yang ... Dramanya suka kamu tonton?"

"Benar sekali!"

Ayah Jay melihat kearahku. Kemudian melihat kearah putranya yang sudah duduk disampingku dengan tenang, lalu melihat kearahku lagi. "Bagaimana rasanya punya ibu yang terkenal, nak? Apa kamu senang? Atau mungkin ... Bangga?"

After Met You (Feat.Jay Enhypen)Where stories live. Discover now