BAB 9 : DOUBT

19 3 0
                                    


Author Notes : Sebelum membaca jangan lupa absen vote dulu seyeng~

Author Notes : Sebelum membaca jangan lupa absen vote dulu seyeng~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~ SAVE ME~

🐰🦋🐰🦋


Apa jadinya jika kejadian yang membuat trauma terjadi lagi menimpamu dua kali. Tentu saja akan bertambah ketakutan dan kecemasan yang kemarin belum sempat pulih.

Dan disinilah Aera berada sekarang, di dalam sebuah mobil dengan beberapa pria asing yang tak ia kenal.

"LEPASKAN AKU! KALIAN SIAPA?!"

Mereka tak bicara, pria bertopi yang tadi menggendong dirinya masuk kedalam mobil itu duduk didepan. Disamping kemudi, sepertinya dia bos penjahatnya. Aera menatap tajam dua pria berbadan besar di samping kanan dan kirinya yang kini menghimpit pergerakan tubuhnya dan menahan kedua tangannya, agar tak berontak.

Beruntung ia tidak sampai di tutupi plester mulutnya, tangannya juga tak diikat. Tapi sebenarnya apa yang pria gangster ini inginkan? Shin Aera terus memperhatikan gerak-gerik pria bertopi di depannya itu, sampai tak sadar mereka membawanya kesuatu tempat.

Sebuah gedung tak berpenghuni yang sudah tidak terawat dan jauh dari permukiman. Begitu mobil sedan hitam pertama berhenti, dua anak buahnya langsung membawa Aera turun. Seperti tahanan saja, dua orang menggandeng lengannya, menyeretnya dan memaksa Aera berjalan masuk kedalam gedung tua itu.

Sang bos dari kelompok yang lebih cocok disebut dengan gangster itu sudah duluan masuk kedalam. Tanpa bicara satu patah katapun.

Aera menoleh kebelakang, kala mendengar suara mobil lainnya yang baru saja sampai dan berhenti dibelakang mobil yang membawa ia kesini. Totalnya, ada empat buah mobil yang didalamnya berisi pria-pria berwajah seram dan bertubuh besar. Oh Tuhan, bagaimana ia bisa kabur kalau dijaga ketat seperti ini. Jeon Jekey... Dimana dirimu? Cepat kemari. Selamatkan aku!

Begitu sampai di dalam gedung, setelah naik beberapa anak tangga, Aera langsung dibawa ke tengah-tengah tiang kolom. Dua pria bertubuh besar itu langsung melakukan tugasnya, mengikat tubuh Shin Aera dengan tali sehingga menempel pada kolom. Tak sampai situ, mulutnya juga di tutup plester.

Padahal sejak tadi ia tak banyak berteriak, tapi masih saja mulutnya di bungkam. Aera langsung kembali berteriak, bergumam tak jelas, mengumpat kepada dua pria botak itu. "LEPASKAN AKU DASAR GUNDUL! MMHMMMM!" Mata Aera membola, melotot, mengutarakan kebencian dibalik ketakutan.

Pria bertopi yang daritadi asik dengan telponnya itu sekarang membalikkan tubuhnya, berjalan santai mendekat pada kolom dimana Aera diikat. Ditangannya, ia memegang sebuah kain hitam.

SAVE MEWhere stories live. Discover now