MAKE IT RIGHT END

1.6K 188 32
                                    

Chapter 12

---

RAKUZAN Inc.

Dan disinilah Tetsuya berada. Di depan sebuah perusahaan multinasional yang menjadi jujukan ekonomi nasional Jepang. Sedikitnya, Tetsuya gentar. Benarkah yang akan dia lakukan sekarang? Disini, dia kembali sadar, Akashi bukan orang sembarangan.

Tapi hati tidak mau mundur, apapun alasannya.

Tetsuya menguatkan hati dan tekad. Jika nanti Akashi akan menghujatnya dia akan terima. Ini semua adalah resiko dari apa yang dia perbuat.

"Maaf, ada keperluan apa?" Tanya seorang security yang menemuinya.

"Saya ingin bertemu dengan Aka- Tuan Akashi."

"Ada keperluan apa? Sudah ada janji?"

Keperluan? Janji bertemu?

Tetsuya tidak punya itu semua.

"Ada sebuah hal yang harus saya selesaikan, dan saya belum ada janji." Tukas Tetsuya pahit.

"Kalau begitu kami tidak bisa membiarkan anda masuk."

"Tapi-"

"Maaf, ini prosedur keamanan disini, tuan."

Tetsuya memohon, "Pak, tolong ijinkan."

"Maaf, kami tidak bisa."

Tetsuya memandang dirinya yang sudah berantakan karena berlari menembus keramaian. Keringat yang mengucur, juga dia bahkan tidak membawa tasnya yang berisi identitasnya. Bahkan ponselpun dia tidak membawanya.

Apa yang harus dia lakukan?

Apakah Tetsuya harus menyerah?

Apakah Tetsuya harus pulang?

Tapi.. Akashi ada disana.

Tetsuya kembali menghampiri pos security, kemudian membungkuk 90 derajat, "Maafkan perbuatan saya."

---

Warning:

Akakuro fanfiction

T+

Shounen ai/Yaoi

Fluff Romance Friendship

Out of character

---

Sebelum Tetsuya mendengar balasan dari sana, dirinya langsung berlari menembus pintu keamanan, juga melompati akses khusus karyawan. Tak pelak, hal ini langsung memicu kegaduhan.

Tetsuya berlari kesetanan menghindari para petugas keamanan yang mengejarnya, dan bersumpah akan meminta maaf, bahkan rela dilaporkan kepolisian atas kegaduhan yang dia buat. Tapi itu nanti, dia butuh bertemu Akashi sekarang.

Dia panik, tak menemukan ruangan Akashi berada. Tetsuya tak mungkin bertanya karena dia juga dikejar-kejar dari belakang.

"Dia disana!" Teriak seorang petugas menunjuk Tetsuya.

"Tolong maafkan, tolong maafkan." Tetsuya kembali berlari, dan menendang kursi agar dia tidak terkejar.

Namun, para petugas itu tak kalah gesit, jadi Tetsuya semakin random berlari. Kemana saja asal tidak ada yang mampu mengikuti. Dan kini dirinya berbelok, memasuki lorong sempit, yang sepertinya menuju kamar mandi.

MAKE IT RIGHT.Where stories live. Discover now