Aroma

14.9K 620 10
                                    

Siang itu, sesosok pria tinggi, tengah berjalan menyusuri salah satu lorong kampus ternama di Kota Bangkok.

Perhatiannya sibuk bertelfon dengan seseorang. Mengabaikan assisten yang sejak tadi mengekorinya. Sembari membawa beberapa map.

" iya, ini aku juga lagi cari Mark dan Tin. Mommy tenang aja. Gak usah cemas". Ucapnya.

Terus Melangkah. Bahkan mengabaikan banyak pasang mata yang sejak tadi menatapnya. Terpesona.

'kamu yakin gak ambil jurusan yang sama dengan mereka? Mommy gak masalah kok kalau kamu harus mengulang'. Terdengar suara penuh nada cemas dari sebrang telfon.

Pemuda itu terdiam sejenak.

"Mommy tau kan kalau aku gak pernah tertarik dengan yang namanya bisnis. Biar P'Benz aja. Aku tetap mau fokus denga impianku". Ia membantah.

" I an fine with that. So, don't be affraid. Ok? You know who's your son". Lanjutnya. Meyakinkan.

Terdengar suara helaan nafas sang mommy.

'ok... Ok.... Tapi, jika ada masalah kamu harus langsung bilang pada mommy!'. Tegasnya.

Pemuda tadi tersenyum.

" as you wish my beautiful mommy". Ucapnya. Seraya menutup telfon.

Pada saat bersamaan, angin berhembus. Membawa aroma yang Membuat sosoknya terdiam sejenak. Menatap sekeliling.

Sang assisten menatap bingung Tuan Mudanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sang assisten menatap bingung Tuan Mudanya.

"ada apa Khun Pavel?".

" apa Paman Han mencium sesuatu?". Yang ditanya menatap bingung. "Seperti atoma mint, bercampur manisnya bunga mawar".

Paman Han menggeleng.
'mungkin Khun Pavel mencium feromone para gadis itu'.

Pria 40 tahun itu Melihat sekeliling, dimana para gadis ataupun pria menatap terpesona pada Tuan Mudanya.

Sementara Pavel, ia sibuk mencari. Dari mana aroma tersebut berasal. Senyum kecil terukir di bibirnya.

' aroma yang menarik'. Batinnya.

Menatap satu gedung menjulang . Sebelum kembali melangkah menuju Fakultas Bisnis.

Dari salah satu balkon lantai dua, sesosok pria tampan menengok kebawah.

"ok

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"ok..ok... Aku turun". Teriaknya. Sembari berlari menuruni tangga. Menuju temannya yang sejak tadi menunggu.

***

Helloo... I am Al. Kalian bisa panggi aku Al Chan. Al saja juga boleh kok (≧∇≦)

Ini cerita pertama aku tentang Pavel Dome. Semoga kalian suka.

Oh ya... Laman ini hanya akan ku khususkan untuk cerita bertema boys love.

Jadi, buat yang tidak terbiasa dengan genre itu, mohon tidak menilai dengan sebelah mata... ^_^

Terima kasih.

Jika kalian mau kirim kritik dan saran, boleh kok.

Jangan lupa vote ya.... Bye...\(^o^)/

* rencananya aku bakal update seminggu tiga kali.... (≧∇≦)


Love possesive (END)Where stories live. Discover now