The Problems

2.4K 155 5
                                    

Terimakasih....

Karena sudah mau sabar menunggu.

Maaf, karena keterlambatannya

Silahkan nikmati ceritanya ya...(≧∇≦)

Salam sehat semua

\(^o^)/











Beberapa jam sebelumnya..

Ontario, Brazil

Di sebuah area makam, beberapa pria berbaju hitam terlihat khawatir. Berdiri mengitari sebuah kuburan tua yang sudah tak berantakan.

Raut wajah mereka panik.

Apalagi, tetkala sebuah Merchedes hitam berhenti tepat dihadapan orang-orang itu.

" Ma... Maafkan kami, Tuan Besar... Ka... Kami...".

Brakkkk

Tubuh menunduk itu tersungkur. Senapan laras panjang yang menghantamnya patah menjadi dua. Darah menetes dari kepala. Namun, ia hanya bisa diam.

" Sarawat...".

" Aku sudah tidak tahan, Phi". Potong sang adik. Tetkala Tay berusaha melerai.

" Mereka sangat bodoh. Sekarang....lihat akibatnya..".

Pria itu menunjuk makam di sebelah nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pria itu menunjuk makam di sebelah nya.

Tak beraturan.

Peti mati terbuka, serta isi nya yang kosong.

" Ma... Maafkan kecerobohan kami, Tuan Besar...".

" DIAM!!".

Semua semakin menunduk. Tubuh para pengawal itu mulai menggigil tetkala merasakan Preromne kemarahan Tuannya.

" Tuan Besar...".

Semuah suara terdengar. Meteka menoleh.

Sesosok pria berkulit hitam mendekat. Menunduk dalam.

Di belakangnya, beberapa anak buah terlihat tengah menyeret seorang yang sudah babak belur.

" Jadi...".

" Maaf, Tuan Besar. Kami baru saja menangkap salah satu pelaku yang telah menggali makam ini".

Tay melihat sosok itu. Namun, sang pelaku jistru tersenyum. Seolah menantang.

" Kalian tidak akan bisa menggagalkan rencana kami....hahahaha...uhuk...uhuk...".

Ia tertawa. Sedikit batuk darah.

" Semua rencana sudah dimulai. Impian Tuan Yifan akan segera terwujud".

Bug

Sebuah pukulan ia terima.

Love possesive (END)Where stories live. Discover now