53: Terlanjur

89 24 14
                                    

Suasana perusahaan di hari baru berjalan sebagaimana mestinya. Beberapa pegawai berlalu-lalang demi rampungnya tugas dan kewajiban mereka.

Suara mesin ketik yang tadinya mendominasi sekat Yang Sojung, perlahan terkalahkan oleh suara sepatu yang kian lama kian mendekat. Gadis itu spontan mengangkat kepalanya, saat dia diajak berbicara.

"Yang Sojung, kau punya waktu sebentar?"

Seokjin dan Taehyung mendadak turut mengalihkan fokusnya pada seorang gadis, yang menjadi lawan Sojung berbicara saat ini.

Setelah kaca matanya dibuka dan disimpan di tempat yang tepat, Yang Sojung menjawab, "Tidak. Kalau kau ingin berbicara padaku, sampaikan secara singkat di sini saja."

Im Nayeon, gadis yang berdiri di depan sekat Sojung saat ini adalah Im Nayeon. Kepalanya menoleh ke samping kiri dan kanan, melihat dua rekan setia Sojung yang ikut berdiri menatapnya dengan penasaran. Dia merasa jengkel, tapi dia tidak bisa menahan lebih lama lagi rasa apa yang dia rasakan. Lantas, Im Nayeon kembali fokus pada Sojung sambil membuang napasnya perlahan.

"Kau ... menuduhku telah memanipulasi hasil kompetisi?" Im Nayeon menyeringai, "Yak. Apa kau begitu terobsesi akan kemenangan? Kenapa kau tega menuduhku seperti itu?"

Yerin datang jauh-jauh dari tempatnya untuk memastikan keadaan baik-baik saja, namun ketika sampai, dugaannya benar ... keadaan sedang tidak baik-baik saja sekarang. Gadis itu lantas berjalan lebih dekat lagi, diikuti dengan Umji dan Seungkwan yang menyusul lantaran merasa penasaran juga.

Sojung berdiri, dahinya sempat mengernyit sejenak lantaran Im Nayeon tahu mengenai isu yang beberapa hari lalu dia dan timnya bahas. "Kenapa aku perlu begitu? Kenapa aku perlu menuduhmu saat apa yang kau katakan tentang aku itu tidak benar? Aku sama sekali tidak terobsesi dengan kemenangan, Im Nayeon-ssi."

Nayeon menertawakan Sojung dengan satu sudut bibirnya. "Oh, ya? Lantas kenapa kau menuduhku? Kenapa kau bilang bahwa pemenang kompetisi tahun ini adalah hasil manipulasi?" tanya Nayeon.

"Siapa yang bilang begitu? Aku tidak pernah bilang begitu," kata Sojung. "Justru sekarang kau yang menuduhku. Atas dasar apa kau berani menetapkan aku sebagai orang yang telah mengatakan bahwa pemenang kompetisi tahun ini adalah hasil manipulasi?"

Nayeon tertawa. "Kau pikir aku tidak tahu? Yang Sojung, hampir semua pegawai tahu mengenai isu bahwa kompetisi tahun ini telah dimanipulasi. Mereka terus melibatkan aku ke dalam isu itu. Pun mereka mengatakan bahwa mereka dapat kabar itu dari Tim-mu."

Seokjin keluar dari sekatnya dan berusaha mendekat pada Nayeon. "Im Nayeon-ssi, kau telah salah paham."

"Tolong diam!" Nayeon memperingati Ahn Seokjin. "Aku tahu Sojung adalah kekasihmu, tapi bukan berarti kau bisa membelanya dan menyelamatkannya atas konsekuensi yang harus dia terima."

"Konsekuensi macam apa?" tanya Yang Sojung. "Aku tidak melakukan apa-apa. Aku tidak merasa bahwa aku bersalah!"

"Kau jelas-jelas sudah menyebarkan berita bohong! Tim-mu dan dirimu sudah menuduhku memanipulasi pemenang kompetisi bersama Kepala Han. Kau masih bersikeras kalau kau dan Tim-mu tidak bersalah?" tanya Nayeon.

"Kalau memang benar kami menganggapmu telah memanipulasi pemenang bersama Kepala Han, lantas mengapa?" potong Taehyung. "Kami mungkin belum punya bukti yang kuat, tapi kami punya sedikit bukti nyata yang kami harap cukup untuk membuktikan cara kotormu bersama Kepala Han untuk memenangkan kompetisi tahun ini."

"Bukti apa yang kalian punya?" tanya Nayeon.

Tawa Ahn Seokjin menarik perhatian Im Nayeon. "Hohoho, Im Nayeon-ssi, sepertinya kau begitu penasaran. Bagaimana kalau kita bertemu usai hasil tinjauan para atasan--kecuali Kepala Han--mengenai bukti yang kami dapat?"

°・Him; Seokjin・°

Tiga hari setelah kedatangan Im Nayeon, Tim Sojung berkumpul sejenak saat jam makan siang. Setelah ini, dua di antara mereka akan mengunjungi ruang rapat besar untuk mendengar keputusan para atasan mengenai bukti yang mereka temukan.

Mereka benar-benar berharap, bahwa kelicikan Kepala Han dan Im Nayeon terungkap di sana. Bukti mereka sebenarnya belum cukup kuat, lantaran mereka terlanjur ketahuan sebelum merampungkan misi yang mereka buat.

Begitu sudah tiba waktunya, Taehyung dan Sojung yang menjadi perwakilan tim untuk pergi ke ruang rapat, pamit dan segera bergegas menuju ruang rapat besar. Begitu masuk ke dalam ruangan luas dengan banyak kursi kosong, mereka disambut tatapan tak bersahabat dari Kepala Han.

Apalagi ketika mereka hendak duduk. Kepala Han yang sudah duduk di sebrang mereka malah mencibir, "Jadi dua anak kecil ini, yang berani menuduhku memanipulasi kemenangan kompetisi."

Taehyung tadinya akan menjawab, tapi Sojung memberi kode untuk segera menutup mulutnya dan menahan emosinya. "Jangan sampai kau terpancing dan merugikan dirimu sendiri. Melawan Kepala Han, hanya akan merusak image kita di depan kepala yang lain."

"Yang Sojung, kau berusaha menahan temanmu untuk tidak membalasku?" tanya Kepala Han dengan satu sudut bibir yang terangkat.

Yang Sojung menatap mata Kepala Han. Raut wajahnya sengaja ia pertegas, untuk menunjukkan pada Kepala Han bahwa dia tidak dalam suasana meragu saat ini. "Tidak. Aku menahan temanku karena aku ingin menyelamatkannya."

"Yak, berhenti berbicara. Kita akan mulai semuanya." Orang suruhan--wakil--CEO Perusahaan mereka memutuskan untuk segera memulai perolehan keputusannya. "Setiap pertanyaan yang kuajukan, tolong dijawab dengan jujur, cepat dan singkat."

Tanya jawab antara Orang suruhan CEO dengan pihak Yang Sojung serta pihak Kepala Han, berlangsung tanpa hambatan. Hingga akhirnya, mereka sampai pada pembahasan yang mengarah pada bukti yang pihak Sojung temukan.

"Kepala Han, Im Nayeon," panggil wakil CEO sebelum memberikan pertanyaannya pada Im Nayeon dan Kepala Han. "Lihat apa yang terbaca di layar proyeksi."

Wakil CEO lantas membaca pesan―email―yang tertera di sana. "Acak naskah milik Tim Sojung. Buat naskah itu seolah-olah memiliki nilai plagiasi minimal tujuh puluh lima persen."

"Lihat nama pengirimnya, lalu alamat penerimanya." Wakil yang dikirim CEO mengarahkan pena sinar merahnya pada nama pengirim juga penerima email. "Han Minkyung, dengan alamat tujuan Tim Pengoreksi Perusahaan Penerbit A―dengan kata lain, perusahaan kita."

"Han Minkyung-nim, jawab pertanyaanku," kata Wakil yang dipilih CEO untuk menangani kasus ini. "Apa benar orang dibalik pesan elektronik ini adalah dirimu, Han Minkyung-nim?"

Kepala Han dengan santai menggelengkan kepalanya. "Bukan aku."

"Yak, apa kau masih tidak mau mengaku?" tanya Taehyung. Senyumnya terangkat satu sudut, memandang Kepala Han dengan rendah.

"Yak, berani sekali kau berbicara santai padaku! Biar bagaimanapun jabatanku lebih tinggi dan aku lebih tua darimu! Dasar anak kecil bau lumpur!" tekan Kepala Han pada Taehyung yang dianggapnya sudah berperilaku semena-mena padanya.

"Cukup! Jangan ada yang berbicara lagi!" tengah Wakil CEO.

Taehyung menyandarkan badannya pada kursi, tangannya ia lipat di depan dada. Matanya masih memandang rendah Kepala Han di sebrangnya, dengan satu sudut bibir terangkat. Laki-laki yang juga menjadi kekasih Chae Yerin itu sama sekali tidak takut dengan Kepala Han. Dia justru merasa kasihan, juga beranggapan bahwa Kepala Han begitu rendah ... pria paruh baya itu tidak cocok berada pada posisinya sekarang.

°・Him; Seokjin・°

A/N:
mmmmmmmm. tunggu aja bentar lagi. kasian de lau digantungin🙈

kita ketemu secepatnya, ya!🌟⭐

Him; SeokjinWhere stories live. Discover now