15

2K 304 61
                                    

Spring Valley, 2020

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Spring Valley, 2020.

"Kasus ini cukup sulit untuk diusut," ujar Minho sebagai kepala kepolisian daerah itu.

Yang lainnya mengangguk. "Benar. Dugaan sementara, pelakunya adalah kelompok mafia jika dilihat dari rekaman CCTV."

"Lagi pula hanya ada satu CCTV yang tidak mereka hancurkan, otomatis rekamannya hanya menunjukkan dari satu angle. Dan itu pun CCTV yang dipasang di luar, sehingga tidak menunjukkan apa yang terjadi di dalam sana," anggota kepolisian yang lain menambahkan.

Minho menoleh ke arah meja tempat Skylar bekerja. Selama ikut menangani kasus yang terjadi di ATX Club, Skylar cenderung diam dan pasif. Biasanya dia tak akan banyak mengeluarkan pendapat, ide, maupun tindakan yang cemerlang, namun kali ini berbeda. Hal itu mengundang penasaran bagi Minho.

Pria itu mengecek jam. Sudah lewat tengah malam, sudah waktunya para crew untuk istirahat.

"Baik lah, kita lanjutkan besok. Selamat istirahat," Minho pun menutup pertemuan pada malam itu.

"Skylar, kau lelah tidak?" ujarnya kemudian, ketika Skylar baru saja selesai mematikan komputernya.

"Uh, not really. Ada apa?" jawab Skylar.

Minho beranjak menuju mesin pembuat kopi instan yang disediakan di dapur ruang meeting. Dia membuat dua gelas kopi, kemudian kembali dan mendekat ke meja Skylar. Dia letakkan satu gelas kopi pada meja itu.

"Let's have a talk," ujar Minho.

"Oh, ini akan lama? Why need coffee?"

"Sudah lah, Sky. Come on, follow me."

Minho beranjak meninggalkan ruangan, tak lupa mematikan lampu. Tak peduli dengan Skylar yang masih berada di ruangan itu.

Skylar mendengus. Namun dia tetap mengikuti Minho.

##

Minho membawa Skylar menuju ruangannya. Memang pria itu dekat dengan Skylar. Mereka sudah menjadi teman sejak masih di akademi kepolisian, kebetulan tahun ini mereka ditugaskan di tempat yang sama.

"Why your room?" Skylar duduk di sofa ruangan itu.

"Karena kita akan membicaran hal yang sedikit privat," Minho menarik kursinya, lalu dia duduk di sana.

Skylar menaikkan sebelah alisnya. "Yeah?"

"Well, langsung saja. Aku tidak suka berbasa-basi. So, akhir-akhir ini kau terlihat lebih pendiam. Is there anything bothering you?"

"O-oh, did I? Sepertinya aku biasa saja, um, I feel like nothing's changed on me," sahut Skylar, sedikit tergagap.

Minho dapat menangkap itu. Sebagai kepala kepolisian, dia sudah terbiasa melihat gelagat kebohongan.

Nevada ㅡ chanjin Where stories live. Discover now