17

518 57 3
                                    

Selepas kepergian anggota grenvest zidan langsung ke kamar kedua orang tuanya untuk membicarakan prihal rere tantenya

"Ma pa."panggil zidan

Rian dan alexa yang tadinya sama sama menonton tv menoleh menapati anak kedua mereka yang sedari lama mereka tinggalkan karna urusan bisnis

"Sini duduk sayang."ucap alexa

Zidan segera duduk di tempat yang di suruh alexa menatap kedua orang tuanya bergantian

"Ma,pa zidan mau ngomong." Ucap zidan

"Papa juga mau ngomong kasi papa dulu ya ngomongnya?" Tanya rian

Zidan hanya mengangguk ia juga tau apa yang akan di bahas kedua orang tuanya yaitu hubungannya dengan senja sudah di pastikan itu

"Gimana kamu sama senja?" Tanya rian

"Masih bertahan pa." Sahut zidan

"Papa ga ngelarang kamu pacaran sama senja,tapi kamu juga inget kamu sama senja beda saat kamu ibadah ke gereja dia ke masjid ga bakal bisa bersatu zidan,"ucap rian menghembuskan nafas"kamu tau dulu bunda rere juga beda agama sama om galang."

"Maksud papa?" Tanya zidan

"Bunda rere mantan pacarnya om galang."ucap alexa

"Jadi bunda rere ada hubungannya sama om galang?"tabya zidan

"Iyaa hubungan sangat dekat mereka sama sama mengalami kecelakaan tapi hanya galang yang selamat dan mengalami ke butaan lama bunda rere koma sampai akhirnya ia sadar dan memutuskan matanya di donorkan untuk galang."jelas rian

"Pa,"panggil zidan "apa jika bunda rere ada di sini saat ini papa percaya?" Tanya zidan

Pertanyaan zidan membuat rian dan alexa mengerutkan keningnya

"Maksud kamu?" Tanya rian

"Bunda rere masih di sini pa,dia selalu di samping zidan."

"Kamu jangan main main zidan." Ucap rian

"Zidan ga main main pa,bunda rere masih di sini dan selalu ikut sama jova temen zidan yang punya kelebihan pa."

"Papa ga percaya sama kamu zidan." Ucap rian

"Papa harus percaya sama zidan,zidan sama sekali ga bohong pa bunda rere sering datang bahkan bunda rere masuk ke tubuh zidan."yakin zidan

"Zid,mama sama papa tau kamu sering ke makam bunda rere tapi zidan bunda rere udah ga ada ga mungkin dia ke sini." Ucap alexa

"Mama juga ga percaya sama zidan?" Tanya zidan

"Mama bukannya ga percaya sama kamu mama selalu percaya sama anak anak mama tapi zid-"

"Tapi apa sih mah? Emang ini mustahil mah tapi zidan ga bohong ma bunda emang sering sama zidan ma bahkan semua temen temen zidan tau apalagi jova,jova yang di ikutin sama bunda rere."ucap zidan emosi meninggikan intonasi suaranya

"ZIDAN! TURUNKAN NADA BICARAMU!"teriak rian

Zidan yang sadar akan ia membentak alexa

"Ma maafin zidan ma." Ucap zidan memegang tangan alexa

"Ga papa sayang,kamu besok ajak jova ke sini ya biar mama sama papa percaya ya."pinta alexa

"Iya ma besok zidan pasti bawa jova ke sini." Ucap zidan

Alexa langsung memeluk zidan erat ia merindukan anak laki lakinya yang lama ia tinggal karna urusan bisnis mereka

"Papa pengen ketemu jova besok kamu ajak ke sini ya." Pinta rian lembut

"Iyaa pa." Sahut zidan

"Gimana sekolah kamu?" Tanya alexa mengelus rambut milik zidan

"Lancar ma,cuma tadi ada masalah."sahut zidan

"Masalah apa? Gremvest?" Tanya rian

"Sebetulnya bukan masalah grenvest pa ga tau kenapa tiba tiba gang rembulan merah datang trus nyerang kita padahal kita sama sekali ga berbuat masalah apa apa sama mereka." Jelas zidan

Alexa yang mendengar itu langsung melepaskan pelukan zidan ia sangat khawatir dengan anak laki lakinya

"Kamu ga papa kan?" Tanya alexa

"Enggak ma,untungnya tadi ada gang black wolf yang bantuin enah kenapa tiba tiba mereka dateng trus ngelawan rembulan merah dan alhasil rembulan merah kalah."

"Kamu jaga diri baik baik zidan,papa tau kamu laki laki apalagi kamu anggota gang papa minta kamu jangan sentuh narkoba rokok alkohol zidan papa ngebasin kamu supaya kamu mandiri jaga kepercayaan papa zidan,papa ga ingin denger anak papa pemakai narkoba zidan." Pringat rian

"Iyaa pa." Sahut zidan

"Kamu jangan iya iya aja dengerin,iya iya aja." Ucap rian

"Astaga pa nanti ga di jawab papa bilang gini jiwib jingin diim iji." Ucap zidan

"Ya terserah papa dong,papa kan lebih tua dari kamu." Ucap rian

"Lebih tua kok bangga,zidan lebih muda ajalnya jauh lah papa udah tua." Ucap zidan

Alexa yang melihat keributan antara bapak  dan anak ini hanya bisa memijat pelipisnya inilah yang terjadi jika zidan dan rian di satukan

"Kamu makin besar bukannya makin sopan malah ngelunjak." Ucap rian

"Papa udah tua bukannya banyak berdoa malah marah marah." Ucap zidan tak mau kalah

"ZIDAN!" Teriak rian

"RIAN!" Teriak zidan

Alexa dan rian yang mendengar teriakan zidan membulatkan mata berani sekali zidan memanggil papanya seperti itu

"Zidan kamu ga papa kasih jajan 1 bulan." Ancam papa

"Ga papa ga di kasih sama papa masih ada mama."ucap alexa

"Lexa." Panggil rian lembut

"Apa sayangg?" Balas alexa

Zidan yang mendengar balasan mamanya ingin sekali keluar kamar,tapi ia masih merindukan kedua orang tuanya

"Kak rena kapan pulang ma?" Tanya zidan

"Besok kayaknya,nenek sama kakek juga besok pulang." Ucap alexa

"Trus om elang?" Tanya zidan

"Om elang kayaknya seminggu lagi,dia kayaknya lagi prewed kayaknya."ucap rian

"Om elang udah tua baru prewed? 36 tahun lo umurnya jadi perjaka tua ya om elang untuk ganteng kaya lagi." Ucap zidan

"Iyaa kalau mama punya suami lagi boleh ga? Kayak om elang contohnya." Ucap alexa

"Heh!kamu ga boleh cari suami baru aku baru boleh cari janda." Ucap rian

"Eh enggak ya,ga boleh." Ucap alexa

Zidan pusing dengan perdebatan dua orang dewasa di depannya sangat membosankan untuk zidan berhadapan dengan dua manusia seperti alexa dan rian yang tak pernah akur

"Yaudah zidan cari mama sama papa baru." Ucap zidan

"OK!" teriak alexa dan rian bersamaan

Zidan yang mendengar itu membulatkan matanya bisa bisanya papa dan mamanya menyetujui keinginan zidan

"Zidan mau keluar." Ucap zidan

"Bagus,kamu keluar papa mau berduan sama mama." Ucap rian

"Zidan ga mau punya adek lagi pa." Peringat zidan

"Enggak zidan,secelup dua celup doang."ucap rian

"Dikira teh celup apa." Ucap alexa

"Yaudah terserah papa,jangan lama lama ya pa besok pagi zidan bawa jova ke sini sama temen temen." Ucap zidan

Rian menaikan dua ibu jarinya seolah mengisyaratkan 'ok' setelah kepergian zidan kedua insan berbeda jenis kelamin itu melakukan kegiatan layaknya suami istri

JOVANCA[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang