Jangan lupa vote&coment guyss🤗
Happy Reading all....
..
.
.
"Aku akan mencari tau bergolongan darah apa dia" senyum menyeringai seraya mengambil plastik kecil dan memasukan darah dilantai ke dalam plastik itu.
Matahari telah menampakkan sinarnya melalui celah-celah jendela kamar Rassya, pagi ini Rassya sudah bersiap-siap mengenakan jas berwarna navy sepadan dengan celana panjangnya ditambah kemeja putih menambah kegantengan diwajahnya.
"Pagi mama, pagi juga istriku" sapa Rassya yang turun dari tangga.
"Pagi juga sayang mama" ucap sang mama yang sembari meminun teh dan duduk di sofa ruang tamu.
"Pagi juga bang" jawab Aqeela yang sedang menyapu ruang tamu.
"Pagi sekali kamu sudah rapih begini, apa kamu mau berangkat ke kantor lagi?" tanya sang mama penasaran.
"Tentu saja ma, aku sudah rapih begini masa tidak ke kantor kan aneh bukan?"
"Baiklah kalo begitu hati-hati dijalan sayang"
"Iya ma"
"Bang kamu gak mau sarapan dulu sebelum berangkat ke kantor?"
"Tidak qeel, nanti aku beli saja disana sambil sekalian meeting bareng"
"Kalo gitu kamu hati-hati dijalan ya bang"
Tanpa membalas apapun Rassya sudah berjalan untuk mengendarai mobilnya menuju tempat dimana dia mau mengecek golongan darah pahlawan bertopeng itu.
"Dok saya mau cek golongan darah ini" sambil memberikan plastik kecil yang terdapat sedikit darah
"Baik pak, tunggu sebentar saya akan mengeceknya" mengambil plastik tersebut.
Tak butuh waktu lama dokter sudah kembali untuk memberitahu golongan darah tersebut.
"Apa golongan darah itu dok?"
"Berdasarkan pemeriksaan dari lab darah ini termasuk golongan dari B"
"Kalo begitu saya permisi, terimakasih dok"
"Iya pak."
Setelah Rassya menyelesaikan administrasi, Rassya segera pergi ke markas untuk menemui semua anak buahnya.
"Hei kalian semua anak buahku yang setia, yang sudah ku anggap seperti keluarga sendiri, jangan pernah kalian berkhianat kepadaku?"
"Kenapa bos tiba-tiba bicara seperti itu? Biasanya bos tidak pernah mengucapkan hal seburuk ini?" tanya salah satu anak buahnya.
"Aku sangat curiga dengan orang terdekatku, kenapa setiap aktivitas yang kita lakukan dia selalu mengetahuinya, bahkan detektif pun susah mencari markas kita"
"Iya bos, biasanya orang terkecoh dengan permainan kita"
"Ide bagus, kalo begitu mari kita cari wanita yang terluka pada tangan kirinya"
Mereka bergegas menuju kelapangan besar untuk mengecek tangan kiri para gadis yang terluka.
"Memangnya ini ada apa?" ucap salah satu wanita yang ada di tempat tersebut.
"Iya aneh sekali seorang presdir perusahaan RYY group mengumpulkan kita disini" ucap wanita yang ada disebelahnya.
"SAYA MENGUMPULKAN KALIAN SEMUA DI TEMPAT INI KARENA SAYA DAN ANAK BUAH SAYA AKAN MENGECEK SATU PER SATU TANGAN KIRI KALIAN YANG ADA BEKAS LUKA, KALO KALIAN TANYA KENAPA SAYA MELAKUKAN HAL ITU, KARENA SAYA ADA URUSAN PENTING TENTANG BEKAS LUKA DI TANGAN KIRI WANITA" ucap sang Rassya menggunakan mic.
Anak buah Rassya pun beringsut segera memeriksa semuanya dengan sigap tapi tak menemukan yang mereka cari. Mereka semua bubar dan Rassya meninggalkan lapangan tersebut dengan penuh amarah.
"Siapa sebenarnya pahlawan bertopeng itu, aku benar-benar penasaran argghh" Rassya berteriak sambil membanting setir mobil dan menepikan mobilnya.
"Bos kenapa?" tanya salah satu anak buahnya sambil menurunkan kaca mobil yang berada di sebelah mobil Rassya.
"Aku benar-benar kesal karena rencana kita gagal terus arghh"
"Tenang bos, tenang, bagaimana kita cari tau lewat CCTV yang ada di dekat TK kemaren?"
"Apa kalian lupa? Kalo CCTV udah aku rusak agar rencana kita tak ketauan oleh polisi?!"
"Iya juga bos, kami hampir lupa"
Hari mulai sore mereka semua telah berkeliling mencari pahlawan bertopeng itu tapi nihil, pukul 16.00 Rassya pulang ke rumah.
"Assalamu'alaikum ma"
"Eh anak mama udah pulang, waalaikumsalam nak"
"Aqeela mana ma? Kok dia gak kelihatan?
"Dia sedang mengambil jemuran baju di loteng atas"
"Kalo gitu Rassya ke atas dulu ya ma, mau susul Aqeela"
"Iya sayang"
Rassya pergi ke loteng atas dan melihat Aqeela yang sedang memandangi luasnya kota jakarta dari ketinggian.
"Kamu tidak keluar sama sekali hari ini?" tanya Rassya.
"Tuan sudah pulang, tadi saya keluar sebentar"
"Oh baiklah, kalo begitu kamu siapkan air hangat saya mau mandi dan saya sangat lelah"
"Baik tuan" Aqeela mau berjalan menuju tangga namun tangan kirinya ditarik oleh Rassya.
"Aww" Aqeela refleks meringis kesakitan.
"Kenapa kamu menahan sakit? Padahal saya menariknya pelan"
"Tidak tuan, saya hanya terkejut"
"Kenapa dengan tangan kirimu? Terlihat tangan kamu seperti air namun lengket di lengan bajumu, sini saya periksa"
"Tidak usah tuan, tadi saya pergi kerumah temen saya nah pas banget saya membantu teman saya mengupas nangka"
"Oh baiklah"
"Saya turun dulu tuan" segera berlari menuruni tangga.
"Tidak mungkin kalo dia tau kalo aku seorang psikopat" monolog Rassya.
Rassya pun bergegas turun untuk segera mandi.
"Udah siap?"
"Sudah tuan" keluar dari kamar mandi.
Rassya melihat Aqeela sekilas lalu menarik tangan kirinya dan benar Aqeela meringis.
"Kenapa kamu menahan kesakitan?" tanya Rassya penasaran pake banget:>
"Tidak ada tuan, kalo begitu saya kebawah dulu udah ditunggu sama mama" berlari keluar dari kamar
Sesampainya dibawah Aqeela menemui mertuanya.
"Ma, Aqeela izin ya buat nginep di rumah temen Aqeela, mama tolong bilangin ke bang Rassya soalnya Aqeela buru-buru, temen Aqeela sedang sakit jadi Aqeela pengin temanin dia, boleh kan ma?" ucap Aqeela buru-buru dengan wajah panik.
"Iya sayang boleh kok, nanti mama sampein ini ke Rassya, dan inget kamu hati-hati dijalan ya sayang"
"Iya ma makasih, assalamu'alaikum" tidak lupa mencium tangan kanan mertuanya.
Aqeela berhamburan keluar dengan kaki setengah berlari menuju garasi mobil dan dengan cepat mengendarainya, tanpa dia sadari ada seseorang yang memperlihatkannya lewat balkon.

KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Psikopat [Syaqeel]
Cerita PendekFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! Perjalanan yang menegangkan antara Rassya dan Aqeela, disuatu hari Aqeela mengetahui bahwa suaminya ada seorang psikopat sangat sekali terkejut dan ia berusaha menyusun rencana agar suaminya bisa berubah. . . . . . Kepo...