Suamiku Psikopat [Syaqeel]

Chapter 16

Setelah berlari cukup lama pahlawan bertopeng itu kelelahan, namun dia terus berlari tanpa melihat sekelilingnya.

Brukk.... Dia menabrak seseorang laki-laki bertubuh kekar.

"Aaaaa..." gadis itu berteriak histeris, dia sangat terkejut melihat anak buah Rassya yang sudah berada didepannya.

"Mau berlari kemana kau" ujar Kevin.

Dengan sigap gadis itu menghadapi mereka berempat yang ada dihadapannya dan mereka berhasil dilumpuhkan. Ketika ia hendak berlari tiba-tiba ada yang menarik tangannya.

"Apa yang kamu lakukan dek, ayo cepat lari dari sini!"

"Hahahaha aku tidak akan lari, diam disitu atau pisau ini akan menusuk ditubuhmu!" mengeluarkan pisau dari sakunya.

Terlihat anak buah Rassya yang mengejar mereka pun mendekat.

"Pahlawan bertopeng apa kau tau ini permainan cantik kami bahkan kau tertipu hahaha" sahut Andre.

"Lepaskan aku" menendang kaki anak perempuan itu dan segera berlari.

Andre yang melihat itupun kesal dan mengambil kayu besar lalu memukul bahu gadis itu dan dia pingsan karena kondisi tubuhnya memang sedang lemas, dan wajahnya pucat.

"Hahahaha kerja bagus, ini bayaranmu." memberikan uang kepada anak perempuan yang bekerja sama dengan mereka.

Itulah rencana Rassya, menjadikan anak perempuan itu berteman dengan pahlawan bertopeng agar bisa menangkapnya dengan mudah.

"Bos kami sudah menangkap pahlawan bertopeng itu, apa kami perlu membuka wajahnya sekarang?" berbicara ketika telpon tersambung.

"Tidak perlu, kalian kurung saja didalam peti, aku akan melihatnya besok, sekarang aku sedang sibuk dikantor."

"Baik bos."

Mereka segera mengikat tubuh gadis itu dan memborgol tangannya. Gadis tersebut dibawa ke mobil mereka dan segera melaju kencang ke arah markas yang biasa mereka berkumpul.

"Masukann saja kedalam peti hahaha"

"Tentu, dia tidak akan bisa kabur" ujar Kevin.

"Tapi aku sangat penasaran dengan wajahnya, mari kita buka sebentar." Andre mendekat ke arah gadis itu, dan membuka topengnya.

"Ternyata cantik juga, tapi aku tidak mengenalinya"

"Kami juga tak mengenalinya" jawab yang lain.

"Sudahlah lebih baik kita cepat masukan dia ke dalam peti" ujar Kevin

"Iya, bagaimanapun dia musuh bos, dan musuh kita juga."