Bagian 55

22 12 25
                                    

Jika terus bertahan denganmu adalah sebuah luka, apakah melepaskan dan mengikhlaskan dirimu sebuah kebenaran?.

~Aubrey Rania Zalsabilla~

----------------------------------

Hari - hari sudah Aubrey lewati bersama rasa sesak dan rasa gundah yang iya hadapi. Aubrey pun tidak pernah absen untuk mengabari Rezza  setiap harinya dan berusaha meyakinkan diri bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Namun sepertinya apa yang Aubrey harapkan tidak akan pernah terjadi sesuai harapan yang dia inginkan. Setelah kejadian kesalah fahaman kemarin tiba-tiba saja Rezza hilang dari gapaian Aubrey, seperti menghindar dan tepatnya sudah menjauh dari kehidupan yang sempat di lewati bersama.

Aubrey sempat kaget melihat snap wa yang baru saja Rezza buat, dirinya berkencan dengan seorang gadis di salah satu cafe hitz di daerah Jember. Aubrey tidak habis pikir dengan seseorang yang bisa di bilang sangat berharga di dalam hidupnya.

Ingin mencari tau lebih detail tapi tidak tau harus melakukan apa dan bagaimana, jika dirinya chat Barra pun, iya sudah yakin bahwa pesannya akan terbengkalai tanpa balasan.

Aubrey merasakan sakit yang teramat dalam di dada sebelah kiri, sesak melanda hingga nafas tercekat melihat Vidio yang baru saja Rezza buat di snap wa terakhir. Aubrey sudah tidak bisa membendung butiran2 bening yang sedari tadi sudah menumpuk di pelupuk matanya.

Bulir demi bulir sudah terjun dengan bebas melewati pipi chubby yang iya miliki, Aubrey tak kuasa terus berdiam diri di dalam resto yang kini sedang iya singgahi, dirinya berlari sekuat yang iya bisa.

Aubrey terus berlari tanpa melihat ada apa di sekelilingnya, sampai pada akhirnya ada sebuah tronton besar yang siap menubruk tubuhnya, namun Aubrey tidak merasakan benturan apapun, malah Aubrey merasakan pelukan hangat dan menenangkan.

Saat Aubrey mendongakkan mukanya Aubrey terkejut bukan main, ternyata yang baru saja menolong dirinya adalah, makhluk jelmaan Fathur yang kini sudah meringkus tubuhnya dengan pelukan hangat yang iya miliki.

"Kamu itu bodoh, tolol, goblok apa gimana??, Kamu baru saja ingin menyelakai tubuh kamu."

"Maaf Aubrey gak lihat jalan."

"Kamu menangis??, Siapa yang membuatmu menangis bicara pada saya."

"Re...Re...Rezza." ucap Aubrey dengan Isak tangis yang semakin mengencang di pinggiran jalan, dan tidak di pungkiri semua pasang mata tertuju kepada dirinya.

"Apa yang dia lakukan sampai membuat kamu seperti ini??"

"Dii..dia." belum sempat Aubrey menyelesaikan kalimatnya, Arkhan sudah membopong dirinya untuk masuk kedalam mobil yang tadi iya kendarai, Arkhan mencari tempat nyaman untuk gadis di sebelahnya agar bisa bercerita dengan lega.

Kini Arkhan mengajak Aubrey ke sebuah taman dekat resto yang baru saja Aubrey kunjungi. Arkhan hanya berdiam diri di samping Aubrey tidak bicara ataupun bertanya lebih jauh, Arkhan takut menyakiti perasaan Aubrey dan membuat Aubrey kembali menangis.

Dalam keheningan yang melanda keduanya tiba-tiba saja Arkhan beranjak pergi meninggalkan Aubrey, Aubrey mendengus kesal melihat Arkhan yang tak kunjung membuka suara dan malah pergi meninggalkan dirinya.

HONESTY BECOMES TOGETHERNESS [COMPLETED]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن