Chapter 06

1K 150 22
                                    

Happy reading
°°°°°
°°°°
°°°
°°
°

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

TRIGON
🖤❤️







"aku tidak percaya Perth bisa melakukan hal itu, dia menghajar mereka berenam sendirian," kata Sing dengan raut wajah yang tidak terbaca.

"Benarkah itu Phi?" tanya Pond tidak percaya.

Setelah melihat kejadian itu, Sing dan Krist menemui kedua sahabat Perth. Dan disinilah mereka sekarang di kantin kampus fakultas mereka.

"Itu benar Pond, kami melihatnya sendiri," jawab Krist.

"Tapi phi, Perth selama ini...."

"Eh Pond, apa kau tidak ingat apa yang terjadi di kantin waktu itu. Perth juga sempat berkelahi dengan Zee dan teman-temannya."

"Ah kau benar juga Kla, dan Perth lah yang memenangkan perkelahian itu," kata Pond memandang Kla dengan kepala mengangguk-angguk.

"Phi mau tanya pada kalian, apa ada sesuatu yang aneh yang terjadi pada Perth?" tanya Sing.

"Selain perubahannya tidak ada phi," jawab Pond.

"Dan kami senang akan perubahan Perth," sahut Kla.

"Dan kalian.... kenapa selama ini tidak memberi tahuku kalau Perth mengalami pembullyan di kampus ini," Sing memandang lekat keduanya meminta jawaban langsung dari mereka berdua.

"P-phi..." ucap keduanya gugup.

"Kenapa? Jawab?" Sing menekankan ucapannya.

"I-tu... Perth tidak ingin keluarganya tahu, ma-maaf..." Jawab Pond tidak berani memandang Sing. Tatapannya sungguh membuat orang bisa melayang seketika.

"Huuuh.... kalian ini... aku tahu maksud kalian baik, tapi setidaknya ada salah satu dari kalian memberi tahu kami bukan.
Aku juga tahu kalian sudah dewasa, tapi ada kalanya kalian juga butuh bantuan."

"Maaf phi..." ucap keduanya menunduk.

"Ya sudah, tapi setelah ini... tolong beritahu kami kalau Perth mengalami masalah."

"Baik phi..."

"Ngomong-ngomong aku tidak melihat orang yang menjadikan Perth suka di bully oleh orang lain." tanya Krist tiba-tiba.

"Tidak tahu phi, ah... itu dia orangnya," tunjuk Pond pada Saint yang baru saja memasuki kantin.

Sing dan Krist sama-sama menoleh ke arah yang di tunjuk oleh Pond.

"Hemm... sangat cantik dan manis, pantas saja Perth jatuh hati padanya," komentar Krist saat sudah melihat Saint.

"Memang cantik dan manis, tapi...." Sing menggantung ucapannya lama sampai Saint sudah menempati tempat tidak jauh dari mereka duduk.

"Tapi apa Sing...?" tanya Krist penasaran.

"Tapi.... lebih cantikan kamu sayang," mencium kening itu sekilas dan itu membuat Krist merah merona di seluruh wajahnya. Sungguh ia malu sangat malu, kekasihnya ini memang tidak pernah tahu tempat. Bahkan tempat ini bukanlah fakultasnya, di kantin dan juga di depan teman-teman adiknya pula.
Sungguh memalukan.

"Wauu... phi Sing luar biasa," seru Pond.

"Kau hebat phi..." dua jempol diberikan oleh Kla.

Akhirnya suasana yang tegang kini berubah menjadi candaan. Ke empat orang itu tertawa bersama bagai teman satu sama lainnya, tidak peduli mereka terpaut beberapa usia.

Second Life ✔️ EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang