Chapter 9 ㅡ A Shot

161 56 2
                                    

Soul membawa shotgun berwarna hitam gelap itu dengan yakin sembari turun dari kursi penumpang.

Ia sudah pernah mempelajari cara menembak dan cukup jitu pula dalam membidik, harusnya ia bisa menembak monster jelek itu.

Pemuda Jepang itu bergabung dengan beberapa polisi yang tersisa. Beberapa zombie sudah mati, dan menyisakan monster tentakel besar dihadapan.

"H-hei anak muda! Percuma kau menembaknya! Bahkan rudal pun tidak akan menghancurkannya!" Seorang polisi meneriakinya, tetapi Soul acuh.

Senjata yang mereka pakai tadi ialah assault riffle dan handgun, harusnya shotgun milik Soul lebih ampuh.

Soul bersiap dengan shotgunnya, ia memegang senjata api laras panjang itu dengan yakin.

"YYA! KAU AKAN DIPENJARA JIKA MENEMBAKKAN SATU PELURU PUN!" Konsentrasi Soul buyar seketika.

"APA YANG KAU LAKUKAN?! CEPAT TURUNKAN SHOTGUN ITU!" Soul melirik sebentar, ternyata kepala polisi menjengkelkan itu.

GROAAAA!!!

Monster tentakel itu kembali berteriak aneh. Soul kembali menenangkan pikirannya, ia harus menembak.

Cklak-

Shotgun itu berbunyi ketika Soul menarik bagian forestock nya. Mata nya yang tajam membidik kearah kepala monster itu.

"KU BILANG JANG—"

DORRR!!

Soul menarik pelatuknya dengan cepat. Satu timah panas dari shotgun itu melesat dan menembus ke kepala monster tentakel.

DUAR!

"PECAH!" Pekik Soul.

Monster tentakel itu meledak menjadi gumpalan-gumpalan daging busuk yang amat bau.

Beberapa dari daging itu mengeluarkan asap, tandanya dari situlah asap-asap tebal ini datang.

Soul melirik kearah kepala polisi itu. "Saya sedang menyelamatkan nyawa, jadi jangan ganggu saya."

Kemudian senyap, Soul menatap ke sekeliling jalan raya yang hujan ini. Tenang, berarti tidak ada tanda-tanda monster atau zombie yang akan datang lagi.

"Kita harus pergi ke kepolisian pusat. Sampaikan apa yang barusan terjadi. Setidaknya kami para murid pun merasa lebih aman disana." Titah Soul diangguki para polisi yang tersisa.

Soul berjalan perlahan, namun terhenti dan menatap kepala polisi itu.

"Mulai sekarang, shotgun ini milik saya. Bapak bisa bicarakan pasal hukuman saya melanggar mengemudi dan penggunaan senjata api. Tapi itu nanti." Akhir Soul.

scared, p1harmony. [✓]Where stories live. Discover now