[23] Warning (4): Traitor

1K 145 8
                                    

"Untungnya ini bukan mayat sungguhan, tapi semacam boneka yang dibentuk seperti manusia," ujar Horus.

Alexa berjongkok, mengendus bercak cairan merah di permukaan boneka. Ia lalu tersentak. "Ini... darah manusia."

Rahang Alexa mengeras. "Sialan, siapa yang melakukan ini?"

"Ayah. Ayah yang melakukan ini." Horus memberikan foto yang bersimbah darah.

Alexa menerimanya. Tak lama rahangnya mengeras melihat foto dirinya sendiri yang dirantai dengan keadaan mengenaskan.

Br*ngsek! Kenapa ini bisa ada di sini!?
Tubuh Alexa bergetar menahan amarah.

"Ini buruk. Ayah bahkan sudah tahu mereka keluargamu."

"Aku tahu. Psikopat itu sepertinya benar-benar menginginkanku kali ini." Alexa bangkit berdiri sembari membuang foto dan sarung tangannya.

"Sial, sejak kapan teror ini dimulai?" Horus juga ikut membuang sarung tangannya.

"Itu yang harus kutanyakan." Alexa turun ke bawah.

****
Alexa menemukan keluarganya sedang ditanyai di ruang tamu. Ia pun menghampiri anggotanya.

"Bagaimana hal ini bisa terlepas dari pengawasan kalian?"

"M- Maaf, Miss. Kami juga merasa heran, padahal tidak ada siapa pun yang masuk ataupun keluar sepanjang malam."

"Mana paket tadi pagi?"

"Ini, Miss."

Alexa membuka kotak itu. Ternyata memang berisikan foto-foto dirinya yang sedang menjalani 'hukuman'.

She's mine.
Alexa membaca kartu yang tertempel.

"Aneh, aku tidak ingat Ayah pernah memfoto orang yang sedang dihukum," ucap Horus.

"Kalau pun dari kamera cctv, hasilnya tidak akan sejelas ini," gumam Alexa.

"Apa mungkin karena kau aset yang paling berharga jadi Ayah menyembunyikan kamera?"

"Entahlah." Alexa menutup kotak itu.

"Kalian berdua, bakar boneka mayat di atas dan kotak ini!"

"Baik, Miss."

"Jonas!" panggil Alexa.

"Ya, Miss?"

"Ajak 2 anggota, lalu periksa setiap sudut tempat ini. Bawa kemari semua bukti teror," bisik Alexa.

"Baik."

Alexa melirik ke belakang setelah Jonas pergi. "Horus, apa kau merasakannya?"

"Ya. Sepertinya ada 'tikus' di sini, biar kucari dulu." Alexa mengangguk, lalu Horus pergi berkeliling.

"Miss, ini hasil pertanyaannya." Alexa membaca notebook yang diserahkan anggotanya.

"Sobek semuanya lalu ikut aku." Alexa mengembalikan notebook itu.

"Eh?"

"Sejak kapan teror ini dimulai?" Alexa menghampiri keluarganya yang duduk di sofa.

"Pa... Pagi ini," sahut Fellix.

Bohong.
Alexa melihat Fellix yang berkedip 2 kali saat menjawab.

"Dengar, Tuan Fellix, pelaku yang meneror keluarga anda adalah orang yang sangat berbahaya. Jadi, jawab pertanyaan saya dengan jujur." Alexa menatap tajam Fellix.

"Sejak kapan teror ini dimulai?" tanya Alexa lagi.

"Dua... minggu yang lalu."

B*debah sialan itu...!
Rahang Alexa mengeras.

The Redemption 2 [Hiatus]Where stories live. Discover now