Part 1

117K 1.8K 33
                                    

Ini adalah tulisan iseng-iseng yang saya buat sekitar 3 tahun yang lalu, sebelumnya pernah di share di Facebook, tapi akan saya coba share ulang di sini...

Saya suka baca, tapi kalau nulis masih sangat sangat sangat amatir banget dibanding teman yang lain... tapi akan saya coba, maaf kalau jelek :)

Ini bisa dikatakan sambungan atau season dari sinetron yang pernah tayang di RC** dengan judul dan pemain yang sama yaitu PENGANTIN REMAJA tahun 2006, cukup sulit membuatnya karena harus mempertahankan karakter masing-masing pemain (Jika penasaran ayo search ulang sinetron ini :p )

Cerita ini sangat ringan... tanpa berlama-lama, cekidot...

Happy reading ^^

-----------------------------------

Amel sekarang kuliah disalah satu universitas swasta di Jakarta, usia kehamilan Amel udah memasuki bulan ketujuh, dengan perutnya yang makin membesar Amel tetap giat datang kekampus. Fabian sendiri masih mengajar disekolah Amel yang dulu, selain itu juga Fabian menjadi asisten dosen ditempat Amel kuliah, itu sengaja dia lakukan untuk mengawasi kandungan Amel, karena Amel masih bandel dan sering keluyuran dengan teman-temannya. Amel dkk kuliah di kampus yang sama , hanya berbeda jurusan. Arin, Yola dan Erik berada dijurusan ekonomi, sedangkan Amel dan Tita berada di jurusan kesenian.

"Ameeeeeeeeeeelllll..." teriak Arin, Yola dan Erik serempak,Erik langsung mengelus perut Amel, kontan aja Amel mendorong tubuh Erik

"Apa-apaan sih loe rik, malu tau..." kata Amel sambil noleh sana sini, karena mereka lagi dikampus

"Kan aku pengen tau keadaan anak kamu mel"

"Iya, tapi ga gitu juga kali, ntar dikira orang loe itu yang bapaknya, enak aja" gerutu Amel

"Kan memang harusnya aku mel yang jadi bapaknya, bukannya pak fabian yang sok kegantengan itu" kata Erik sambil mencibir

"Eh rik, diliat dari sebelah manapun tetap pak Fabianlah yang paling ganteng dibandingin sama loe!" kata Arin. Amel dan Yola hanya tersenyum mengiyakan

"Tapikan pak fabian udah nikah, jadi kita ga bisa naksir pak fabian lagi dong" kata Tita lugu

"Titaaaaa..." kata Arin dan Yola barengan

"Iya iya... ga usah pake juga kali"sungut Tita sambil menutup telinganya

"Aduuuhh..."tiba-tiba Amel merasakan perutnya bergerak. Arin,Yola, Tita tersentak kaget

"Kenapa mel, loe mau ngelahiri" kata Erik setengah panik

"Yeeee... ini belum waktunya tau!" kata Yola, Arin hanya manggut2

"Trus kenapa perut Amel sakit" kata Tita

"Ga papa... ni perut gue tiba-tiba aja ada yang nendang" kata Amel sambil memegang perutnya

"Ya udah klo gitu loe pulang aja mel, ntar erik anter"kata Erik menawarkan diri

"Ga usah, bntar lagi abi jemput kok, dia sudah dijalan menuju kesini" kata Amel, Erik manyun

Tak berapa lama Fabian pun datang

"Kamu ga papa sayang?" kata Fabian sambil mencium kening Amel, Erik yang melihat itu tambah manyun

"Ga papa bi, tadi si dede' nendang-nendang" kata Amel manja

"Dede' ga boleh nakal ya, kasian mama" kata Fabian sambil mengelus perut Amel

"Bi, apaan sih, malu tau" kata Amel, karena dari tadi teman-teman Amel nampak tersenyum geli, kecuali Erik yang tambah manyun karena iri. Fabian yang menyadari itu langsung berhenti mengelus perut Amel

*****

Di rumah Amel...

"Abiiiiiii..." panggil Amel, Fabian yang lagi asyik nonton TV langsung buru-buru menghampiri Amel karena takut Amel kenapa-napa.

"Ada apa sayang" kata Fabian cemas, setelah berada didalam kamar

"Bi, baju aku ga ada yang muat lagi, semua celana aku ga bisa dipake lagi" Amel nampak cemberut sambil memegang baju yang mau dipakainya. Di atas tempat tidur sudah berantakan dengan baju dan celana Amel, Fabian kebingungan lantas tersenyum.

"Namanya juga orang hamil sayang, kan perutnya tambah gede" kata Fabian sambil mencium perut Amel

"Trus gimana dong bi?"

"Kita tinggal beli aja baju utk ibu hamil, gampangkan"kata Fabian, muka Amel langsung ceria

*****

Di Mall, tepatnya di toko baju...

Amel masih sibuk memilih-milih baju yang akan dikenakannya beda sama Fabian, Fabian malah sibuk mencari baju-baju bayi. Saking asyiknya memilih baju bayi, Fabian tak sengaja menabrak bu Farida

"Bu Farida" kata Fabian setengah kaget, bu Farida masih seperti dulu, kegenitan dengan Fabian

"Bu Farida ngapain disini, inikan toko baju ibu hamil, bu Farida hamil!?" kata Fabian sedikit kaget dan muka tanpa dosa, bu Farida yang tadinya mau menggoda lantas manyun lalu berlalu meninggalkan Fabian dan mendekati Amel.

"Amel" panggil bu Farida

"Bu Farida?! Ibu ngapain disini?" kata Amel, mengulangi ucapan Fabian

"Jangan bilang kalau ibu..." belum sempat Amel ngomong langsung dipotong bu Farida

"Ibu ga hamil. Kenapa sih... ga kamu ga suami kamu, suka banget ngatain ibu" bu Farida manyun

"Yeeee, amel cuma mau bilang, apa ibu kesini mau cari kado buat anak kami ntar" jelas Amel, bu Farida hanya menelan ludah, karena memang bukan itu tujuan dia masuk toko ini, tapi karena tadi melihat Fabian.

"kadonya ntar aja, tunggu anak kamu lahiran" kata bu Farida lalu nyelonong pergi meninggalkan Amel yang bingung

Fabian mendekati Amel membawa beberapa potong baju bayi

"Gimana sayang, lucu kan, kamu suka yang mana?"tanya Fabian dengan muka cerah

"Ya ampun Abi, baju bayi dirumah itu udah numpuk. Kita kan kesini mau beli baju buat aku"kata Amel cemberut

"Ga papa sayang, kan sekalian, lagian ini baju lucu-lucu amat"sahut Abi sambil merentangkan baju pink

"Iya terserah Abi aja, Abi juga yang bayarin"Amel akhirnya mengalah

*****

Sesampainya dirumah, Amel langsung masuk kamar dan berbaring karena kecapean. Fabian kasihan melihat Amel, didekatinya Amel terus diciumnya kening Amel.

"Kamu capek ya mel?" sambil mengelus rambut Amel

"Iya bi, ga tau kenapa sekarang aku mudah banget capek"Amel mengambil boneka doraemon kecil dan memeluknya

"Wajar aja sayang, kamu kan lagi hamil. Jadi kamu mesti jaga kesehatan ya" kata Fabian perhatian, Amel mengangguk

"Kamu cuci muka dulu gih, ga baik dari luar langsung tidur" Fabian membantu Amel utk bangun

"males bi"

"Abi gendong yaaa..." kata Fabian, Amel tersenyum, Fabian langsung menggendong Amel keluar kamar. Ibu Amel kaget

"Nak abi, Amel kenapa" dengan muka khawatir

"Ga papa bu, dasar amelnya aja lagi manja minta digendong" ledek Fabian, Amel manyun

"Yeeee... bukannya tadi abi sendiri yang mau gendong" sambil turun perlahan dari gendongan Fabian

"iya iya, Abi kan sayang banget sama kamu mel , terutama sama anak kita" sambil mengelus perut Amel, ibunya hanya geleng-geleng kepala dan berlalu meninggalkan keduanya.

Pengantin Remaja 2 (SELESAI)Where stories live. Discover now