Part 8

24K 462 1
                                    

“Ta, Amel mana?” kata Yola dikoridor kampus, mereka janjian makan siang bareng hari ini

“Amel ga masuk” sahut Tita lalu berdiri disamping Arin

“Ga masuk? Sakit?” tanya Arin, Tita mengangkat bahu

“Rin coba loe telepon Amel deh” kata Yola, Arin pun mengambil handphone nya didalam saku celana jeansnya

“Hallo, Amel? Loe dimana? Kok ga ngampus hari ini?” tanya Arin

“Gue dirumah sakit…” belum sempat Amel ngelanjutin udah dipotong Arin

“APA rumah sakit?? Loe sakit mel? Apa jangan-jangan loe udah mau ngelahirin?” Arin kaget ,membuat Yola dan Tita kepo lalu mendekati telepon Arin

“ APA, AMEL MAU MELAHIRKAN” kata Erik yang kebetulan lewat, saking besarnya suara Erik membuat orang-orang yang berada disitu melihat kearah Erik. Arin menutup teleponnya

“Loe apa-apa sih Rik, bikin malu aja…” kata Yola

“Iya nih, norak tau…” kata Arin sewot

“Yeee… gue kan kaget” jawab Erik tak kalah sewot

“Kaget sih kaget, tapi teriakan loe bisa bikin kita jantungan tauu…” Yola tak kalah sewot sambil menjitak kepala Erik

“Auuuwww… sakiiiittt…” kata Erik sambil mengelus kepalanya bekas jitakan Yola tadi

“Syukurin” kata Arin dan Tita barengan, lalu meninggalkan Erik

 *****

Arin, Yola dan Tita buru-buru kerumah sakit…

“Ameeel…” panggil mereka

“Eh kalian, kok tau klo gue ada dirumah sakit ini?” tanya Amel

“Tadi gue telpon kerumah loe mel,ibu yang kasih tau. hape loe mati ya?”kata Arin

“Iya habis batre” kata Amel , mukanya tampak lelah

“Gimana keadaan opa , Mel…” kata Yola

“Opa udah sadar kok. Abi sama mbak Vina lagi didalam sama opa” ujar Amel

“Loe ga masuk Mel?” tanya Arin

“Gue ga boleh lama-lama berada didalam ruangan karena bau obat-obatan ga baik buat kehamilan gue” jelas Amel, teman-teman Amel mengangguk

“Klo gitu kita masuk kedalam dulu ya Mel” kata Yola, Amel mengangguk

"Ameeeeelll" panggil Erik, Amel menoleh

"Loe ngapain disini rik?" Amel keki  (gaya bicara Amel mirip PR1 part 1)

"Gue denger, katanya loe mau ngelahirin mel?" Jawab Erik

"Kata siapaa?" Dahi Amel mengkerut

"Kata Arin" jawab Erik jujur

"Mmm…loe salah denger kali" kata Amel mencibir

Tak berapa lama Fabian keluar dari kamar pasien, diikuti Yola, Arin dan Tita

"Erik? Loe disini?" tanya Arin

"Iya, dikira Erik, gue mo ngelahirin...katanya loe rin yang bilang gitu" kata Amel menatap Arin

"Yeee... Asal tuh, makanya rik, klo mo nguping tu jangan setengah2" ledek Arin

"Loh kalau bukan Amel trus siapa dong?" tanya Erik

"Hmm... Makanya jangan sok tau, opa tuh yang sakit" kata Yola sambil menunjuk kamar opa

"Ameeeelll" teriak seseorang lagi, semua yang berada disitu menoleh kearah sumber suara

"Bu Farida!!" kata mereka serempak

"Ibu ngapain disini?" tanya Fabian

"Mau jenguk calon mertua... Ups, maksudnya nengok opa" kata bu Farida genit seperti biasa, Amel senyum kecut karena bu Farida masih saja mengejar-ngejar suaminya

"Ibuuuu... Kangen banget sama ibu" kata Tita tiba-tiba sambil meluk bu Farida

"Ibu juga kangeen sama kalian..." kata bu Farida dengan mimik muka sedih dibuat-buat, dipeluknya mantan muridnya satu-satu, Yola dan Arin ikut dipeluk juga

"Erik mau ibu peluk juga siniiiiii..." kata bu Farida (*pake gaya bicara pas ending PR1 part 176), Erik buru-buru menghindar

"Ga mauuuuu..." kata Erik sembunyi dibelakang Amel, semua yang ada disitu tertawa

"Udaaah... Ga usah malu-malu, ayooo siniiii..." kata bu Farida sambil mengejar Erik, Erikpun kabur...

Pengantin Remaja 2 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang