Part 7

25.1K 489 2
                                    

Sesampainya dirumah…

“Amel, kamu darimana aja, Abi telepon kok hapenya ga aktif” kata Fabian,  Amel pun langsung membuka tasnya, mengambil handphone dan mengeceknya

“Baterainya habis bi, maaf ya bi, aku tadi kelupaan mau ngabarin abi, habisnya…” Amel tidak meneruskan kata-katanya, dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal

“Hmm… kebiasaan… ya udah. Itu apa yang kamu bawa mel?” kata Fabian sambil menunjuk kearah tangan kiri Amel yang menjinjing sesuatu

“Ini perlengkapan bayi bi… ada baju, sepatu, botol susu, bedak bayi… pokoknya semuanya deh…” jelas Amel semangat

“Katanya kemarin ga usah beli baju bayi lagi karena sudah banyak, terus kamu dapat duit darimana belanja sebanyak itu mel?” tanya Fabian

“Semuanya dibeliin Arin, bi hehehehehe…” sahut Amel, Fabian hanya geleng-geleng kepala sambil mengambil bungkusan dari tangan Amel

“Ooo, jadi tadi kamu jalan bareng temen-temen kamu mel?” tanya Fabian sambil membuka isi kantong yang Amel bawa, Amel mengangguk

“Ya udah, sekarang kamu mandi dulu sana, trus istirahat, ingat apa kata dokter kemarin, kamu ga boleh terlalu capek” kata Fabian mengingatkan

“Iya suamiku sayang, peluuukkk dong, kangeeennn…” kata Amel manja, Fabian tersenyum lalu memeluk Amel dan mencium kepala Amel

*****

Telepon rumah Amel berdering, Ibu Amel yang mengangkat telepon…

“Hallo…” suara dari seberang sana

“Iya hallo, ini dengan siapa ya? Mau bicara sama siapa?” tanya ibu Amel

“Ini Hardi bu, om nya Fabian, Fabiannya ada? Soalnya tadi saya telepon ke hape nya tapi ga diangkat-angkat?” ujar om Hardi

“Oooo nak Hardi, nak abi ada kok, sebentar ya ibu panggil” sahut ibu Amel

“Nak abiiii…. Nak Abi…” panggil ibu Amel, Fabian pun keluar dari kamarnya

“Nak Abi, ini ada telepon dari nak Hardi” kata Ibu Amel sambil memberikan telepon ke Fabian, Fabian pun menerimanya

“Makasih ya bu” katanya pada ibu Amel

“Iya om, ada apa?” tanya Fabian

“Bi, kamu nyusul kerumah sakit ya sekarang” kata om Hardi

“Emang siapa yang sakit om?” Fabian setengah kaget

“Opa bi, opa lagi diruang operasi sekarang” sahut om Hardi

“APA?? Di rumah sakit mana om?” Fabian kaget, suaranya sampai terdengar dikamar Amel,  Amel pun langsung keluar dari kamarnya

“Oke om, Abi kesana sekarang” sahut Fabian

“Abi ada apa? Siapa yang sakit?” Amel ikut-ikutan panik

“Ada apa mel?” ibu Amel ikut-ikutan kaget juga

“Opa masuk rumah sakit bu, saya mau kesana sekarang!” kata Fabian pada ibu amel

“Aku ikut ya bi?” pinta Amel

“Ga usah mel, kamu lagi hamil gede, kamu dirumah aja ya” kata Fabian

“Nak Abi, ibu aja yang ikut, Amel… kamu dirumah ya” ujar ibunya, Amel mengangguk, walaupun Amel sangat ingin ikut tapi dia juga ga boleh terlalu capek

“Iya bu, ayo kita pergi sekarang bu?” kata Fabian buru-buru, Ibunya pun ikut Fabian tanpa ganti baju terlebih dahulu. Fabian mencium kening Amel

“Kamu istirahat aja ya sayang, tunggu kabar dari Abi” lalu Fabian pun pergi bersama Ibu Amel

 *****

Sesampainya di rumah sakit

“Om, gimana keadaan opa?” kata Fabian cemas

“Masih diruang operasi bi, udah satu jam” om Hardi tak kalah cemas, Vina hanya duduk tanpa bersuara. Tak lama papi dan mami Fabian datang

“Miiii… Piiii… “ Vina menghambur memeluk maminya,menangis

“Gimana keadaan opa bi?” tanya papi Fabian yang baru datang bersama istrinya

“Abi ga tau pa” kata Fabian, dia pun ikut lemas

“yang sabar ya bu” ujar ibu Amel ikut menenangkan maminya Fabian yang cemas

Dua jam kemudian, dokter pun keluar dari ruang operasi

“Gimana dok keadaan papi saya?” ujar Mami Fabian

“Operasinya berhasil, sekarang pasien masih belum sadar, kalian belum boleh masuk karena pasien masih butuh ketenangan” sahut dokter tsb. Mereka semuanya bernafas lega

“Iya dok, makasih banyak ya dok?” kata Papi Fabian

“Mi, mami kan pasti capek… mami dan papi pulang aja dulu, sama Vina, biar malem ini Abi dan om Hardi aja yang ngejaga opa” kata Fabian,maminya mengangguk

“Oiya… Ibu mau pulang juga kan, bareng kita aja yuk. Amel sendirian kan di rumah? Kasihan dia…” kata mami Fabian pada ibu Amel, cemasnya sudah hilang ketika dokter mengatakan kalau opa tidak apa-apa

“Astaga… hampir lupa, iya Amel sendirian dirumah. Bu, ibu pulang ikut mami aja yaa… takut ada apa-apa bu!” kata Fabian, Ibu Amel mengangguk dan akhirnya ikut mami Fabian pulang

 *****

Amel yang sedari tadi gelisah mondar-mandir didalam kamar…

‘Abi kok belum nelpon sih, apa aku telepon aja ya’ Amel berbicara sendiri, sebelum Amel menelpon, Handphone nya sudah berdering duluan, di layar terlihat nama suaminya

“Hallo, iya bi, gimana keadaan opa, baik-baik ajakan?” kata Amel beruntun tanpa mendengar suara dari seberang sana terlebih dahulu

“Opa ga papa mel, operasinya berhasil” jelas Fabian

“Alhamdulillah… syukurlah bi, aku lega dengernya” kata Amel

“Oh iya sayang… malam ini Abi ga bisa pulang ya, nungguin opa di rumah sakit sama om Hardi, ibu udah pulang tadi bareng mami, kamu istirahat ya, jangan banyak pikiran…” kata Fabian

“Iya bi, Abi disana juga jangan lupa makan ya…” kata Amel

“Iya mel, Love you… muach” kata Fabian

Love you too…” balas Amel lalu menutup teleponnya

 *****

Bu Farida mondar-mandir didepan ruang BP…

‘Kok pak Fabian, belum datang juga yaa…’ kata bu Farida bicara sendiri, bu Farida pun kembali mengintip keruang Fabian dari lubang kunci

“Eheemmm…” kata seseorang dibelakang bu Farida

“Pak Fabian” kata bu farida sambil membalikkan badannya, dan terkejut ternyata orang itu bukan Fabian

“Bu Farida, sudah berapa kali saya bilang… jangan sering-sering datang keruangannya pak Fabian, nanti apa kata murid yang lain” orang tsb ternyata kepala sekolah

“Tadi saya mau…” bu Farida tidak tahu mau ngomong apa, tampangnya memelas

“Ikut saya kekantor bu” lanjut pak kepala sekolah, bu Farida manyun

“Yaaaaahhh… kena lagi deh” kata bu Farida

Pengantin Remaja 2 (SELESAI)Where stories live. Discover now