19

4.6K 335 7
                                    

Harta, tahta, wanita. Oh, jangan lupakan satu hal lagi. Choi Jiseung juga memiliki hal yang dinamai kuasa.

Choi Jiseung yang tua rentah itu tetap saja angkuh diatas segala hal yang ia miliki, ia seperti pemegang kendali atas seluruh semesta.

Ditengah panik dan pening yang mendera Jimin. Jiseung datang bak pahlawan kesiangan. Datang menawarkan bantuan dengan syarat yang susah untuk diterima dan dilakukan.

Jiseung yang memiliki segala hal. Termasuk mata-mata yang akan mengikuti dan mengetahui sesuatu yang dilakukan Jimin dan ibunya.

Di siang hari yang panas, bertemankan panas yang membakar emosi Choi Jimin. Jiseung ingin mencoba mengambil keuntungan.

Maka tua rentah itu datang.

Choi Jimin merasa kepalanya ingin meledak menemukan keberadaan ayahnya yang datang ke rumah sakit dengan wajah yang dibuat seperti wajah seorang malaikat. Pada kenyataannya ayah Jimin adalah iblis. Jimin tahu ada sesuatu yang sudah direncanakan ayahnya. Pasti.

"Untuk apa kau datang kemari?" Jujur saja Hwan pun tak suka melihat kehadiran sosok suaminya di sana. Itu bisa membuat segalanya semakin kacau. Berantahkan.

"Tenanglah, Istriju. Aku kemari untuk menjenguk cucuku."

Jimin benci. Benci melihat betapa tak tahu dirinya Choi Jiseung yang menganggap dirinya sebagai seorang kakek, sementara untuk menjadi ayah saja Jiseung sangatlah tak pantas.

"Jika maksud kedatanganmu ke tempat ini hanya untuk membuat masalah. Maka lebih baik kau pergi, Tuan. Kami tak mengharapkan kedatanganmu. Tidak sama sekali. Aku juga tak akan mengizinkamu bertemu putriku." Jimin angkat bicara. Jengah dengan keangkuhan ayahnya itu.

"Benarkah? Kalian mengusirku? Padahal aku datang ingin menawarkan bantuan. Aku punya kenalan dokter terbaik di negara ini."

"Ck... Sayangnya aku masih mampu untuk memberikan yang terbaik bagi putriku." Decak Jimin yang kesal.

Sementara keluarga itu tampak sengit.

Hana dan Hayeon hanya mampu melihat pedebatan diantara orangtua dan anak itu.

Hana baru kali ini melihat seorang ayah yang angkuhnya luar biasa.

Sekilas Jiseung menatap Hana hanya dari ekor matanya. Tahu betul siapa wanita itu. Segalanya Jiseung tahu. Maka wajah tua itu tersenyum menyeringai. Tak ada niatan pula untuk mengungkapkan segalanya.

"Dia," tunjuk Jiseung pada Hana yang sedang duduk di salah satu kursi tunggu. Jimin mengikuti arah yang ditunjuk Jiseung. "Apa dia ibu dari anak yang sekarat itu?" Sial, ingin rasanya Jimin menghabisi ayahnya sekarang juga.

"Tutup mulutmu. Tuan! Siapapun dia. Tak ada hubungannya denganmu. Jika kau datang kemari ingin mengakui kau adalah ayahku. Maka maaf, aku yang tak bisa menganggapmu sebagai ayahku."

"Bedebah kecil. Kau bilang tak bisa menganggapku ayahmu? Baiklah, aku paham. Tapi, apa kau yakin? Bukankah demi menyelamatkan anak kecil itu kau membawa namaku?" Bukan pertanyaan. Ini sindiran yang ditujukan untuk Jimin.

Bamm... Jimin kalah telak untuk satu hal ini. Ia pikir ayahnya tak akan tahu hal itu. Nyatanya? Nyatanya tak seperti yang Jimin pikirkan.

"Oke. Baiklah jika kau menolak tawaranku kali ini. Tapi jika berubah pikiran, aku menunggu kau menginjak kaki di tempat yang kau sebut sebagai neraka itu. Anakku." Lanjut Jiseung, kemudian pria yang sudah parubaya itu berbalik arah, sedikit merapihkan jas hitamnya, dan memandang sekilas Park Hana. Seringai jelas terlihat di wajah tua itu. Sementara Hana hanya tertunduk tanpa berani memandang.

Jengah dan muak sekaligus bercampur. Jimin tak suka dirinya dipanggil anak oleh Jiseung. Meski kenyataan tak bisa di ubah. Jimin memang anak Choi Jiseung.


***

"Pastikan satu hal untukku!" Perintah Jiseung pada seorang kaki tangan yang sangat dipercayai olehnya. "Pastikan jika ibu dari anak Jimin adalah adik dari Park Heejoon."

Tanpa harus di pastikan lagi segala halnya. Tebakan Jiseung sudah sangat benar. Park Hana adalah adik semata wayang Park Heejoon.

Jika segalanya benar. Maka Jiseung akan memanfaatkan segalanya. Pria itu akan menebarkan banyak kebencian di hati Jimin. Tak peduli Hana adalah ibu dari cucunya sekalipun. Apapun akan Jiseung lakukan demi keuntungan baginya.



LOVE

Author: Ameera Limz




LIKE HEROIN [TAMAT - AKAN SEGERA CETAK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang