[PSG : Bagian 7]

46 5 0
                                    

"Aku akan menyingkirkan pengawalnya,dia membawa dua bodyguard" Kata Juyeon,dia segera menghampiri mobil yang dipakai oleh pembeli narkoba itu.

"Wah dia benar-benar kaya, mobil ini sangat mahal" Mobil merk BMW itu benar-benar cantik dan tidak ada goresan sama sekali,Tidak lupa Juyeon memotret mobil secara diam-diam.

Tuwiuwiiit Tuwiuwiiiit

Juyeon langsung bersembunyi saat mobil yang dia pegang berbunyi, tapi memang itulah rencananya, dia harus mengalihkan perhatian salah satu pengawal.

Begitu dimatikan,selang beberapa saat Juyeon kembali menyentuh mobil itu dan kembali berbunyi.
Juyeon melakukan itu sekitar 4 kali sampai pria berjas pink itu resah.

"CEPAT CARI YANG MEMEGANG MOBILKU TANPA IZIN!!!" Kata pria itu sambil melempar kunci mobil ke wajah salah satu pengawal.

"Ah dia sudah memesan seseorang di ruangan VIP nomor 7, nama perempuan yang dipesan adalah Clara,ciri-ciri nya rambut hitam,dia punya tahi lalat di bahu bagian kiri" Kata Jinsoo ke Hyejoo.

"Ada informasi lain tentang Clara?" Tanya Hyejoo.

"Tidak ada, identifikasi wajah akan sangat lama karena dia memakai nama samaran" Jawab Young Jo.
Hyejoo yang kini bersiap datang ke ruangan VIP. Disana dia melihat Clara yang membawakan sebotol sampanye,

Hyejoo membawa segelas minuman yang dia tumpahkan ke wajah Clara, hal itu membuat Clara marah.

"Maaf,aku sedang mabuk,riasan mu luntur...." Kata Hyejoo berpura-pura mabuk sambil membantu membersihkan wajah clara dengan tisu,tapi riasan Clara malah luntur.

"Kau ini tidak punya mata??!!! Aku baru berganti baju..." Clara sangat kesal,dia langsung pergi untuk berganti baju.

"Aku minta maaf" Hyejoo yang melihat hal tersebut,diam-diam mengikuti Clara lalu mengambil kartu masuk ke ruangan VIP dan juga sebotol sampanye.

"Aku akan masuk" Kata Hyejoo memindai kartu ke alat pemindai agar ruangan bisa dibuka.

Hyejoo segera masuk kedalam ruangan VIP yang memiliki dinding kedap suara,tv karaoke dan macam-macam makanan,disana dia melihat pembeli berjas pink duduk di sofa dengan koper hitam silver.

"Clara?? Wah kau lebih garang daripada yang aku bayangkan" Kata laki-laki itu,Hyejoo hanya tersenyum dan membuka sampanye untuk dituangkan ke gelas yang sudah disodorkan.

"Kau ada dimana?? Aku sudah di ruangan VIP,aku membawa uang sesuai perjanjian" Pria itu menutup teleponnya dengan kesal.

"Kenapa kau kesal?? Apa kau mau bertemu seseorang?" Tanya Hyejoo sambil sedikit menggoda pria hidung belang itu.

"Dia sangat meremehkanku, dia pikir dia siapa bisa membuatku menunggu disini" Hyejoo menuangkan sampanye ke gelas Pria itu,tidak lama kemudian seorang pria berumur 30 tahunan masuk ke ruangan membawa koper yang sama persis,Hyejoo memberi sinyal agar mereka bersiap di dekat ruangan terutama San dan Jinhyung.

"10 gram bukan?" Pria berjas pink itu menyuruh pengawal nya untuk menukar koper itu dengan miliknya.

Pria pengedar narkoba itu membuka koper milik pria ber jas Pink yang dipanggil Tuan Lim,terdapat uang senilai 3 juta won atau 40 juta kalau dirupiahkan.

Tuan Lim juga membuka koper yang dia terima,disana terdapat kokain yang dibungkus dengan rapi.

Disisi lain Jinsoo dan Young Jo yang melihat dari cctv hanya bisa menggeleng.
"Bagaimana pihak bandara bisa memperbolehkan mereka masuk? Harusnya kokain adalah salah satu barang yang mudah ditemukan" Gumam Young Jo.

"Jinhyung dan San bersiap di pintu masuk untuk menangkap dia,kalian harus berhati-hati,sepertinya dia tidak sendirian,Jaemin kau harus bersiap,Juyeon biarkan saja mobil itu" Jelas Young Jo,semua mengangguk paham.

Begitu pengedar narkoba itu keluar,tersisa pria ber jas pink yang minta dilayani oleh Hyejoo.
Hyejoo duduk di pangkuan pria itu lalu tersenyum,tanpa dia sadari Hyejoo segera melancarkan aksi nya, dia menarik dasi dan mengikatkan dasi itu di kedua tangannya.

"Kau?? Apa yang kau lakukan? Kenapa kau sangat nakal??" Tanya Tuan Lim kepada Hyejoo,dia benar-benar lelaki hidung belang.

"Maaf Tuan Lim,kau ditangkap atas narkoba,kau boleh menyewa pengacara atau tetap diam" Karena Hyejoo tidak membawa borgol jadi dia menggunakan dasi.

"APAA??!! KAU INI SIAPA??" Tuan Lim sangat terkejut mendengar hal itu dan ingin segera memanggil pengawalnya yang ada diluar,sebelum dia membuka mulutnya, Hyejoo segera memukul wajah pria itu sampai tidak sadar.

"Aku ini polisi...."

"Sudah aku atasi" Kata Hyejoo, Young jo yang memonitor segera menyuruh San dan Juyeon pengawal ikut ditangkap,Jinhyung dan Jaemin harus  menangkap pengedar narkoba.

"Baik!"

Jinhyung mengikuti pengedar narkoba, Jaemin juga menyusul Jinhyung, suara di klub sangat ramai jadi mereka tidak terlalu mendengar percakapan satu sama lain.

Pengedar itu mencoba menghilang lewat kerumunan orang yang sedang berdansa,Jinhyung menyerobot masuk dia hampir kehilangan pengedar itu.

Jaemin juga tidak bisa menemukan Jinhyung,karena kerumunan dan suara musik yang keras.
Beruntung pengedar itu memiliki ciri khas yang mudah dikenali,dia memakai topi warna abu-abu karena kepala nya botak.

Beruntung,pria berkepala botak itu duduk di sofa pojok ruangan. Memesan sebotol wine yang cukup mahal,tapi dia membawa 2 pengawal bersama nya.

Sementara Juyeon sibuk berkelahi dengan salah satu pengawal,dia juga membuat petugas club lengah. Juyeon berpura-pura mabuk,lalu memukul pengawal sampai pingsan,dia memborgol pengawal di samping mobil.Sementara San dia sibuk berkelahi dengan pengawal di lorong ruangan VIP,pengawal itu tidak berkutik lagi karena satu tendangan sudah cukup melumpuhkannya, dia membawa tubuh pengawal ke dalam ruangan VIP.

"Bagaimana??" Tanya Hyejoo kepada San.

"Juyeon sudah menangkap salah satu pengawal,sekarang tinggal Jinhyung dan Jaemin saja" San memborgol pengawal dan juga tuan Lim.

"Kenapa bukan kau saja yang mengejar para pengedar,aku tidak suka melihat dua amatir itu, semoga saja mereka tidak mengacau" Hyejoo cukup khawatir karena ini tugas pertama Jinhyung dan Jaemin di kepolisian.

"Cepat panggil pak Kepala"
.
.
.
.
.
.
"Bagaimana cara kita menyingkirkan pengawal itu?? Badan mereka sangat berotot dan besar" Jaemin cemas karena takut pengedar itu akan kabur.

"Ohooo Jaemin...kau tampak cemas sekali,apa kau tidak percaya diri dengan kemampuanmu?" Ejek Jinhyung,tapi memang benar adanya, Jaemin sedikit was-was karena dia kalah dari kepolisian Jeju.

"Tenang,aku punya ide"Jinhyung menghampiri pengedar itu ke sofa nya.

"Hai,boleh aku duduk disini??" Tanya Jinhyung yang tanpa permisi, dia langsung dicegat oleh kedua pengawal.

"Pergi,ini bukan tempatmu" Kata pengedar narkoba itu sambil mendorong bahu Jinhyung.

"Berani nya kau mendorongku"
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG

Maaf hari kamis kemarin aku gak update gais karena sibuk banget
Jangan lupa vote dan komennya

PSYCOPATH GIRLFRIEND (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang