[PSG : Part 11]

29 7 0
                                    

"Satu-satunya orang dokter yang berjaga semalam hanya dokter Joo Won dan beberapa suster" Jawab salah satu suster yang dimintai keterangan.

"Joo won itu dokter apa??" Tanya Jinsoo

"Dokter Joo itu dokter Ob Gyn,dokter kandungan dan persalinan" Mereka semua mengangguk karena jelas tidak curiga.

Mereka kembali ke kantor polisi karena tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan di rumah sakit.

"Kira-kira bayi itu dibawa kemana??" Jinhyung masih penasaran kemana pergi nya bayi itu,bahkan satpam sampai bilang tidak ada orang yang mencurigakan.

"Aku yakin pasti ada jejak yang ditinggalkan..."
.
.
.
.
.
"Ah wajahku sudah hampir keriput,rasanya tidak nyaman sekali, banyak sekali urusan hotel sampai aku tidak sempat merawat wajahku" Yeji pemilik hotel di Jeju sedang facial di salah satu spa atau salon yang cukup besar.

"Untung saja dia tepat waktu membawakan bahan facial ini,kalau tidak,aku akan membunuhnya" Kata Yeji,bukannya ngeri,orang yang mem facial wajah Yeji malah tersenyum seakan tidak terkejut dengan perkataan Yeji.

Setelah facial yang memakan waktu yang cukup lama,akhirnya Yeji selesai dan mengambil cermin yang ada di sebelahnya.

"Ah...rasanya wajahku kembali segar" Yeji memandang wajahnya yang terlihat kembali muda,tidak terlihat ada kerutan di wajahnya.

Yeji mengambil teleponnya dan menelepon seseorang.

"Bak mandi ku sudah siap?? Aku akan segera pergi ke hotel"
.
.
.
.
.
.
.
"Tolong jangan bunuh aku!!" Hyejung diikat dan di gantung terbalik,seorang laki-laki berjaket hitam terlihat mengasah pisau tajam berukuran 20 cm dengan pegangan besi ukiran infinite di gagangnya.

Hyejung semakin panik,dia menggerak-gerakkan tubuhnya agar terlepas, tapi sayangnya kakinya diikat memakai besi.

Melihat Hyejung yang gelisah, membuat senyum laki-laki itu semakin menakutkan. Di bawah Hyejung terdapat kuali tanah liat yang besar,entah untuk apa dia tidak tahu.

"Toloong!! Jangan bunuh aku!! Apa salahku??" Hyejung memohon sampai menangis,baru saja dia diperkosa dan sekarang dia harus digantung.

"Kau tau apa salahmu??" Tanya laki-laki itu sambil membuka tudung kepala nya.

"Terlahir ke dunia ini" bisik laki-laki itu sambil diam-diam menusuk perut Hyejung beberapa kali dan membekap mulut Hyejung agar tidak berteriak,tapi Hyejung berhasil menggigit tangan laki-laki itu.

"Dasar...,sayangnya aku tidak boleh mencekikmu,jadi rasakan saja sakit itu selama kau masih bernafas" Kata pria itu sambil melihat darah Hyejung mengalir lewat luka tusukan di perut.

Darah mulai menetes melewati wajahnya karena pendarahan hebat, Hyejung cuma bisa pasrah,dia tidak punya tenaga untuk melawan. Setelah dirasa Hyejung sudah tidak bisa melawan,barulah pisau itu menggorok leher nya perlahan, menyisakan sakit yang amat dalam dan Hyejung mati di tempat sambil darahnya terus menetes dan tertampung di kuali tanah liat.

Laki-laki itu menunggu sampai darah tidak lagi menetes,dia menutup kuali dan membawa nya ke kamar mandi tempat Yeji mandi.

Darah itu dimasukkan ke dalam bak mandi,dicampur jadi satu dengan air dan juga berbagai macam obat awet muda lainnya.

"Sudah siap.."

Setelah menerima telepon dari Yeji, laki-laki itu kembali ke tempat Hyejung dibunuh. Mayat nya dimasukkan ke dalam koper yang besar dan membawa nya ke sebuah tempat yang ada di belakang hotel agar tidak ada orang yang mencurigainya, rumah pembakaran yang di dalam nya terdapat alat pembakar mayat.

Laki-laki itu memasukkan mayat Hyejung ke dalam alat pembakaran bersama baju-baju nya,membakar mayat Hyejung sampai menjadi abu lalu membungkusnya ke dalam plastik.

Laki-laki itu tidak banyak bicara,dia sedang melihat Yeji yang mandi darah para remaja,bukan pemandangan yang lazim memang,tapi laki-laki itu sudah terbiasa.

"Ini..." Laki-laki berjaket hitam memberikan kantong plastik berisi abu Hyejung.

"Kerja bagus..." Yeji mengambil abu itu dan membawa nya ke kebun rahasia miliknya,Yeji menaruh abu itu di dalam sebuah pot tembikar berwarna putih dan ditanami bunga berwarna merah berjenis spider lily.

"Kebunku semakin indah...,aku harus menambah koleksi bunga ku..."
.
.
.
.
.
.
Jinhyung,Jaemin,Juyeon dan San sedang melakukan aktifitas rutin mereka yaitu lari pagi alias jogging berkeliling.

Sambil melihat pemandangan pulau Jeju yang membuat takjub,mereka juga sesekali berhenti untuk melihat sesuatu yang bagus,seperti hotel.

"Aku ingin menginap disini suatu hari nanti..." San tidak pernah menginap di sebuah hotel jadi wajar saja dia ingin.

"Betul sekali...bangunan nya saja mewah apalagi bagian dalamnya..." Juyeon mengangguk angguk,hotel berwarna hitam dan emas itu sungguh mempesona dilihat dari mana saja.

"Sudah berapa lama hotel ini dibangun??" Jinsoo penasaran dengan hotel ini.

"Kira-kira setahun...ini termasuk hotel baru" Jawab San.

"Wah...hebat sekali mereka bisa menyelesaikan hotel sebesar ini dengan waktu yang singkat,pasti biayanya sangat mahal" Jinhyung tidak menyangka kalau hotel semewah ini bisa diselesaikan dalam waktu setahun.

Wuiiiing.....

Sebuah pick up berukuran sedang melaju dengan cepat dan berhenti di depan hotel,sepertinya mau mengirimkan barang.

Mereka melihat kotak-kotak berwarna biru keluar dari hotel dengan tulisan BIO GENE Infinite,tidak ada rasa curiga dari mereka jadi mereka melanjutkan perjalanan.

"Ayo cepat,klien ku menunggu" Yeji menyuruh para pegawai untuk segera memindahkan barang agar bisa dikirim.

Yeji memperhatikan layar ponsel nya,melihat jumlah rekening bank nya yang begitu banyak.

"Aku akan mandi uang..."
.
.
.
.
.
.
"Ada anak kecil yang diculik lagi, orang tua nya menelepon polisi pagi ini,mereka bilang anak mereka tidak pulang sedari kemarin dan mereka sudah mencari ke rumah tetangga, saudara dan juga teman-temannya" Kata Young Jo yang memegang berkas.

"Apa?!! Lagi??" Jinhyung benar-benar pusing dengan kasus ini, karena mereka tidak bisa mendapat bukti.

"Boleh aku tahu apa saja pekerjaan ayah ibu semua anak yang diculik?" Tanya Jinsoo,Young jo memberikan semua berkasnya.

"Kenapa kau tiba-tiba ingin tahu??" Tanya Jaemin.

"Anak anak ini...mereka semua punya orang tua yang bekerja,seperti nya kita harus menanyai orang tua mereka dahulu..." Kata Jinsoo.

"Baiklah kalau begitu,Hyejoo dan Jinhyung,kalian temani Jinsoo" Perintah Young Jo,tapi Pak Kepala datang.

"Kalian mau pergi kemana?? Apa kalian tidak ingat ini hari apa??" Mereka semua menggeleng tidak tahu.

"Hari kelulusan..."
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG

Maaf gais slow update yaah
Jangan lupa vote dan komennya.

PSYCOPATH GIRLFRIEND (18+)Where stories live. Discover now