PROLOG

117 24 3
                                    

SUARA teriakan menggema ke seluruh lapangan. Lagu mereka nyanyikan memberi semangat kepada tim basket yang sekarang sedang melakukan dribble.

"GIO! SEMANGAT!"

"HUUUU!! AYO CEMPAKA, KALIAN BISA!"

"YEAH DIKIT LAGI! ITU-ITU! AAAAA YEAYYYY"

suara teriakan semakin terdengar keras saat club basket dari pihak SMA Cempaka mencetak poin yang dilakukan oleh Gio.

"Ya! Teman teman semua. Hari ini di babak pertama di menang kan oleh SMA Cempaka. Untuk babak kedua akan di laksanakan pukul satu siang setelah istirahat. Sekali lagi kami selaku juri mengucapkan selamat untuk babak pertama kepada SMA Cempaka." Ucap salah satu juri.

Beberapa dari mereka langsung turun menuju kantin termaksud gadis berambut hitam sepundak yang baru saja meminum habis satu botol mineral.

"Gila! Suara gua abis demi kak Gio" Ucap gadis itu pada teman di sebelah nya.

"Gua takut pita suara lo putus. Dari tadi teriak nama kak Gio terus. Lo pake tenaga dalem ya?" Ucap gadis disebelahnya terkekeh.

"Abisnya kak Gio itu idaman banget! Wajah tampan, pintar, siapa yang enggak mau sama jelmaan bidadara kaya dia"

"Jalan jalan ke Bandung"

"Cakep"

"Hei! Sadar diri dung"

Gadis dengan rambut sepundak itu mendelik kesal mendengar pantun singkat sahabat nya.

"Dengar ya Yun! Gua Pessa Terisya enggak akan pernah dengerin kata tukang parkir alias mundur.Pokoknya kak Gio harus jadi pacar gua. Ih! Pokoknya harus!" Ucap Pessa dengan nada kesal bercampur semangat.

Yuni lebih tepatnya Yunita Viviani hanya mengangguk pasrah karna sebenarnya dirinya tak beda jauh dengan Pessa. Jika, Pessa mengincar Gio makan ia mengincar Fahmi remaja dengan segala keunikan nya dengan segala lelucon nya.

"Tadi kak Fahmi juga ganteng banget! Terus kalo bikin candaan juga lucu, idaman gua banget!!" pekiknya menggigit jarinya gemas.

Pessa berlari menghiraukan yunita yang memanggilnya berkali kali.

"AAAAA KAK GIO!! JADI PACAR PESSA MAU YA?!! "


T. B. C

»»————>

𝙏𝙧𝙞𝙖𝙡 𝙊𝙛 𝙇𝙤𝙫𝙚 (SUDAH TERBIT)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt