𝙼𝚢 𝙲𝚘𝚕𝚍 𝙷𝚞𝚜𝚋𝚊𝚗𝚍 (#𝟷 𝙴𝙳𝙼𝙾𝙽𝙳 𝚂𝙴𝚁𝙸𝙴𝚂)✓

55. She is Pregnant

Tinggalkan vote sebelum atau setelah membaca yaaa 🤗
Thank you~~~~

Udah punya hujatan belum buat Maureen? 🙃
Penuhi komentar di tiap paragraf 🐭

Seperti biasa, part ini gak lebih dari 2500 word yaaa

💟 HAPPY READING 💟

••••••••••••••••••••••••••••
My Cold Husband - She is Pregnant

A wattpad story
by _sidedew
••••••••••••••••••••••••••

✨✨

Dokter muda itu tersenyum maklum
"Boleh saja asalkan tidak ada keluhan dari istri Anda tetapi jangan terlalu sering dan tetap hati-hati dalam melakukannya"

Setelah selesai dengan segala tetek bengek pemeriksaan mereka pun kembali pulang di hari yang petang.

•••}{•••

Empat bulan sudah usia kandungan Stephanie. Tubuh mungilnya semakin berisi dan kadar kecantikannya semakin bertambah belum lagi keseksian dari seorang ibu hamil itu cukup mengganggu David karena tidak bisa menyentuhnya. Seperti saat ini, Steph seolah memang sengaja mengenakan lingerie tipis dengan alasan cuaca terasa panas dan dengan lingerie putih transparan itu ia merasa nyaman.

Tidak tahukah dia bahwa sang paduka raja harus bersusah payah menahan gairah berada di satu ruangan dengannya. Di usia kehamilannya sekarang, Steph akan mengeluh sakit bila sedang berhubungan badan padahal David selalu melakukannya dengan lembut walau dirinya tak cukup puas karena tidak bermain kasar namun tentu saja ia harus memikirkan kondisi istri dan janinnya.

Jadi, pria tiga puluh tahun itu akan melampiaskan kebutuhan biologisnya pada Maureen.

Ya, sampai sekarang David masih terus berhubungan dengan Maureen walau waktunya lebih banyak dihabiskan bersama istri kecilnya. Tanpa tahu, David selalu menyempatkan waktu ke apartemen untuk berduaan dengan Maureen bila ada waktu senggang belum lagi ajakan Maureen yang ingin berlibur yang terpaksa ia turuti kemauan wanita itu.

Pengakuannya yang mencintai mantan kekasihnya itu seolah dimaklumi dan hingga kini Stephanie tidak banyak bertanya apalagi mengungkit kembali.

Pagi tadi Steph merengek bahkan menangis, agar suaminya tidak pergi ke kantor dan bekerja di rumah saja karena dia ingin selalu berdekatan dengannya.

David membujuknya untuk ikut ke kantornya namun Steph menolak mentah-mentah.

"Ini kemauan baby twins. Papa tidak mau menurutinya?" Ujar Steph pagi itu.

Jadi di sinilah ia, di ruang kerjanya. Begitu sibuk dengan pemberkasan ini itu. Konsentrasinya terbelah menjadi dua karena pemandangan indah di hadapannya juga dokumen penting.