Chapter 5 Langkah Awal

2.1K 202 4
                                    

(Pembaca POV)

Ditengah hutan, disebuah pulau yang berukuran sedang. Ada seorang anak kecil berusia sekitar 6 tahun yang selalu menutup matanya dan tersenyum. Awalnya dia disangka mengalami kecacatan, tetapi bocah itu langsung menyangkal hal tersebut dan bocah itu dibiarkan begitu saja. 

Mari kita kembali ketopik, ia berada didalam hutan untuk berburu babi liar. Sejak usia 4 tahun, bocah tersebut sudah diperkenalkan dengan yang namanya membunuh, walaupun itu masih membunuh binatang.

Awalnya dia meminta kepada ayahnya untuk ditunjukan cara berburu binatang, sontak kedua orang tua bocah tersebut kaget mendengar permintaan anaknya yang berada diusia 4 tahun. Ayah anak kecil tersebut menolak untuk menunjukan caranya berburu tetapi bocah tersebut memaksanya hingga beberapa minggu. Ayah anak kecil tersebut stress mendengar permintaan anaknya yang sama selama beberapa minggu, dan akhirnya ayah anak kecil tersebut secara tidak sengaja menyetujui permohonannya.

Anak kecil itu senang, sedangkan ibunya memarahi sang ayah karena mengucapkan hal tersebut. Sang ibu mengeluarkan aura membunuh kepada sang ayah dan menyebabkannya merinding disekujur tubuhnya, 'wanita memang makhluk paling menakutkan'.

Setelah kejadian itu, 2 tahun telah berlalu dan dia sudah mencapai usia 6 tahun.

"Aria, keterampilan apa saja yang ada ditoko?"

[Untuk didunia ini, ada Buah Iblis dan Haki]

"Dunia ini? berarti ada keterampilan dari dunia lain?"

[Tepat sekali Master, ada beberapa keterampilan dari beberapa karakter yang berada diingatan Master]

"Keren juga, kalo begitu untuk sekarang aku beli Haki saja, karena kalo aku beli beberapa keterampilan di dunia lain perjalananku akan membosankan. Kau tau? pengalaman yang baik adalah saat kita terdesak. Aku ingin merasakan sensasi terdesak dalam pertarungan dan dibantu teman-temanku"

[Baiklah Master, untuk Haki terdapat 3 pilihan yaitu Kenbunshoku Haki, Busoshoku Haki, dan Haoshoku Haki]

"Aku beli Haoshoku Haki dan Busoshoku Haki"

[Baik Master mohon tunggu sebentar.................Pembelian Sukses, anda mendapat Haoshoku Haki dan Busoshoku Haki]

Setelah selesai, aura bocah tersebut berubah.

"Aku merasakan ada kekuatan yang muncul dalam diriku"

[Master, untuk mengembangkan Haki anda harus sering menggunakan Haki anda]

"Oh, berarti untuk memperkuat Haki ini aku hanya perlu menggunakannya secara terus menerus. Cukup mudah"

.

.

.

Tahun demi tahun telah terlewati, bocah tersebut sekarang sudah menjadi sangat kuat. Tidak ada musuh yang bisa menang menghadapinya baik binatang maupun manusia, dan hal tersebut membuat orang tuanya terkejut setengah mati. 

Orang tua bocah tersebut hanyalah seorang manusia biasa tanpa latar belakang yang menakjubkan. Tetapi bocah tersebut sangat bangga dan menghormati kedua orang tuanya. Mereka hidup bahagia bertiga dengan bahagia, hingga suatu hari...

.

.

.

.

[Master bangun, sekitar 4 jam lagi kita akan segera sampai ke Alabasta]

"hm, sudah mau sampaikah" gumam seorang pria yang bernama Ferst baru bangun dari tidurnya dengan wajah sedikit pucat.

[Apa Master baik-baik saja?]

"Ya, aku hanya sedikit mimpi buruk"

[Apa anda masih mengingat kejadian itu?]

"Tidak, bukan kejadian itu tetapi sebelumnya"

[Begitu ya, saya mohon maaf karena tidak bisa membantu Master]

"Ayolah, jangan berbicara seperti itu. Kau mengatakan itu seperti aku sedang memanfaatkanmu saja"

[Kau memang memanfaatkanku Master. Bukan hanya itu saja, kau juga sering mempermainkan hatiku Master, kau memang Master terbajingan sepanjang masa]

"Wah, kau cukup kasar ya. Kau masih kecewa kah dengan hal itu?"

[Tentu saja Master, anda benar-benar bajingan]

"Kasarnya"

[Tetapi, aku akan terus bersama Master karena Master tidak terlalu buruk]

"Tidak terlalu buruk ya... apa aku pantas disebut begitu?"

[Tenang saja Master, lupakan saja semua masa lalu kelam Master dan penuhilah dengan kebahagian untuk saat-saat terakhir Master]

"Apa kau mengutukku untuk meninggal dengan cepat?"

[...]

"Hey, Aria" gumam Ferst dengan nada pelan

[Ya Master]

"Kita akan terus bersama kan?"

[Tentu saja Master, saya akan bersama dengan anda seperti janji yang kita ucapkan saat pertama kali bertemu]

"Begitu ya" ucapnya dengan sebuah senyuman tetapi senyuman itu berbeda dari biasanya, terdapat aura lega dan bahagia didalamnya.

I'm Back: Looked For The Future Pirate KingWhere stories live. Discover now